Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

8 Penyebab Nyeri Pinggang pada Wanita

Myles Bannister

Nyeri pinggang pada wanita bisa disebabkan oleh beberapa hal. Nyeri ini bisa hilang sendiri atau butuh pengobatan lebih lanjut. Jika Anda sering mengalami nyeri pinggang, perlu mewaspadai penyebab sakit pinggang agar tidak berdampak serius.

Penyebab Sakit Pinggang pada Wanita

Nyeri pinggang pada wanita tidak hanya disebabkan oleh duduk terlalu lama, berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab sakit pinggang:

1. Coccydynia (Nyeri Tulang Ekor)

Penyebab sakit pinggang kronis yang tidak biasa pada wanita adalah coccydynia, atau nyeri tulang ekor. Sakit pinggang bisa datang secara tiba-tiba setelah terkena dampak di ujung tulang belakang.

Tulang ekor terasa sakit saat disentuh, sehingga duduk atau tekanan apa pun pada wilayah pinggang akan menyebabkan rasa sakit. Sembelit juga bisa meningkatkan rasa sakit, tetapi akan berkurang setelah buang air besar.

Wanita lebih mungkin mengalami coccydynia dibandingkan pria. Cidera selama kehamilan dan posisi tulang ekor yang lebih rentan pada wanita diduga menjadi alasan perbedaan tersebut.

Coccydynia dapat menyerang wanita dari berbagai usia, tetapi lebih rentan pada usia di atas 40 tahun. Rasa sakit pada pinggang biasanya akan hilang dalam beberapa minggu atau bulan, tetapi bisa menjadi kronis dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Fraktur Kompresi Akibat Osteoporosis

Fraktur kompresi terjadi ketika patah tulang belakang disebabkan oleh osteoporosis atau penipisan tulang. Patah tulang biasanya terjadi di bagian depan tulang belakang, di mana bagian depan tulang hancur. Bagian belakang tulang tidak terkena dampak.

Patah tulang biasanya disebabkan oleh gerakan yang mempengaruhi tulang belakang, seperti bersin atau jatuh. Fraktur kompresi kemungkinan besar terjadi di bagian atas punggung dan menyebabkan nyeri punggung mendadak dan hebat, tetapi beberapa orang tidak merasakan nyeri sama sekali.

Wanita hampir dua kali lebih mungkin mengalami fraktur kompresi dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh osteoporosis yang lebih umum terjadi pada wanita.

3. Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi nyeri di seluruh tubuh yang ditandai oleh nyeri otot, kekakuan, dan kelelahan. Kondisi ini mempengaruhi otot, persendian, dan tulang, dan diklasifikasikan sebagai kondisi rematik. Jika Anda menderita fibromyalgia, Anda mungkin mengalami nyeri pada punggung atas dan bawah, leher, dan pinggul.

Gejalanya dapat muncul dan menghilang, terkadang tanpa alasan yang jelas, bahkan bisa muncul di tempat yang baru.

Sekitar 80% hingga 90% penderita fibromyalgia adalah wanita, terutama berusia antara 40 dan 75 tahun.

4. Sindrom Piriformis

Otot piriformis berfungsi untuk menstabilkan sendi pinggul dan memungkinkan gerakan memutar pada paha.

Sindrom piriformis terjadi ketika otot piriformis di pantat mengalami kejang dan menekan saraf skiatik. Tekanan pada saraf ini dapat menyebabkan nyeri, kebas, dan kesemutan di sepanjang kaki, mirip dengan nyeri pinggang.

Gejala lain dari sindrom piriformis meliputi nyeri pada bokong, nyeri saat naik tangga atau berjalan menanjak, dan rasa sakit yang memburuk ketika duduk untuk waktu lama. Gejala biasanya berkurang saat berbaring telentang.

Perbedaan anatomi antara pria dan wanita, terutama di panggul, menjadi penyebab sakit pinggang pada wanita. Wanita memiliki panggul yang lebih lebar, yang menghasilkan sudut di tulang paha yang lebih tajam. Perubahan hormonal, terutama yang memengaruhi otot panggul selama kehamilan, juga dapat menjadi faktor penyebab sakit pinggang wanita.

5. Osteoartritis Tulang Belakang

Osteoartritis tulang belakang adalah penyakit sendi degeneratif yang menyebabkan kerusakan tulang rawan serat di sendi facet yang menghubungkan tulang belakang. Tanpa bantalan tulang rawan, tulang-tulang akan bergesekan, menyebabkan perubahan bentuk tulang. Taji tulang dapat berkembang di tulang belakang.

Degenerasi pada sendi dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh, sehingga nyeri osteoartritis tulang belakang bisa terasa di punggung atas atau bawah, leher, bahu, pangkal paha, bokong, atau bahkan belakang paha. Gejala yang umum termasuk kekakuan punggung dan nyeri saat bangun tidur di pagi hari.

Osteoartritis tulang belakang berkembang secara perlahan, dan mungkin awalnya ditafsirkan sebagai nyeri otot. Osteoartritis dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada pria hingga usia 45, tetapi setelah usia 45 lebih sering terjadi pada wanita.

6. Disfungsi Sendi Sacroiliac

Sendi sacroiliac, juga dikenal sebagai sendi SI, membantu meredam kejutan antara tubuh bagian atas dan panggul. Gangguan pada sendi ini dapat menyebabkan nyeri, yang dikenal sebagai disfungsi sendi sacroiliac.

Nyeri punggung bawah dan kaki mirip dengan nyeri pinggang, dan kondisi ini umum terjadi. Gejala lainnya meliputi nyeri di satu sisi bokong atau rasa sakit yang menjalar ke bawah kaki, paha, atau bahkan pergelangan kaki. Rasa sakit biasanya memburuk setelah berdiri lama, membungkuk, atau naik tangga.

Disfungsi sendi sacroiliac lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita muda dan setengah baya.

Pengaruh kehamilan adalah salah satu faktor yang menyebabkan wanita lebih rentan terhadap nyeri sendi sacroiliac. Selama kehamilan, tubuh wanita memproduksi zat kimia yang merelaksasi ligamen dan persendian, yang memfasilitasi persalinan. Tekanan dan beban bayi juga dapat menyebabkan tegangan pada panggul. Nyeri sendi SI dapat terjadi selama kehamilan dan efek pada ligamen dapat berlanjut setelah melahirkan.

7. Spondylolisthesis Degeneratif

Spondylolisthesis degeneratif terjadi ketika salah satu tulang belakang bagian bawah bergeser dari posisinya dan miring ke depan, menutupi tulang di bawahnya. Gerakan bergesernya tulang belakang dapat mengiritasi akar saraf tulang belakang yang dekat, menyebabkan nyeri punggung dan kaki bagian bawah.

Terkadang, kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri atau kelemahan pada kaki saat berjalan atau berdiri. Posisi duduk biasanya dapat meredakan rasa sakit. Nyeri spondylolisthesis dapat menjadi parah, oleh karena itu aktivitas harian perlu dibatasi.

Spondylolisthesis degeneratif jauh lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Kondisi ini disebabkan oleh faktor hormonal, perbedaan struktur panggul, dan kepadatan tulang yang lebih rendah pada wanita. Osteoartritis juga biasanya memicu kondisi ini, dan kebanyakan wanita lebih mungkin menderita osteoartritis dibandingkan pria.

8. Kehamilan

Nyeri pinggang sebelah kiri atau kanan juga bisa terjadi karena kehamilan. Nyeri pinggang selama kehamilan biasanya terjadi ketika panggul bertemu dengan tulang belakang di sendi sacroiliac.

Ada banyak penyebab nyeri pinggang pada wanita. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

Berat Tubuh Bertambah

Selama kehamilan, berat badan biasanya meningkat sekitar 25 hingga 35 kilogram. Tulang belakang harus menopang bobot tambahan ini. Hal ini bisa menyebabkan nyeri pinggang. Berat bayi dan rahim juga memberikan tekanan pada pembuluh darah dan saraf di panggul dan pinggang.

Perubahan Postur

Kehamilan mengubah pusat gravitasi. Akibatnya, ibu hamil mungkin secara perlahan mulai menyesuaikan postur dan cara bergerak. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pinggang.

Perubahan Hormonal

Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon yang disebut relaksin untuk mengendurkan ligamen di daerah pinggang dan membuat sendi lebih longgar untuk persiapan persalinan. Hormon yang sama juga bisa membuat ligamen yang mendukung tulang belakang menjadi lebih lemah, yang dapat menyebabkan nyeri pinggang sebelah kanan atau kiri.

Pemisahan Otot

Ketika rahim membesar, dua otot paralel (otot abdominis recti), yang berjalan dari tulang rusuk ke tulang kemaluan, dapat terpisah di bagian belakang. Pemisahan ini dapat memperburuk nyeri pinggang atau punggung.

Stres

Stres emosional dapat menyebabkan otot-otot di pinggang dan punggung tegang, yang dapat dirasakan sebagai nyeri pinggang atau punggung tegang.

Itulah beberapa penyebab nyeri pinggang pada wanita. Jika Anda sering mengalami nyeri pinggang, dan kondisinya semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, Teman Sehat!

Sumber:

  1. Donahue, Louise. 2016. 7 Back Pain Conditions That Mainly Affect Women. https://www.spine-health.com/blog/7-back-pain-conditions-mainly-affect-women. (Diakses 2 Oktober 2019)
  2. Back Pain in Pregnancy. https://www.webmd.com/baby/guide/back-pain-in-pregnancy#1. (Diakses 2 Oktober 2019)

About The Author

Rendang, Manfaatnya untuk Kesehatan

7 Manfaat Buah Bisbul, Si ‘Buah Mentega’