Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

5 Jenis Diet Tinggi Lemak Paling Populer, Apakah Baik untuk Kesehatan?

Myles Bannister

Jenis Diet Tinggi Lemak

Diet tinggi lemak adalah diet dengan aturan pola makan tinggi konsumsi lemak dan membatasi konsumsi karbohidrat. Diet tinggi lemak terdiri dari berbagai macam jenis dengan aturannya masing-masing. Berikut adalah beberapa jenis dengan aturan konsumsi lemak tinggi.

1. Diet Atkins

Fase pertama dilakukan selama dua minggu dan Anda diharuskan memangkas konsumsi karbohidrat hingga 20 gram per hari. Pada fase selanjutnya, jumlah karbohidrat akan ditingkatkan, namun tetap sedikit. Fase terakhir bertujuan untuk mempertahankan berat badan yang Anda inginkan.

2. Diet Ketogenic

Diet tinggi lemak yang kedua adalah diet ketogenic. Banyak orang sulit membedakan antara diet atkins dan diet keto karena kedua diet ini mirip. Perbedaannya adalah konsumsi protein yang lebih sedikit pada diet keto. Pembagian proporsi pada diet keto adalah 75% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat atau 60% lemak, 35% protein, dna 5% karbohidrat.

Diet ketogenic tidak hanya diterapkan oleh seseorang yang ingin menurunkan berat badan, tetapi juga untuk anak penderita epilepsi. Studi membuktikan bahwa diet ini bisa meringankan gejala epilepsi dan menurunkan risiko gangguan saraf.

3. Diet LCHF

Diet LCHF atau diet Low Carbohydrate – High Fat adalah diet yang tidak jauh berbeda dengan diet atkins dan diet keto. Diet ini memiliki prinsip tinggi lemak dan rendah karbohidrat, namun tidak mengatur persentase konsumsi nutrisi. Maka dari itu, diet LCHF sering disebut sebagai diet yang lebih praktis dan tidak menyiksa.

Selain makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat, diet ini juga mengharuskan Anda untuk menghindari makanan dan minuman kemasan. Diet ini cocok untuk Anda yang tidak dapat menurunkan porsi karbohidrat pada diet atkins dan diet keto.

4. DEBM

DEBM adalah singkatan dari Diet Enak Bahagia Menyanangkan. Diet ini memiliki prinsip yang sama yaitu tinggi lemak dan rendah karbohidrat atau tanpa karbohidrat sama sekali. Bahkan konsumsi buah yang dianggap memiliki kandungan karbohidrat tinggi seperti pisang, mangga, pepaya, semangka, dan melon dilarang.

Diet ini diklaim menyenangkan karena pada dasarnya pelakunya dapat menikmati berbagai makanan lezat walaupun dengan resep yang berbeda. Contohnya seperti aturan yang memperbolehkan pelaku DEBM untuk makan mie instan namun hanya bagian kuahnya saja. Terdapat juga berbagai resep kue yang bisa diterapkan pada DEBM yang mengganti bahan dasar kue dari terigu menjadi keju.

5. Diet Kopi Mentega

Diet kopi mentega dikenal juga dengan bulletproof diet. Diet ini juga kontroversial karena mengandalkan mentega untuk diet, sedangkan mentega adalah bahan makanan yang mengandung lemak tinggi. Diet kopi mentega dilakukan dengan mencampurkan sesendok mentega pada kopi yang Anda konsumsi di pagi hari.

Selain mentega, Anda juga harus menambahkan minyak MCT ke dalam kopi tersebut. Kopi mentega yang digunakan untuk diet ini tidak mengandung gula sama sekali. Kopi mentega diklaim akan membuat seseorang dapat kenyang lebih lama sehingga cocok untuk menurunkan berat badan.

Kontroversi Diet Tinggi Lemak

Diet tinggi lemak menjadi diet yang kontroversial selama ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? Lemak dianggap sebagai sesuatu yang buruk bagi tubuh. Konsumsi lemak berlebih selalu dianggap sebagai pemicu menumpuknya lemak dalam tubuh sehingga terjadi kegemukan. Hal ini tentunya tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.

Lemak terdiri dari berbagai macam jenis dan lemak yang dipilih pada diet tinggi lemak adalah jenis lemak tak jenuh yang merupakan lemak yang baik untuk tubuh. Lemak juga merupakan makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah banyak, sama seperti karbohidrat dan protein.

Jadi pada dasarnya diet dengan konsumsi tinggi lemak tidak sepenuhnya berbahaya, melainkan juga dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan. Jika berbicara tentang risiko diet, semua jenis diet untuk menurunkan berat badan pada dasarnya memiliki risiko, tapi risikonya juga dapat berbeda pada setiap orang.

Tips Diet Tinggi Lemak

Jika ingin menerapkan diet tinggi lemak, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Pertama, Anda harus menerapkan diet sesuai dengan aturannya. Jangan beranggapan bahwa semua lemak baik untuk diet tinggi lemak. Perhatikan dengan teliti apa saja makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan dan patuhi dengan baik.

Kedua, jangan menerapkan diet melebihi waktu yang disarankan. Diet yang ekstrem umumnya tidak diizinkan untuk dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Ketiga, pilihlah diet yang sesuai dengan tubuh Anda. Jangan pernah memaksakan diet jika diet tersebut tidak cocok dengan metabolisme tubuh Anda. Diet seharusnya dapat menyenangkan dan tidak menyiksa fisik dan mental Anda.

Selain diet tinggi lemak, masih banyak lagi jenis diet lainnya yang bisa menjadi pilihan Anda. Jika menginginkan diet yang tanpa risiko, pilihlah diet dengan gizi seimbang dan dibarengi dengan olahraga rutin. Selain itu, ada baiknya juga Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui diet yang paling cocok untuk Anda. Selamat mencoba!

Selain diet tinggi lemak, masih banyak lagi jenis diet lainnya yang bisa menjadi pilihan Anda. Jika menginginkan diet tanpa risiko, pilihlah diet dengan gizi seimbang dan dibarengi dengan olahraga rutin. Selain itu, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui diet yang paling cocok untuk Anda. Selamat mencoba!

About The Author

Bahaya Minum Soda saat Hamil, Ini 10 Dampaknya bagi Janin

Abate: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping