Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Penyebab Benjolan di Anus yang Harus Diwaspadai!

Myles Bannister

Benjolan di anus biasanya terjadi saat mengejan keras saat buang air besar. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya benjolan di anus ini antara lain:

1. Mengangkat beban berat

Pekerjaan atau aktivitas yang melibatkan pengangkatan beban berat dapat menjadi penyebab benjolan di anus. Pengangkatan beban seringkali membutuhkan mengejan untuk mengeluarkan tenaga, yang pada akhirnya dapat menyebabkan benjolan di anus.

2. Kekurangan serat dalam makanan

Makanan yang rendah serat dapat menyebabkan tinja menjadi keras, sehingga perlu mengejan lebih keras saat buang air besar. Hal ini dapat menyebabkan benjolan di anus di masa mendatang. Konsumsilah makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan.

3. Lama berdiri atau duduk

Duduk atau berdiri terlalu lama selama aktivitas seperti di kantor atau di pabrik dapat menyebabkan benjolan di anus. Cobalah untuk sesekali berdiri jika terlalu lama duduk atau sebaliknya.

4. Asites

Asites adalah penumpukan cairan serous di perut yang dapat menimbulkan peningkatan tekanan dalam perut. Hal ini bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah di sekitar anus yang kemudian dapat menimbulkan benjolan di anus.

5. Kehamilan

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mempengaruhi tekanan pembuluh darah dan saluran pencernaan, yang pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya benjolan di anus.

Jenis dan Derajat Benjolan di Anus

Benjolan di anus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis dan derajat, yang akan membantu dokter dalam menentukan tindakan yang sesuai. Jenis dan derajat benjolan di anus ini antara lain:

1. Benjolan di anus derajat I

Benjolan ini berada di bagian dalam anus dan dapat menyebabkan rasa nyeri serta keluarnya darah, namun belum prolaps (keluar).

2. Benjolan di anus derajat II

Benjolan bisa muncul dan keluar di anus dan bisa diraba, namun dapat masuk kembali dengan sendirinya.

3. Benjolan di anus derajat III

Benjolan yang keluar dapat dimasukkan kembali ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari.

4. Benjolan di anus derajat IV

Benjolan yang keluar tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam anus walaupun dengan bantuan dorongan jari, dan biasanya sangat sakit.

Gejala Benjolan di Anus

Benjolan di anus biasanya terasa gatal dan kadang-kadang menyakitkan. Biasanya dapat dirasakan saat menyentuh permukaan anus. Benjolan di anus juga tampak lebih merah muda daripada kulit di sekitarnya. Beberapa gejala benjolan di anus yang sering dirasakan antara lain:

1. Tinja berdarah

Penderita benjolan di anus dapat melihat darah saat buang air besar. Darah biasanya terdapat di permukaan tinja dan berwarna merah terang karena berasal dari jaringan benjolan di sekitar anus. Pada awalnya, darah mungkin minimal atau sedikit, tetapi pada kasus yang lebih parah, jumlah darah yang dihasilkan bisa lebih banyak dan segera segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Perasaan tidak nyaman saat buang air besar

Terdapat perasaan tidak nyaman dan terganggu saat buang air besar. Kadang-kadang terdapat rasa tertahan yang menyebabkan mengejan lebih keras, yang pada akhirnya dapat memperparah benjolan di anus.

3. Gatal di anus

Rasa tidak nyaman dan gatal di anus (Pruritus ani) dapat terjadi karena kelembaban yang ditimbulkan oleh benjolan yang keluar.

4. Infeksi di sekitar anus

Infeksi atau peradangan di daerah sekitar anus. Hal ini disebabkan oleh luka pada pembuluh darah di sekitar anus yang memungkinkan masuknya kuman dengan cepat.

Diagnosis Benjolan di Anus

Sebelum dapat melakukan pengobatan, pemeriksaan yang teliti oleh dokter diperlukan. Beberapa cara pemeriksaan benjolan di anus antara lain:

  1. Wawancara dan riwayat penyakit
  2. Pemeriksaan fisik melalui inspeksi dan pemeriksaan rektal (colok dubur)
  3. Pemeriksaan menggunakan teropong seperti anuskopi atau proktoskopi dan rektoskopi
  4. Pemeriksaan radiologi seperti rontgen dan/atau kolonoskopi
  5. Pemeriksaan darah, urine, dan feses sebagai pemeriksaan penunjang

Cara Mengobati Benjolan di Anus

Pengobatan benjolan di anus meliputi pengobatan rumahan dan operasi. Beberapa contoh pengobatan rumahan yang dapat digunakan untuk mengobati benjolan di anus antara lain:

  1. Mandi dengan air hangat
  2. Membersihkan anus dengan lembut setelah buang air besar menggunakan tisu basah atau kapas
  3. Kompres dengan es yang dibungkus kain untuk mengurangi pembengkakan
  4. Menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan
  5. Mengoleskan salep seperti krim witch hazel atau hydrocortisone untuk meredakan gatal

Jika pengobatan rumahan tidak berhasil atau benjolan di anus tidak sembuh, mungkin perlu dilakukan operasi. Jenis operasi yang dapat dilakukan antara lain:

1. Operasi benjolan di anus

Operasi hemoroidektomi dilakukan pada penderita yang mengalami keluhan yang kronis dan pada penderita dengan derajat benjolan di anus III atau IV. Operasi juga direkomendasikan pada penderita dengan peradangan yang berulang dan anemia yang tidak sembuh dengan pengobatan lainnya. Penderita dengan benjolan di anus derajat IV yang mengalami trombosis dan sakit hebat dapat segera menjalani operasi hemoroidektomi.

Prinsip utama pada operasi hemoroidektomi adalah eksisi jaringan yang berlebihan. Eksisi harus dilakukan seminimal mungkin pada kulit normal dan tidak merusak otot sfingter anus.

2. Pengobatan selama kehamilan

Wanita hamil dapat mencoba pengobatan rumahan yang telah dijelaskan di atas untuk mengobati benjolan di anus dan meringankan rasa sakit. Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat topikal untuk memastikan keamanannya selama kehamilan.

Cara Mencegah Benjolan di Anus

Cara utama untuk mencegah benjolan di anus adalah dengan mencegah sembelit yang disebabkan oleh tinja yang keras dan kering.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah benjolan di anus antara lain:

  • Memperbanyak konsumsi serat dalam makanan termasuk buah-buahan segar, sayuran, roti gandum, dan sereal
  • Minum cukup air setiap hari untuk menghindari dehidrasi
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu pergerakan usus
  • Menyegerakan buang air besar dan tidak menunda-nunda untuk buang air besar
  • Tidak terlalu lama duduk di toilet
  • Menghubungi dokter jika mengalami masalah sembelit dan benjolan di anus yang berulang

Itulah beberapa penyebab benjolan di anus yang perlu diwaspadai dan cara mencegahnya. Mulailah menjaga kesehatan pencernaan Anda dengan pola makan yang sehat, Teman Sahat!

About The Author

Awas, Minuman Bervitamin Belum Tentu Sehat!

Claritin: Informasi Mengenai Fungsi, Dosis, Efek Samping, dan Aturan Pakai