Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Kandungan Rokok yang Membahayakan Tubuh

Myles Bannister

Ada banyak kandungan rokok yang berbahaya bagi kesehatan tubuh karena bersifat beracun. Kandungan ini dapat merusak sel dan menyebabkan kanker. Ayo, kenali berbagai senyawa kimia berbahaya dalam rokok yang akan dijelaskan di bawah ini.

Kandungan Rokok yang Berbahaya untuk Tubuh

Asap rokok bersifat racun dan adiktif. Selain itu, asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbeda. Banyak di antaranya beracun bagi tubuh dan lebih dari 60 dapat menyebabkan kanker. Tidak mengherankan bahwa merokok banyak dilarang dan bahkan perokok sendiri ingin berhenti.

Berikut adalah kandungan rokok yang berdampak buruk bagi kesehatan:

1. Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah gas tak berbau dan tak berwarna yang dilepaskan saat merokok. Ketika terhirup, gas ini mengganggu kerja jantung dan pembuluh darah. Hingga 15% darah perokok bisa membawa karbon monoksida alih-alih oksigen.

Karbon monoksida merusak paru-paru dengan mengurangi pasokan oksigen ke seluruh tubuh. Ini terjadi ketika karbon monoksida menggantikan oksigen dalam hemoglobin (Hb), yang bertanggung jawab menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Kurangnya oksigen yang disebabkan oleh karbon monoksida dapat menyebabkan hipoksia yang serius. Seorang perokok bisa memiliki 10 kali lebih banyak karbon monoksida dalam darahnya. Paparan tinggi karbon monoksida bisa berakibat fatal.

2. Tar

Tar adalah bahan kimia beracun yang terbentuk saat tembakau mendingin dan mengembun. Tar yang terhirup oleh perokok aktif dan pasif dapat mengendap di paru-paru.

Tar adalah bagian dari asap rokok yang menyebabkan noda kuning kecokelatan pada gigi dan jari. Tar terdiri dari nitrogen, oksigen, hidrogen, karbon dioksida, karbon monoksida, dan berbagai bahan kimia lainnya.

Bahan kimia ini dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan. Efek jangka pendeknya termasuk batuk dan sesak napas. Sementara efek jangka panjangnya dapat memicu kanker.

3. Nikotin

Nikotin adalah alkaloid beracun yang berasal dari tanaman tembakau. Nikotin memiliki efek adiktif dengan merangsang pelepasan neurotransmitter dopamin di otak dan dengan cepat menyebabkan kecanduan.

Dopamin adalah bahan kimia yang memberi perokok perasaan menyenangkan dan menenangkan ketika dilepaskan.

Saat merokok, nikotin akan terserap ke dalam aliran darah. Ini akan merangsang tubuh untuk menghasilkan lebih banyak hormon adrenalin, yang pada gilirannya meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

4. Amonia

Amonia adalah gas beracun tak berwarna dengan bau yang tajam. Amonia digunakan dalam rokok untuk meningkatkan efek adiktif nikotin. Bahan kimia ini juga sering digunakan dalam produk pembersih dan pupuk.

Ketika terhirup, amonia dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendeknya termasuk sesak napas, napas pendek, sakit tenggorokan, dan iritasi mata. Sementara efek jangka panjangnya adalah peningkatan risiko kanker tenggorokan.

5. Hidrogen Sianida

Hidrogen sianida adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai bahan eksekusi mati. Senyawa ini juga terdapat dalam asap rokok. Hidrogen sianida juga digunakan dalam produksi plastik akrilik, resin, dan sebagai pembasmi hama. Jika terhirup, hidrogen sianida dapat melemahkan paru-paru, menyebabkan kelelahan, mual, dan sakit kepala.

6. Pestisida

Sejumlah pestisida, yaitu bahan kimia beracun untuk membunuh hama pada tanaman, terdapat dalam asap rokok. Pestisida dapat masuk ke dalam rokok karena digunakan sebagai pembasmi hama pada tanaman tembakau saat ditanam.

7. Arsenik

Arsenik terkandung dalam pestisida yang digunakan untuk pertanian tembakau dan terdapat dalam jumlah sedikit dalam asap rokok. Arsenik biasanya juga terdapat dalam racun tikus.

Meskipun jumlahnya sedikit dalam asap rokok, paparan tinggi dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan yang serius, termasuk kanker paru-paru, hati, saluran kemih, ginjal, dan kulit.

8. Kadmium

Kadmium adalah karsinogen yang dapat merusak otak, ginjal, dan hati. Kadmium umumnya digunakan dalam pelapis logam non-korosif, baterai isi ulang, pewarna, dan bantalan.

Kadmium terdapat dalam asap rokok. Jika terhirup dalam jumlah tinggi, dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kram otot, kejang, muntah, diare, gangguan sensorik, gagal ginjal, dan peningkatan risiko kanker.

9. Formaldehida

Formaldehida adalah bagian dari resin yang digunakan sebagai bahan untuk kayu lapis, isolasi busa, papan serat, dan papan partikel. Senyawa kimia ini juga merupakan residu dari pembakaran rokok.

Paparan formaldehida dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung. Tetapi, dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.

10. Benzena

Benzena adalah produk sampingan dari pembakaran tembakau dalam rokok. Senyawa kimia ini sangat mudah menguap.

Paparan benzena dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan dalam darah, seperti menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang. Ini dapat meningkatkan risiko anemia aplastik dan pendarahan yang berlebihan.

Kandungan rokok ini juga dapat meningkatkan risiko leukemia, terutama leukemia myeloid akut. Selain itu, paparan benzena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

Referensi

  1. Anonim. 2010. What’s in a Cigarette?. https://www.myvmc.com/lifestyles/whats-in-a-cigarette/. (Diakses pada 28 Juni 2021)
  2. Anonim. What’s in a cigarette?. https://www.cancer.ie/cancer-information-and-support/cancer-prevention/smoking/whats-in-a-cigarette. (Diakses pada 28 Juni 2021)
  3. Jewell, Tim. 2019. How Much Nicotine Is in a Cigarette and Other Tobacco Products?. https://www.healthline.com/health/how-much-nicotine-is-in-a-cigarette. (Diakses pada 28 Juni 2021)
  4. Martin, Terry. 2020. How Benzene in Cigarette Smoke Can Hurt You. https://www.verywellmind.com/the-health-risks-of-benzene-in-cigarette-smoke-2824728. (Diakses pada 28 Juni 2021)
  5. Nordqvist, Christian. 2015. What Chemicals Are In Cigarette Smoke?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/215420. (Diakses pada 28 Juni 2021)

About The Author

Banyak Berkeringat Bisa Bikin Kurus?

Vaksin Sinopharm: Manfaat, Dosis, Efikasi, Efek Samping, dll