Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Bayi Tidak Mau Menyusu? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Bayi tidak mau menyusu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dipengaruhi kondisi ibu hingga lingkungan. Lantas, apa yang harus dilakukan agar bayi mau menyusu? Simak penjelasan berikut ini.

Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Terdapat banyak alasan kenapa bayi tidak mau menyusu, terkait kondisi ibu, bayi, atau suasana menyusui. Berikut adalah beberapa kondisi yang melatarbelakangi bayi enggan menyusu, di antaranya:

  • Kesulitan mengisap. Bayi yang baru lahir mungkin perlu waktu berminggu-minggu untuk mengetahui cara menempelkan bibir pada payudara yang baik. Bahkan, jika bayi tampak telah ‘mengerti’ cara mengisap, kemampuannya bisa menghilang sewaktu-waktu.
  • ASI mengalir deras. Jika ASI Anda mengalir dengan cepat dan kuat, bayi kesulitan menyusu dengan nyaman, yang akhirnya membuat bayi tidak mau menyusu. Memerah ASI sebelum menyusu dapat membantu mengurangi aliran susu.
  • Gangguan pada otot leher (tortikolis). Keadaan ini membuat ketegangan pada otot leher, menyusui di satu sisi lebih menyakitkan daripada yang lain. Jika anak tidak mau menyusu pada satu sisi payudara saja, konsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
  • Memiliki gastroesophageal reflux disease (GERD). Tidak hanya orang dewasa, bayi juga bisa terkena GERD. Jika bayi memiliki kondisi ini, aktivitas menyusu dapat membuat pencernaan tidak nyaman. Namun, GERD jarang terjadi pada bayi.
  • Ketidaknyamanan pada rongga mulut. Kenapa bayi tidak mau menyusu mungkin disebabkan oleh rasa sakit pada mulut, seperti sariawan atau penyakit tangan, kaki, dan mulut. Rasa tidak nyaman pada rongga mulut juga bisa terjadi saat tumbuh gigi.

Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu Lainnya

Selain penyebab di atas, terdapat kondisi lain kenapa bayi tidak mau menyusu, antara lain:

  • Gangguan pernapasan. Bayi tidak mau menyusu karena pilek, sehingga sulit bernapas saat menyusui.
  • Infeksi telinga. Infeksi telinga bisa membuat bayi tidak nyaman saat menyusui.
  • Pasokan ASI berkurang. Hal ini bisa terjadi jika mulai menambahkan susu formula atau bayi mulai makan makanan padat.
  • Stres atau gangguan lingkungan. Stimulasi berlebihan, penundaan menyusui, atau perpisahan yang lama dari Anda bisa menyebabkan kerewelan dan kesulitan menyusui. Reaksi keras Anda saat bayi menghisap juga bisa berpengaruh.
  • Aroma yang tidak biasa. Bayi tidak menyukai bau krim atau produk wewangian yang Anda kenakan. Pada umumnya, bayi menyukai aroma alami tubuh.
  • Perubahan rasa ASI. Hal ini bisa disebabkan oleh makanan tertentu atau peradangan pada payudara (mastitis). Mastitis bisa membuat air susu terasa asin dan menyebabkan bayi enggan menyusu.
  • Anda memiliki puting yang rata atau ke dalam. Sebagian besar bayi dapat menyusui dengan baik meski dengan puting datar atau ke dalam, namun dalam beberapa kasus, bayi sulit menempel ke puting.
  • Mengalami cedera atau cacat lahir. Jika bayi merasa nyeri karena patah bahu atau memar akibat persalinan, ia mungkin tidak nyaman untuk menyusui. Bayi dengan cacat neurologis atau fisik mungkin tidak dapat menyusui atau menolak payudara.
  • Sedang mengantuk. Bayi yang baru lahir cenderung sangat mengantuk. Jika ingin membangunkannya, gosok perlahan kaki atau punggungnya.

Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Menyusu

Walaupun sulit, jangan khawatir karena stres dapat mengurangi suplai ASI. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengatasi bayi tidak mau menyusu, antara lain:

  • Menyusui di tempat yang tenang dan remang-remang.
  • Konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi untuk bantuan dan dukungan. Periksa kesehatan bayi ke dokter.
  • Rutin memerah payudara dengan tangan atau pompa untuk menjaga suplai ASI.
  • Pastikan bayi menempel ke payudara dengan benar. Cobalah posisi menyusui yang berbeda-beda.
  • Tawarkan payudara sesering mungkin tetapi jangan memaksa bayi untuk menyusu. Jika menyusui menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, lebih sulit untuk mengarahkannya kembali ke payudara.

Cara agar Bayi Menyusu Lebih Lama

Hal penting lainnya agar bayi mau menyusu adalah memperhatikan tanda-tanda lapar, seperti membuka-menutup mulut, membuat suara mengisap, membuka mata, atau menggerakkan kepala. Saat melihat tanda-tanda ini, langsung menyusui dan jangan menunggu bayi menangis. Proses menyusui akan sulit jika bayi sudah menangis.

Jangan menunggu untuk menempelkan mulut bayi ke payudara jika bayi mengayunkan kepala, melambaikan tangan, atau menendang kaki. Gerakan-gerakan ini membantu bayi menggunakan semua refleksnya untuk mencapai payudara.

Saat menyusui, berikan pelukan “skin-to-skin” yaitu menyusui tanpa atasan. “Babywearing” dapat membantu menjaga bayi tetap dekat dengan Anda saat menyusui.

Bayi mungkin lebih suka menyusu saat digoyang atau diayun, daripada duduk atau berdiri diam. Cobalah posisi menyusui yang berbeda, karena bayi mungkin merasa lebih nyaman dengan beberapa posisi daripada yang lain.

Cobalah tawarkan payudara saat bayi tertidur atau sangat mengantuk. Jika bayi tidak mau makan saat bangun, mungkin lebih bahagia saat tertidur.

Jika khawatir bayi tidak cukup makan atau dehidrasi, perhatikan popoknya. Bayi yang penuh ASI akan memiliki setidaknya enam popok yang basah dalam sehari.

Referensi

  1. Anonim. 2018. When your baby won’t breastfeed. https://www.babycentre.co.uk/a8490/when-your-baby-wont-breastfeed. (Diakses pada 17 Juni 2021).
  2. Kurke, Melissa A. Why would a baby go on a breast-feeding strike?. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/breastfeeding-strike/faq-20058157. (Diakses pada 17 Juni 2021).
  3. Murray, Donna. 2020. When Your Baby Won’t Breastfeed. https://www.verywellfamily.com/breast-refusal-431907. (Diakses pada 17 Juni 2021).

About The Author

Speech Delay: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

5 Fungsi Tulang Kering bagi Tubuh Dan Cara Merawatnya