Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bronkiolitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Myles Bannister

Apa Itu Bronkiolitis?

Bronkiolitis adalah penyakit infeksi yang terjadi di saluran pernapasan kecil (bronkiolus) dari paru-paru. Penyakit bronkiolitis adalah momok bagi bayi atau anak di bawah usia 2 (dua) tahun, karena penyakit ini umumnya menyerang dua golongan usia tersebut. Walaupun demikian, orang dewasa bisa mengalami bronkiolitis, meskipun jarang terjadi.

Bronkiolitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang bronkiolus. Pada awalnya, penderita penyakit ini mengalami gejala flu pada umumnya, yang kemudian berkembang menjadi demam, batuk, sesak napas, dan gejala bronkiolitis akut lainnya. Bronkiolitis biasanya berlangsung selama beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Namun, bronkiolitis termasuk ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Penyebab Bronkiolitis

Penyebab bronkiolitis umumnya adalah infeksi virus yang bernama respiratory syncytial virus (RSV), yang kemudian menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan kecil paru-paru yang disebut bronkiolus. Namun, bronkiolitis juga bisa disebabkan oleh infeksi virus influenza.

Kontak dengan penderita bronkiolitis atau paparan benda-benda yang telah terkontaminasi virus bronkiolitis juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami penyakit saluran pernapasan ini. Bronkiolitis termasuk penyakit menular, jadi sebaiknya hindari kontak langsung dengan penderita untuk sementara waktu.

Selain itu, bronkiolitis juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor risiko, seperti:

  • Rendahnya kualitas sistem kekebalan tubuh
  • Kurangnya asupan air susu ibu (ASI), di mana ASI berperan penting dalam membentuk sistem autoimun yang kuat
  • Usia bayi kurang dari 3 (tiga) bulan
  • Bayi terlahir prematur
  • Riwayat penyakit paru-paru
  • Paparan asap rokok

Ciri dan Gejala Bronkiolitis

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bronkiolitis pada awalnya ditandai dengan gejala yang mirip dengan gejala flu pada umumnya. Akan tetapi, bronkiolitis memiliki ciri atau gejala khas seperti:

  • Demam tinggi
  • Batuk-batuk
  • Sesak napas
  • Napas lebih cepat
  • Mengi
  • Detak jantung meningkat
  • Infeksi telinga (khusus bronkiolitis pada anak bayi)

Ciri-ciri bronkiolitis ini pada kasus yang ringan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Akan tetapi, ada kasus di mana penyakit ini tidak sembuh dan bahkan berkembang menjadi bronkiolitis akut. Penderita dengan kondisi ini biasanya memerlukan perawatan intensif untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut.

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda atau anak mengalami gejala-gejala di atas agar bisa dilakukan penanganan medis sebelum kondisinya memburuk.

Diagnosis Bronkiolitis

Untuk mendiagnosis penyakit bronkiolitis, dokter akan melakukan beberapa rangkaian prosedur pemeriksaan, yang meliputi:

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait keluhan yang dialami pasien. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi:

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya?
  • Apakah ada riwayat penyakit lain yang terkait dengan penyakit ini?
  • Apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?
  • Apakah ada alergi obat?

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Pemeriksaan fisik di sini meliputi mendengarkan suara paru-paru pasien menggunakan stetoskop. Jika ditemukan tanda-tanda bronkiolitis, dokter akan melanjutkan ke prosedur diagnosis selanjutnya.

Tidak hanya itu, pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis bronkiolitis juga meliputi pemeriksaan kondisi mata, mulut, dan kulit. Pada penderita bronkiolitis, mata biasanya terlihat cekung, mulut dan kulit terlihat kering.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk memastikan apakah pasien benar-benar menderita bronkiolitis atau tidak. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi:

  • X-Ray, yaitu pemeriksaan kondisi paru-paru menggunakan sinar X-Ray
  • Pemeriksaan Darah, yaitu pemeriksaan untuk mengidentifikasi kadar sel darah putih (leukosit) dan kadar oksigen dalam darah
  • Viral Testing, yaitu pemeriksaan dengan mengambil sampel lendir dari paru-paru untuk menganalisis jenis virus yang menjadi penyebab bronkiolitis

Pengobatan Bronkiolitis

Bronkiolitis, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bisa bersifat ringan. Artinya, penyakit ini tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan. Namun, pada kasus bronkiolitis akut, perawatan intensif diperlukan.

Pentingnya memenuhi cairan tubuh agar pasien tidak mengalami dehidrasi. Pemberian obat-obatan untuk meredakan demam seperti ibuprofen dan acetaminophen ditujukan. Sementara itu, obat tetes saline diberikan untuk meredakan hidung tersumbat.

Ada beberapa hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah bronkiolitis menjadi lebih parah, yaitu:

  • Hindari ruangan dengan polusi udara
  • Jaga kelembapan dalam kamar
  • Istirahat yang cukup

Untuk kasus bronkiolitis akut, perawatan intensif di rumah sakit disarankan karena membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Pencegahan Bronkiolitis

Untuk mencegah bronkiolitis yang disebabkan oleh infeksi virus dan paparan polusi udara, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengkonsumsi makanan atau suplemen yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Menjaga kebersihan diri
  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal
  • Menghindari kontak langsung dengan penderita bronkiolitis

Komplikasi Bronkiolitis

Pada kasus bronkiolitis akut, dapat timbul komplikasi, antara lain:

  • Cyanosis
  • Dehidrasi
  • Gagal napas sesaat (apnea)
  • Gagal napas total

About The Author

Azoospermia: Kondisi yang Mengganggu Kesuburan Pria

10 Ciri-Ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Harus Diwaspadai