Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

17 Penyebab Asma dan Hubungannya dengan Pemicu

Myles Bannister

Penyebab asma tidak diketahui dengan pasti, namun terdapat beberapa kondisi yang bisa menjadi pemicu terjadinya asma. Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda dan sering kali lebih dari satu. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya asma? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Mengenali Penyebab Asma Berdasarkan Pemicunya

Hingga kini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan asma. Penyebab penyakit asma bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun satu hal yang pasti adalah ketika saluran udara bersentuhan dengan pemicu, hal itu bisa menyebabkannya meradang, sempit, dan berisi lendir.

Berikut beberapa hal yang dapat memicu kemunculan gejala penyakit asma, di antaranya:

1. Alergi

Pemicu yang bisa menjadi penyebab asma paling umum adalah alergi. Sebagian besar penderita memiliki alergi terhadap berbagai zat yang beterbangan di udara seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau debu, dan kotoran kecoa.

Dalam sebuah penelitian, anak-anak yang tinggal di rumah dengan tingkat kotoran kecoa yang tinggi, empat kali lebih mungkin menderita asma dibanding anak yang tinggal di rumah dengan tingkat kotoran yang rendah.

2. Makanan

Alergi makanan dapat menyebabkan reaksi ringan hingga parah yang mengancam jiwa. Jika Anda memiliki alergi makanan, asma dapat menjadi bagian dari reaksi parah yang mengancam jiwa yang disebut anafilaksis. Makanan paling umum yang terkait dengan gejala alergi adalah:

  • Telur
  • Susu sapi
  • Kacang-kacangan
  • Kedelai
  • Gandum
  • Ikan
  • Udang
  • Kerang
  • Salad
  • Buah

Perlu diketahui juga, pengawet makanan dapat memicu asma terutama yang mengandung sulfit seperti sodium bisulfite, potassium bisulfite, sodium metabisulfite, potassium metabisulfite, dan sodium sulfit.

3. Olahraga

Olahraga berat dapat menyebabkan saluran udara menyempit pada sekitar 80% penderita asma. Jika penyebab asma adalah olahraga, Anda akan merasakan dada sesak, batuk, dan kesulitan bernapas dalam 5 hingga 15 menit pertama.

Bagi kebanyakan orang, gejala ini hilang dalam 30 hingga 60 menit saat olahraga berikutnya. Tetapi sekitar 50% orang dengan asma akibat olahraga mungkin mengalami serangan lagi 6 hingga 10 jam kemudian. Agar hal ini tidak terjadi, pemanasan lambat dapat membantu mencegah gejala.

4. Maag

Sakit maag dan asma yang parah sering kali terjadi bersamaan. Bahkan 89% penderita asma juga mengalami g astroesofageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung. Kondisi ini biasanya terjadi pada malam hari saat tubuh sedang berbaring.

Jika Anda menderita GERD, katup antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Saat mencapai kerongkongan, iritasi dan peradangan yang ditimbulkannya dapat menjadi penyebab asma.

5. Merokok

Seorang perokok lebih mungkin terkena asma dibanding mereka yang tidak merokok. Penderita asma yang merokok dapat menimbulkan gejala seperti batuk dan mengi yang parah. Selain itu, wanita yang merokok selama kehamilan meningkatkan risiko mengi pada bayinya.

Bayi yang terlahir dari ibu yang merokok selama kehamilan juga memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk. Jika Anda menderita asma dan seorang perokok, berhenti adalah langkah terpenting yang dapat dilakukan untuk melindungi paru-paru.

6. Sinusitis

Sama seperti asma yang menyebabkan peradangan pada lapisan saluran udara, sinusitis menyebabkan peradangan pada selaput lendir yang melapisi sinus. Kondisi ini membuat selaput mengeluarkan lebih banyak lendir.

Jika Anda menderita asma dan sinus meradang, saluran udara mungkin juga mengalami hal yang sama. Pengobatan segera untuk infeksi sinus dapat meredakan gejala asma.

7. Infeksi

Pilek, flu, dan bronkitis bisa menyebabkan serangan asma. Infeksi saluran pernapasan yang memicu asma ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Ini adalah penyebab asma yang paling umum, terutama pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Pada orang dewasa, Anda mungkin mengalami serangan dua bulan setelah infeksi saluran pernapasan atas. Sekitar 20 sampai 70% orang dewasa dengan asma juga memiliki penyakit sinus. Selain itu, 15 hingga 56% orang dengan rhinitis alergi (hay fever) atau sinusitis juga memiliki tanda-tanda asma.

8. Obat-obatan

Penderita asma yang sensitif terhadap aspirin mungkin juga mengalami masalah dengan obat lain seperti obat antiinflamasi dan beta-blocker (digunakan untuk mengobati penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan glaukoma).

Jika Anda tahu bahwa tubuh Anda sensitif terhadap obat-obatan tersebut, konsultasi dengan dokter atau apoteker diperlukan sebelum memulai pengobatan.

9. Asap Tembakau

Bagi Anda yang tidak merokok, namun sering terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif, ternyata hal itu menjadi penyebab asma. Sementara itu, jika Anda menderita asma, pastikan bahwa sekeliling Anda tidak ada yang merokok.

10. Tungau Debu

Tungau debu adalah serangga mikroskopis yang banyak terdapat di rumah. Jika Anda menderita asma dan alergi terhadap tungau debu, hewan tersebut dapat memicu serangan asma. Tungau debu hidup di tempat yang berdebu dan tingkat kelembapan udara tinggi.

Biasanya, tungau debu bersarang di furnitur dan peralatan rumah tangga, terutamanya yang menyerap keringat seperti tempat tidur. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk menyingkirkan serangga ini, antara lain:

  • Hindari penggunaan bantal atau selimut dari bulu angsa
  • Bersihkan tempat tidur setiap hari dan vacum seminggu sekali
  • Selain kasur, bersihkan area lain di sekitarnya seperti karpet, gorden, lantai, dll
  • Jaga tingkat kelembapan ruangan sekitar 30-50%

11. Polusi Udara di Luar Ruangan

Polusi udara di luar ruangan dapat memicu serangan asma. Polusi ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti asap pabrik, mobil, atau asap kebakaran. Menghirup terlalu banyak polutan ini dapat menyebabkan serangan asma.

Jika Anda berencana ingin beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya pantau prakiraan kualitas udara daerah sekitar dan rencanakan aktivitas saat polusi pada tingkat rendah.

12. Hewan Peliharaan

Hewan peliharaan berbulu dapat memicu serangan asma jika Anda alergi terhadapnya. Sementara itu, jika Anda tidak dapat atau tidak ingin mencari rumah baru untuk hewan peliharaan, kurangi eksposur dengannya seperti:

  • Menyiapkan tempat khusus untuk hewan peliharaan
  • Rutin memandikannya
  • Menggunakan pembersih udara dengan filter HEPA
  • Menggunakan kasur dan sarung bantal anti alergi

Perlu diketahui, pada dasarnya pengidap asma tidak alergi terhadap bulu hewan peliharaan, jadi memangkas bulu hewan peliharaan tidak akan membantu mengurangi gejala.

13. Jamur

Jamur yang bisa memicu gejala asma adalah jamur Aspergillus. Jamur yang umumnya tumbuh di tempat lembap ini biasanya menyerang seseorang yang memiliki sistem imun yang lemah. Aspergillosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus yang terhirup ke dalam saluran pernapasan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan jamur ini di rumah, antara lain:

  • Keringkan benda basah dalam waktu 24 hingga 48 jam untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Perbaiki kebocoran air seperti pipa bocor karena hal itu memungkinkan jamur tumbuh di dinding atau di bawah lantai.
  • Gunakan AC atau dehumidifier untuk menjaga kelembapan dalam ruangan tetap rendah.
  • Nyalakan exhaust fan saat dan setelah mandi.

14. Obesitas

Menurut sebuah penelitian, tingkat asma lebih tinggi ditemukan pada orang yang mengalami obesitas dibanding mereka yang tidak mengalami obesitas. Penelitian tersebut juga mengungkapkan, anak-anak obesitas yang mengalami penurunan berat badan mengalami perbaikan pada gejala asma.

15. Stres

Stres dapat menimbulkan gejala asma, tetapi begitu juga dengan beberapa emosi lainnya. Kegembiraan, kemarahan, tawa, tangisan, dan reaksi emosional lainnya dapat memicu serangan asma. Beberapa peneliti mengungkapkan, asma lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi.

16. Faktor Genetik

Penyebab penyakit asma yang terakhir ternyata bisa disebabkan oleh faktor genetik. Sebuah penelitian berhasil memetakan beberapa perubahan genetik yang mungkin berperan dalam mengembangkan asma.

Pada beberapa kasus, perubahan epigenetik (perubahan ekspresi gen yang tidak disebabkan oleh perubahan sekuen DNA) bertanggung jawab. Kondisi ini terjadi ketika faktor lingkungan menyebabkan gen berubah.

17. Terkait Pekerjaan

Dalam beberapa kasus, asma dikaitkan dengan paparan zat tertentu di tempat kerja. Beberapa pekerjaan yang menjadi penyebab paling umum dari asma akibat kerja meliputi:

  • Tukang cat
  • Pembuat kue
  • Perawat
  • Pekerja kimia
  • Pengurus hewan
  • Tukang kayu
  • Tukang las
  • Pekerja pengolahan makanan

Kadang-kadang orang yang belum pernah menderita asma sebelumnya dapat mengembangkan kondisi ini melalui reaksi alergi terhadap suatu zat di tempat kerja.

Karena reaksi alergi dan gejalanya tidak berkembang beberapa jam setelah terpapar, sering kali sulit untuk mengidentifikasi tempat kerja sebagai penyebabnya.

Bagaimana Pemicu di Atas Membuat Asma Lebih Buruk?

Ketika Anda menderita asma, saluran udara selalu meradang dan sensitif. Saluran udara ini bereaksi terhadap berbagai faktor eksternal atau disebut juga pemicu. Kontak dengan pemicu itulah yang menyebabkan gejala asma. Serangan asma dapat dimulai segera setelah terpapar pemicu, beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu kemudian.

Reaksi terhadap pemicu asma berbeda untuk setiap orang dan berbeda dari waktu ke waktu. Anda mungkin memiliki banyak pemicu sementara yang lain tidak memiliki banyak pemicu. Salah satu cara untuk mengendalikan asma adalah menghindari pemicu. Selain itu, jangan lupa ikuti perawatan seperti yang diarahkan oleh dokter untuk mengurangi gejala.

Mengenali Pemicu yang Menyebabkan Asma

Mencari tahu apa

About The Author

Manfaat Main Lato-Lato untuk Anak

Pilihan Pengganti Daging Terbaik yang Bisa Digunakan