Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Jumlah Monosit Tinggi dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Monosit adalah salah satu jenis sel darah putih yang melawan bakteri, virus, dan infeksi tubuh. Monosit adalah elemen kunci dari respons kekebalan. Apa pengaruhnya jika sel darah putih memiliki nilai tinggi? Simak penjelasan berikut.

Apa Itu Monosit?

Monosit adalah sel darah putih terbesar pada tubuh, sekitar 2-10% sel darah putih adalah monosit. Sel ini melindungi tubuh dari infeksi, virus, jamur, dan protozoa. Sel ini membunuh mikroorganisme, menelan partikel asing, menghilangkan sel mati, dan meningkatkan respons imun.

Sel ini juga terlibat dalam perkembangan penyakit inflamasi seperti arthritis dan aterosklerosis. Gangguan pada sel ini dapat menyebabkan demam, nyeri, dan pembengkakan.

Jika Anda mengalami gejala ini, periksakan diri ke dokter. Monosit tinggi tidak bisa ditangani sendiri di rumah.

Tes untuk Mengukur Jumlah Monosit

Tes darah diferensial adalah tes untuk mengetahui jumlah monosit dalam darah. Tes ini mengetahui tingkat sel darah putih dalam darah, jenis sel darah putih abnormal, atau sel yang belum matang. Anda tidak perlu berpuasa atau melakukan hal khusus sebelum tes ini.

Pewarna khusus membantu menghitung berbagai jenis sel darah putih dalam sampel darah. Hasil tes ini membantu dokter menentukan diagnosa.

Jumlah Monosit Normal pada Tubuh

Perlu diketahui bahwa sel darah putih hidup dalam keseimbangan yang rumit. Jumlah satu jenis sel dapat tinggi, dan yang lainnya rendah.

Kisaran normal setiap jenis sel darah putih adalah:

  • Monosit: 2-8%
  • Basofil: 0,5-1%
  • Eosinofil: 1-4%
  • Limfosit: 20-40%
  • Neutrofil: 40-60%
  • Neutrofil muda: 0-3%

Jumlah sel darah putih secara keseluruhan cenderung meningkat sebagai respons terhadap:

  • Stres akut
  • Kelainan darah
  • Respons imun
  • Infeksi
  • Peradangan

Monosit Tinggi Artinya Apa?

Jumlah monosit yang tinggi atau monositosis, sering dikaitkan dengan infeksi kronis atau subakut. Keadaan ini juga dapat dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, terutama leukemia. Jumlah monosit tinggi juga dapat terjadi saat Anda baru sembuh dari infeksi akut.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan monositosis antara lain:

  • Endokarditis
  • Tuberkulosis
  • Sifilis
  • Peradangan pada kolagen dan persendian
  • Sarkoidosis
  • Infeksi protozoa atau riketsia
  • Pemulihan sumsum tulang
  • Kelainan darah

Terlalu banyak sel ini juga merupakan tanda paling umum dari leukemia mielositik kronis, kanker yang dimulai di sumsum tulang.

Studi terbaru menunjukkan jumlah monosit tinggi terkait dengan penyakit kardiovaskular. Pemeriksaan dini dapat membantu menilai manajemen kesehatan jantung. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hal ini.

Peran Monosit Memerangi Infeksi

Sel ini berubah menjadi makrofag di jaringan dan melahap bakteri, virus, dan sel terinfeksi. Makrofag lebih cepat mengenali dan menyerang ancaman infeksi dibandingkan dengan sel kekebalan lainnya.

Monosit lain berubah menjadi sel dendritik di jaringan, bekerja dengan sel-T untuk menghadirkan antigen. Sel ini mengumpulkan puing-puing dari pemecahan bakteri, virus, dan bahan asing, kemudian menyajikannya ke sel-T dalam respons kekebalan.

Perawatan Monosit Tinggi

Perawatan tergantung pada penyebabnya. Dokter mungkin melakukan tes untuk menentukan penyebabnya dengan pasti. Perawatan dapat mencakup:

  • Perawatan untuk infeksi virus berfokus pada manajemen gejala.
  • Antibiotik mengobati infeksi bakteri seperti TBC.
  • Tes laboratorium diperlukan untuk menentukan penyebab pasti infeksi parasit sebelum obat dapat diresepkan.

Perawatan kanker darah meliputi:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Transplantasi sel induk
  • Terapi suportif
  • Operasi

Menurunkan Jumlah Monosit Dalam Darah

Jaga jumlah sel darah putih dalam kisaran yang sehat. Jumlah rendah membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Jumlah tinggi menandakan tubuh sedang melawan sesuatu.

Olahraga teratur penting untuk kesehatan dan menjaga jumlah darah tetap sehat. Olahraga dapat meningkatkan fungsi monosit, terutama seiring bertambahnya usia.

Makanan antiinflamasi juga bermanfaat karena sel ini merespons peradangan. Makanan ini meliputi:

  • Minyak zaitun
  • Sayuran berdaun hijau
  • Tomat
  • Stroberi, blueberry, ceri, dan jeruk
  • Kacang
  • Ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, dan mackerel

Batasi konsumsi makanan yang memicu peradangan, seperti:

  • Daging merah dan olahan
  • Karbohidrat olahan seperti makanan panggang, roti putih, dan pasta
  • Gorengan
  • Soda dan minuman manis lainnya
  • Margarin, shortening, dan lemak babi

Monosit dan sel darah putih lainnya penting untuk sistem kekebalan dan melindungi tubuh. Jika jumlah sel darah putih terlalu tinggi, dokter akan menemukan penyebabnya dan memulai perawatan yang diperlukan.

Referensi

  1. Anonim. 2021. What to Know About High Monocyte Count. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-to-know-about-high-monocyte-count. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  2. Pietrangelo, Ann. 2019. What Does It Mean If Your Monocyte Levels Are High?. https://www.healthline.com/health/monocytes-high. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  3. Raymaakers, Karen. 2020. How Monocytes Function in the Body. https://www.verywellhealth.com/what-are-monocytes-2252110. (Diakses pada 6 Mei 2021).
  4. Yazdi, Puya. 2021. Monocytes: Normal, High & Low Levels. https://labs.selfdecode.com/blog/monocytes/. (Diakses pada 6 Mei 2021).

About The Author

Mengenal Apa Itu Ultrasonografi (USG) dan Jenis-jenisnya

Manfaat Tiram untuk Kesehatan