Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)

Myles Bannister

Merawat bayi prematur di rumah memerlukan perhatian khusus. Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai 37 minggu kehamilan. Bayi prematur membutuhkan perawatan khusus untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan di luar rahim, baik di rumah sakit maupun di rumah.

Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah

Umumnya, bayi prematur memiliki ukuran kecil dan lemak tubuh yang kurang, sehingga perlu menjaga kondisinya agar tetap hangat. Bayi prematur juga berisiko mengalami kesulitan bernapas, mengalami kulit dan mata kuning, serta mudah terkena infeksi. Lalu, bagaimana merawat bayi prematur di rumah?

Untuk merawat bayi prematur di rumah, ada beberapa perawatan yang dapat Anda lakukan, yaitu:

1. Memahami Perawatan Bayi Prematur

Sebelum pulang dari rumah sakit, ikuti kursus cardiopulmonary resuscitation (CPR) untuk bayi. Konsultasikan dengan tim medis tentang perawatan bayi prematur di rumah dan catat informasinya agar mudah diingat.

Persiapkan diri untuk merawat bayi prematur, terutama jika perlu memberikan obat-obatan, menggunakan alat khusus, atau memberikan oksigen tambahan atau perawatan lainnya. Diskusikan juga gejala-gejala yang mungkin muncul, seperti masalah pernapasan atau makan, yang memerlukan Anda menghubungi dokter.

2. Berkonsultasi Tentang Pemberian Makan

Tanyakan kepada dokter mengenai kebutuhan makan bayi prematur, seperti pemberian suplemen ASI atau susu formula bayi prematur. Ingatlah bahwa bayi prematur biasanya makan lebih sedikit dan perlu diberi makan lebih sering dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Tanyakan kepada dokter seberapa banyak dan seberapa sering bayi perlu makan.

3. Pemberian Susu secara Rutin

Bayi prematur mungkin mengalami kesulitan saat menyusu. Biasanya, bayi prematur perlu disusui sebanyak 8-10 kali sehari. Usahakan jarak antara waktu menyusui yang satu dengan yang lain tidak lebih dari 4 jam, karena bayi dapat mengalami dehidrasi. Salah satu tanda bahwa bayi mendapatkan cukup makan adalah saat ia buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari.

4. Imunisasi secara Rutin

Bayi prematur lebih rentan terhadap beberapa penyakit serius. Pastikan bayi prematur Anda mendapatkan imunisasi sesuai rekomendasi IDAI dan imunisasi tambahan jika perlu. Jadwal imunisasi bayi prematur sama dengan bayi cukup bulan, namun dapat berbeda untuk vaksin hepatitis B.

5. Jaga Bayi dari Orang Sakit

Sistem kekebalan bayi prematur umumnya masih lemah, sehingga penting untuk menjauhkannya dari sumber infeksi di sekitarnya. Jika ada orang lain yang ingin menggendong bayi, mintalah mereka untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan pastikan mereka tidak sedang sakit atau memiliki penyakit menular seperti herpes. Selain itu, pastikan mainan dan ruangan bayi tetap bersih untuk menghindari infeksi.

Sebaiknya juga hindari membawa bayi prematur ke tempat umum, karena dokter biasanya menyarankan untuk tidak melakukannya.

6. Batasi Kunjungan ke Rumah Sakit

Untuk beberapa minggu pertama, sebaiknya batasi kunjungan ke rumah sakit, terutama saat musim hujan. Biasanya, rumah sakit banyak menangani anak-anak yang terinfeksi virus. Cobalah untuk membuat jadwal kunjungan atau minta untuk menunggu di ruang pemeriksaan daripada di area tunggu utama.

7. Konsultasikan Penggunaan Car Seat Bayi

Jika Anda ingin menggunakan car seat untuk bayi, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Penggunaan alat ini dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan atau detak jantung yang lambat pada bayi. Bayi mungkin perlu dipantau ketika ditempatkan dalam car seat saat pulang dari rumah sakit.

Jangan menggunakan alat penggendong bayi atau alat serupa lainnya yang dapat menyulitkan bayi untuk bernapas.

8. Gunakan Metode Kanguru

Bayi prematur membutuhkan kehangatan karena memiliki sedikit lemak tubuh. Metode kanguru dapat membantu menghangatkan tubuh bayi. Cara ini dilakukan dengan memasukkan bayi ke dalam baju Anda atau menggunakan alat khusus agar kulit Anda dapat bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Metode kanguru dapat membantu mengatur detak jantung dan pernapasan bayi. Metode ini tidak hanya dapat dilakukan oleh ibu, tetapi juga oleh ayah.

9. Perhatikan Posisi Tidur Bayi

Pastikan bayi tidur dalam posisi telentang, bukan miring atau tengkurap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang sering terjadi pada bayi prematur. Bayi prematur juga cenderung terbangun lebih sering di malam hari dibandingkan bayi cukup bulan.

10. Pantau Pertumbuhan dan Perkembangan

Bayi prematur mungkin memerlukan kunjungan yang lebih sering ke dokter untuk memantau tumbuh kembangnya, terutama perkembangan penglihatan dan pendengarannya. Hal ini penting karena bayi prematur berisiko mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran.

Selain merawat bayi secara fisik, penting bagi orang tua untuk tetap berkomunikasi dengan bayi. Hal ini dapat membantu mengurangi stres ibu dan meningkatkan perkembangan bayi.

Tips Merawat Bayi Prematur Lainnya

Merawat bayi prematur bisa menyebabkan kelelahan fisik dan emosional. Mungkin Anda merasa khawatir tentang kesehatan bayi Anda dan dampak jangka panjangnya, atau mungkin merasa bersalah atau terbebani dengan situasi ini.

Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapi masa sulit ini:

1. Jaga Kesehatan Anda Sendiri

Sebagai orangtua bayi prematur, istirahatlah sebanyak mungkin ketika bayi sedang tidur dan pastikan Anda makan makanan yang sehat. Hal ini akan membuat Anda lebih kuat dan mampu menjalani perawatan bayi dengan baik.

2. Pastikan Persediaan ASI Cukup

Jika bayi belum bisa menyusu, gunakan pompa ASI secara teratur. Selalu sediakan pompa ASI di rumah. Namun, jika bayi masih berada di rumah sakit, meminta bantuan dari staf rumah sakit untuk mengajari cara menggunakan pompa ASI dan menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi.

3. Cari Bantuan dari Orang Lain

Persilakan teman dan keluarga membantu Anda di rumah. Mereka dapat merawat anak-anak lain, menyiapkan makanan, membersihkan rumah, atau membantu dengan tugas-tugas lainnya. Ini dapat meringankan beban Anda dan menghemat energi.

4. Catat Proses Perkembangan

Catat kemajuan perkembangan bayi dan tuliskan pikiran serta perasaan Anda sendiri. Anda mungkin ingin mengabadikan momen tersebut dengan mengambil foto-foto agar dapat melihat perubahannya dari minggu ke minggu.

5. Mencari Dukungan Emosional

Selain bantuan fisik, pastikan Anda dikelilingi oleh orang yang peduli dan mengerti emosi Anda. Bicaralah dengan orang-orang dari unit perawatan intensif neonatal atau cari dukungan dari komunitas orang tua bayi prematur, baik secara langsung maupun secara online.

Referensi

  1. Anonim. Taking Your Preemie Home. (diakses 16 Januari 2020).
  2. Mayo Clinic Staff. 2017. Premature birth. (diakses 16 Januari 2020).
  3. Mayo Clinic Staff. 2017. Premature baby? Understand your preemie’s special needs. (diakses 16 Januari 2020).

About The Author

Tes Kesuburan Pria: Fungsi, Metode, Pelaksanaan

15 Cara Menghilangkan Hitam di Pinggir Bibir dengan Cepat