Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mengenal Penyebab dan Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

Myles Bannister

Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah terjadi ketika pembuluh darah menyempit atau bahkan tersumbat akibat berbagai sebab. Penyumbatan dapat terjadi pada pembuluh darah arteri maupun vena. Penyumbatan pada pembuluh darah arteri lebih sering terjadi dan lebih berbahaya daripada penyumbatan pada pembuluh darah vena.

Penyumbatan pada pembuluh darah arteri berdampak pada kerja jantung yang harus memompa darah ke seluruh tubuh. Jika pembuluh darah arteri tersumbat, aliran darah menuju seluruh tubuh akan terhambat.

Beberapa kondisi menggabungkan penyumbatan pada kedua jenis pembuluh darah ini. Misalnya, komplikasi pada pembuluh darah vena dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Namun, dalam artikel ini akan lebih fokus membahas penyumbatan pembuluh darah arteri yang sangat berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.

Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah

Pembuluh darah memiliki kemampuan untuk menyempit dan melebar tergantung pada kondisi tertentu. Namun, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah selain penyempitan alami.

Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan masalah kesehatan jika tidak diatasi. Berikut adalah beberapa faktor penyebab penyempitan pembuluh darah:

1. Plak pada Pembuluh Darah

Penyebab penyempitan pembuluh darah pertama adalah plak yang terbentuk dari lemak pada sel yang melapisi pembuluh darah. Lama kelamaan, lemak yang mengendap dapat menyumbat pembuluh darah.

2. RCVS

RCVS atau reversible cerebral vasoconstriction syndrome adalah kondisi sementara yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri. Jika terjadi di kepala, ini dapat menyebabkan sakit kepala parah. Penyebab sindrom ini sulit dideteksi, tetapi biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan tertentu. Ada juga kasus langka seseorang mengalami RCVS akibat makan cabai yang terlalu pedas.

3. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun ekstrem. Kondisi ini juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Ketika tubuh kedinginan, tubuh akan menggigil dan menghasilkan panas melalui gerakan otot. Penyempitan pembuluh darah terjadi karena tubuh berusaha mempertahankan suhu tubuh.

4. Obat-obatan

Penyempitan pembuluh darah juga dapat terjadi akibat pengaruh obat-obatan. Efek samping obat seperti peningkatan tekanan darah atau detak jantung dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Beberapa obat yang berpotensi menyebabkan penyempitan pembuluh darah adalah obat-obatan terlarang, antidepresan, dekongestan, dan imuniosupresan.

5. Faktor Psikologis

Faktor psikologis seperti stres atau depresi dapat menjadi penyebab penyempitan pembuluh darah. Stres juga dapat menjadi pemicu penyakit seperti hipertensi dan penyakit jantung jika tidak ditangani.

Akibat Penyempitan Pembuluh Darah

Jika terjadi penyempitan pembuluh darah, aliran darah akan terhambat. Penyebaran oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh juga akan terganggu. Selain itu, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Jika tidak diatasi, penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang berbahaya bagi tubuh. Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah.

1. Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi jika terdapat penyumbatan pembuluh darah di daerah jantung. Ini merupakan kondisi medis darurat. Gejala yang umumnya terjadi adalah sesak di dada, nyeri di dada, leher, punggung, atau lengan, detak jantung yang tidak normal, kecemasan, kelelahan, dan kehilangan keseimbangan.

Penyumbatan pembuluh darah terjadi dalam 4 fase hingga menyebabkan serangan jantung. Berikut adalah 4 fasenya:

Fase 1: Penyempitan di Bawah

Pada fase ini, pembuluh darah di bagian bawah mengalami penyempitan sebesar 50-70%. Tahap ini merupakan tahap awal yang biasanya tidak menimbulkan gejala. Kerusakan pada otot jantung belum terjadi, meskipun penyempitan pembuluh darah sudah mulai terjadi.

Fase 2: Penyempitan di Atas

Pada fase ini, pembuluh darah bagian atas mengalami penyempitan sebesar 50-70%. Pada fase ini, muncul beberapa gejala yang bisa berbeda tergantung pada aktivitas pasien. Semakin berat aktivitas, semakin tinggi kemungkinan gejala muncul. Pada fase ini, otot jantung masih dalam kondisi yang relatif baik.

Fase 3: Penyempitan dan Pembekuan Darah

Pada fase ini, mulai terjadi kerusakan otot jantung karena penyumbatan pembuluh darah dan pembekuan darah. Pada fase ini, seseorang mungkin mengalami serangan jantung.

Fase 4: Kerusakan Otot Jantung Kronis

Fase ini adalah fase terakhir di mana terjadi kerusakan otot jantung kronis. Pada tahap ini, fungsi otot jantung menurun secara signifikan.

2. Stroke

Stroke terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah arteri di daerah leher hingga otak. Stroke juga merupakan kondisi medis darurat. Gejala stroke meliputi kesulitan berjalan dan berbicara, kelumpuhan, dan mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai.

Stroke dapat terjadi tiba-tiba. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke adalah tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi. Penanganan stroke meliputi pembedahan, terapi, dan obat-obatan penghancur gumpalan darah.

3. Arteri Perifer

Arteri perifer adalah kondisi yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di bagian tubuh selain jantung dan kepala. Arteri perifer dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di kaki.

Gejala penyakit ini meliputi nyeri dan kesemutan pada bokong ketika berjalan atau beraktivitas menggunakan kaki, kulit dingin, kulit kaki yang menipis, dan kerontokan rambut. Penanganan penyakit ini meliputi obat-obatan, angioplasti, dan menjalani gaya hidup sehat.

Menghindari Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah terutama disebabkan oleh pola hidup seseorang. Untuk mencegah bahaya penyempitan pembuluh darah, lakukan hal-hal berikut:

  • Hindari merokok dan minuman beralkohol
  • Lakukan olahraga secara rutin
  • Pantau kadar kolesterol dan tekanan darah
  • Hindari makanan tidak sehat dan konsumsi makanan bergizi
  • Periksakan kesehatan secara rutin

Jangan abaikan gejala penyakit dan segera konsultasikan ke dokter untuk deteksi dini. Deteksi dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang lebih cepat dan tepat.

About The Author

Allergen: Manfaat, Dosis, Efek Samping

7 Cara Penularan Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai!