Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

4 Fungsi Empedu untuk Sistem Pencernaan Tubuh

Myles Bannister

Apa Itu Empedu?

Empedu adalah cairan biru kekukingan yang mengandung pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin. Komposisi utama dari empedu adalah garam empedu, air, kolesterol, dan lesitin. Empedu juga mengandung kalium, natrium, klorin, ion bikarbonat, dan asam lemak dalam jumlah yang sangat sedikit.

Empedu ditampung dalam kantong empedu, sebuah membran berotot yang terletak di bagian bawah hati. Kantong empedu memiliki ukuran sekitar 8 hingga 12 cm dengan diameter 4 cm dan dapat menampung sekitar 60 ml cairan empedu.

Kantong empedu terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  • Korpus vesika velea, tempat cairan empedu ditampung.
  • Fundus vesika felea, bagian akhir dari korpus vesika velea.
  • Leher kantong empedu, tempat masuk pertama empedu ke kantong empedu.
  • Duktus hepatikus, saluran keluar dari kantong empedu.
  • Duktus sistikus, saluran yang bersama duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
  • Duktus keledokus, saluran yang membawa cairan empedu ke duodenum.

Fungsi Empedu

Empedu memiliki fungsi yang penting dalam sistem pencernaan dan ekskresi tubuh. Berikut adalah fungsi-fungsi empedu yang perlu diketahui:

1. Membantu enzim dalam sistem pencernaan

Empedu membantu enzim dalam sistem pencernaan untuk bekerja lebih maksimal. Enzim pada umumnya bekerja paling baik pada pH netral, sedangkan lingkungan asam pada usus halus menyebabkan makanan yang masuk ke usus juga bersifat asam.

Keasaman pada usus halus merangsang kelenjar pankreas untuk mengeluarkan hormon sekterin, yang kemudian merangsang empedu untuk menyerap air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu menjadi lebih tinggi dibandingkan saat berada di kantong empedu.

Sifat basa empedu dapat menetralkan kondisi asam dalam usus sehingga enzim yang terdapat dalam usus dapat bekerja lebih maksimal pada pH yang netral. Semakin asam makanan yang masuk ke usus, semakin banyak empedu yang disekresikan.

2. Membantu mengemulsifikasi lemak

Empedu juga membantu dalam mengemulsifikasi lemak. Tidak semua jenis lemak yang masuk ke sistem pencernaan dapat langsung diserap oleh usus. Tubuh membutuhkan zat yang dapat menguraikan lemak tersebut. Beberapa zat mungkin dapat larut dalam air dengan mudah, namun tidak dengan lemak.

Proses emulsifikasi lemak pertama kali terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan kehadiran asam lambung. Proses emulsifikasi tersebut dilanjutkan setelah lemak keluar dari lambung dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuk butiran lemak atau micelle. Enzim lipase kemudian membantu mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Dalam bentuk partikel yang lebih kecil, lemak lebih mudah diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, keberadaan empedu sangat penting dalam proses penyerapan lemak, termasuk dalam penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

3. Mengeluarkan racun dalam tubuh

Empedu juga membantu dalam mengeluarkan racun dari tubuh. Makanan yang masuk ke tubuh kita diolah untuk kemudian diserap oleh usus. Zat-zat penting kemudian akan diserap oleh darah untuk membantu kerja sel-sel dalam tubuh.

Zat-zat berbahaya atau racun yang masuk ke tubuh cenderung disaring oleh hati agar tidak diserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat berbahaya tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Kemudian, zat-zat berbahaya itu akan dikeluarkan bersama dengan urine atau feses.

Penurunan fungsi empedu sangat berisiko bagi tubuh karena proses penyerapan zat berbahaya juga tidak dapat dilakukan dengan maksimal.

4. Melindungi tubuh dari bakteri

Empedu juga memiliki fungsi sebagai bakterisida. Tubuh sulit untuk terbebas dari berbagai mikroorganisme yang mungkin masuk ke dalamnya, dan salah satu jalur paling potensial bagi mikroorganisme masuk adalah melalui makanan.

Tubuh memiliki sistem imun yang dapat melawan berbagai bakteri dan virus yang menyerang. Dalam sistem pencernaan, satu organ yang berperan sebagai perlindungan dari mikroorganisme adalah empedu. Sifat basa cairan empedu tidak hanya untuk menetralkan asam dan memaksimalkan kerja enzim, tetapi juga melawan berbagai mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.

Gangguan Empedu

Gangguan empedu adalah berbagai gangguan pada kantong empedu yang dapat mempengaruhi proses ekskresi dan produksi empedu. Gangguan empedu dapat menyebabkan penurunan fungsi empedu. Gangguan pada empedu tidak boleh dianggap remeh karena fungsi empedu memiliki pengaruh yang signifikan pada sistem pencernaan dan ekskresi tubuh.

Gangguan empedu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi yang paling umum terkait dengan pembentukan batu empedu. Benjolan abnormal dalam kantong empedu dapat menyebabkan pembentukan batu empedu. Batu empedu dapat terbentuk di dalam kantong empedu atau saluran empedu.

Jika batu empedu tidak diobati, batu tersebut akan terus bertambah dan menumpuk sehingga dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu. Jika telah terjadi penyumbatan, pasien mungkin akan mengalami gangguan empedu lain seperti:

  • Radang kantong empedu atau kolesistitis.
  • Batu empedu berpindah ke usus atau ileus. Kondisi ini dapat mengancam jiwa.
  • Empiema, yaitu timbulnya abses di kantong empedu. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri perut.
  • Kantong empedu berlubang, yang dapat menyebabkan infeksi di perut dan mengancam jiwa.
  • Kanker atau tumor empedu.

Gangguan pada empedu dapat ditandai oleh gejala seperti demam, nyeri perut, kuning pada kulit, menggigil, keringat berlebih, urin gelap, feses berwarna cerah, hilangnya nafsu makan, detak jantung tidak normal, mual, muntah, gatal pada kulit, dan diare kronis.

Pengobatan gangguan empedu dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan antibiotik dan obat-obatan lainnya, operasi, hingga kemoterapi. Pengobatan harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan penyakit.

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mencari solusi untuk penyakit yang Anda alami. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kesehatan kantong empedu dan organ sistem pencernaan yang lain.

Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan organ tubuh adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga. Dengan kebiasaan sehat ini, Anda dapat terhindar dari berbagai penyakit, termasuk gangguan empedu.

About The Author

Manfaat Senam Irama bagi Tubuh

Limfadenitis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll