Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Tanda Seseorang Mungkin Memiliki Daddy Issue

Myles Bannister

Daddy issue adalah istilah yang digunakan untuk seseorang yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah atau memiliki ayah disfungsional. Ini membuat mereka kesulitan mendapatkan rasa aman dalam hubungan saat dewasa, namun mereka juga menginginkan figur ayah dalam pasangan mereka di masa depan. Pelajari lebih lanjut tentang daddy issue dan tanda-tanda yang menunjukkan seseorang tumbuh dengan daddy issue.

Apa Itu Daddy Issue?

Daddy issue bukanlah suatu penyakit psikologis dan asal mula tidak diketahui. Namun, konsep ini berasal dari teori Father Complex yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.

Father Complex menggambarkan impuls yang tidak disadari yang berasal dari hubungan seseorang dengan ayahnya. Impuls ini dapat bersifat positif atau negatif. Impuls negatif meliputi rasa takut atau ketidakpercayaan terhadap pasangan, sedangkan impuls positif meliputi rasa kagum terhadap pasangan.

Father Complex terjadi saat seorang anak perempuan membentuk hubungan yang tidak sehat dengan pria lain yang menyayanginya. Ia ingin memperbaiki hubungannya yang rusak dengan ayahnya melalui hubungan dengan pasangannya.

Tanda Seseorang Memiliki Daddy Issue

Hingga saat ini, belum ada definisi pasti untuk daddy issue. Namun, tanda-tanda daddy issue dapat dilihat dalam cara seseorang memilih pasangan dan menjalin hubungan.

Berikut ini adalah tanda-tanda seseorang memiliki daddy issue:

1. Tertarik pada pria lebih tua

Perempuan yang tumbuh bersama ayah yang disfungsional atau tanpa ayah cenderung tidak sadar bahwa mereka menginginkan seseorang yang bisa menyayangi dan memanjakan mereka seperti ayah. Saat menjalin hubungan, mereka berharap pasangan mereka memberikan kasih sayang yang tidak mereka peroleh saat kecil. Oleh karena itu, mereka cenderung menyukai pria yang jauh lebih tua, mapan secara finansial, penyayang layaknya ayah, dan memiliki gaya hidup yang baik.

2. Posesif, protektif, dan terlalu bergantung pada pasangan

Seseorang dengan daddy issue cenderung merasa cemas dan takut ditinggalkan oleh pasangan, sehingga menjadi posesif, protektif, dan terlalu bergantung pada pasangan. Sifat ini berasal dari hubungan yang tidak baik dengan orang tua, terutama ayah.

Sifat ini membuat seseorang dengan daddy issue mudah tersinggung dan khawatir. Mereka seringkali mengintip handphone pasangan karena takut ada perselingkuhan, serta cemas berlebihan saat pasangan pulang terlambat. Jika tidak diatasi, perilaku ini dapat merusak hubungan sendiri.

3. Selalu membutuhkan kepastian dari pasangan

Orang dengan daddy issue cenderung merasa tidak nyaman dengan hubungan yang sedang mereka jalani. Mereka selalu membandingkan diri dengan mantan pasangan dan terus mencari kepastian perasaan dari pasangan mereka.

Perilaku ini dapat membuat pasangan merasa tidak nyaman, terutama jika pasangan merasa terikat dan tidak memiliki kebebasan. Sikap ini dapat menyebabkan rasa khawatir yang berlebihan dan berpotensi merusak hubungan.

4. Menyukai pasangan yang abusif

Tanpa disadari, seseorang dengan daddy issue cenderung tertarik dengan pasangan yang memiliki perilaku kasar atau abusif. Hal ini disebabkan oleh keinginan untuk memperbaiki hubungan yang buruk dengan ayah, sehingga terkadang mereka tertarik pada pria yang memiliki sifat serupa dengan ayah terhadap anaknya.

5. Memberikan kesan kecanduan seks

Orang dengan daddy issue tidak hanya menyukai seks, tapi juga cenderung kecanduan seks. Mereka merasa dicintai saat berhubungan seksual dengan pasangan. Mereka cenderung mengaitkan harga diri mereka dengan sejauh mana seseorang menginginkan mereka secara seksual.

Tidak jarang, mereka menggunakan seks sebagai cara untuk membuat orang lain mencintai mereka. Padahal, hubungan seks tidak selalu berdasarkan cinta, dan perilaku ini dapat melukai diri mereka sendiri pada akhirnya.

6. Tidak pernah ingin sendiri

Individu dengan daddy issue jarang ingin berada sendiri. Mereka selalu ingin memiliki pasangan, bahkan segera mencari pasangan baru setelah mengakhiri hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki daddy issue yang serius, terutama jika mereka tidak memperhatikan sifat dan kepribadian pasangan mereka.

Jika seseorang terus-menerus berada dalam hubungan seperti ini, sulit bagi mereka untuk menemukan cinta yang tulus dan hubungan yang sehat dan serius.

7. Sadar bahwa hubungannya dengan sang ayah tidak sehat

Tanda daddy issue adalah ketika seseorang menyadari bahwa hubungannya dengan ayahnya tidak sehat. Jika Anda ingin memastikan apakah Anda memiliki daddy issue, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah Anda tumbuh tanpa ayah?
  • Apakah Anda hidup bersama ayah yang abusif?
  • Apakah Anda memiliki hubungan yang kurang dekat dengan ayah dan ayah memiliki ketidakstabilan mental?

Jika jawaban Anda “ya” pada satu atau lebih pertanyaan di atas, Anda kemungkinan memiliki daddy issue yang membawa pengaruh hingga dewasa.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Memiliki Tanda Daddy Issue?

Jika Anda memiliki hubungan yang tidak sehat dengan ayah Anda, jangan anggap itu sebagai patokan untuk hubungan Anda di masa depan. Cari contoh hubungan yang sehat dan positif di sekitar Anda sebagai pedoman dalam hubungan Anda saat ini dan masa depan.

Anda juga dapat mencari bantuan terapi untuk mengatasi masalah daddy issue dan memperbaiki perilaku dalam hubungan Anda.

Beberapa orang mungkin memiliki daddy issue karena berbagai alasan, seperti ketiadaan ayah, pertengkaran orang tua, atau perceraian. Namun, Anda memiliki hak untuk bahagia, meskipun tumbuh dalam lingkungan yang tidak ideal. Jangan biarkan pengalaman buruk masa kecil menghantui Anda saat dewasa.

Referensi

  1. Keller, Sonja. 2020. 6 Signs You May Have “Daddy Issues” (aka Attachment Issues). https://www.mindbodygreen.com/0-13968/if-daddy-issues-are-affecting-your-relationships-read-this.html. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  2. Kentucky Counseling Center. 2021. Do I Have Daddy Issues? The Real Psychology Behind Daddy Issues. https://kentuckycounselingcenter.com/do-i-have-daddy-issues-the-real-psychology/. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  3. Santos-Longhurst, Adrienne. 2020. Yes, ‘Daddy Issues’ Are a Real Thing — Here’s How to Deal. https://www.healthline.com/health/what-are-daddy-issues#takeaway. (Diakses pada 15 Oktober 2021).
  4. Vinney, Cynthia. 2021. Daddy Issues: History, Impact, and How to Cope. https://www.verywellmind.com/what-are-daddy-issues-5190911. (Diakses pada 15 Oktober 2021).

About The Author

7 Pemicu Keputihan pada Wanita

Viral Exanthem: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan