Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

15 Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur, Bunda Wajib Tahu

Myles Bannister

Bayi yang lahir prematur rentan mengalami masalah kesehatan karena organ tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Oleh karena itu, mencegah kelahiran prematur perlu diketahui oleh ibu hamil. Apa yang harus dilakukan oleh Bumil? Cek penjelasannya di bawah ini.

Cara Mencegah Kelahiran Prematur

Meskipun belum diketahui penyebab pasti atau faktor risiko bayi lahir prematur, tetapi ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau minimal meminimalisir kelahiran prematur.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar bayi tidak lahir prematur:

1. Menjaga Jarak Kehamilan

Salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang ibu melahirkan bayi prematur adalah jarak antar kehamilan yang berdekatan. Perhatikan hal ini jika Anda merencanakan kehamilan selanjutnya. Menurut para ahli, kelahiran selanjutnya idealnya terjadi setelah 18 bulan pasca persalinan sebelumnya. Waktu 18 bulan dianggap cukup untuk tubuh mempersiapkan diri sebelum kehamilan lagi.

2. Melakukan Pemeriksaan Kandungan secara Rutin

Pemeriksaan kandungan sejak dini dan teratur membantu dokter menentukan dan mengatasi faktor risiko kelahiran prematur serta memastikan kehamilan berjalan dengan baik.

3. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Tubuh

Pemeriksaan kesehatan tubuh juga penting untuk mencegah kelahiran prematur. Pastikan tubuh Anda dalam kondisi baik karena kelahiran prematur dapat dipicu oleh masalah kesehatan lainnya.

4. Mengendalikan Penyakit Kronis

Jika Anda memiliki masalah kesehatan kronis, lakukan pengendalian penyakit tersebut untuk minimalisir risiko kelahiran prematur. Beberapa jenis penyakit kronis yang perlu diperhatikan antara lain diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan preeklampsia. Sampaikan kondisi Anda pada dokter untuk penanganan lanjut.

5. Menjaga Berat Badan

Jaga berat badan selama hamil agar tidak naik secara signifikan. Kenaikan berat badan yang drastis dapat meningkatkan risiko diabetes atau preeklampsia, yang berisiko membawa bayi lahir prematur.

Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui berat badan ideal saat hamil dan ikuti saran-saran yang diberikan.

6. Mengonsumsi Vitamin Selama Kehamilan

Suplemen vitamin selama kehamilan, termasuk asam folat, berperan penting untuk mencegah kelahiran prematur. Asam folat juga berfungsi membantu tumbuh kembang janin serta mencegah plasenta terlepas dan preeklampsia, yang keduanya merupakan faktor risiko kelahiran prematur. Ikuti arahan dokter mengenai nutrisi dan vitamin yang harus dikonsumsi saat hamil.

7. Konsumsi Makanan Bergizi

Selain suplemen vitamin, konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayuran, dan ikan juga penting. Ikan mengandung nutrisi penting seperti asam lemak omega-3, yang efektif untuk meminimalisir risiko kelahiran prematur dan mendukung perkembangan otak bayi.

8. Minum Air Putih yang Banyak

Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran prematur.

9. Menghindari Gaya Hidup Tidak Sehat

Menghentikan kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Hindari gaya hidup tidak sehat untuk mengurangi peluang melahirkan bayi prematur.

10. Jangan Tunda Berkemih

Jangan menunda buang air kecil. Menunda untuk berkemih dapat menyebabkan iritasi pada rahim yang berujung pada kontraksi prematur.

11. Terapi Hormon Progesteron 17P

Terapi hormon progesteron 17P dapat membantu mencegah kelahiran prematur. Hormon progesteron memainkan peran penting dalam menjaga kehamilan. Terapi ini telah terbukti menurunkan risiko kelahiran prematur sebanyak 30 persen.

12. Mengendalikan Stres

Mengendalikan stres selama kehamilan penting untuk mencegah kelahiran prematur. Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan, seperti olahraga dan yoga. Dukungan dari pasangan dan orang-orang terdekat juga membantu mengurangi stres.

13. Merawat Kesehatan Gigi

Merawat kesehatan gigi juga penting dalam mencegah kelahiran prematur. Perdarahan gusi dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Rajinlah menggosok gigi dan lakukan pemeriksaan gigi secara rutin dengan dokter.

14. Menjaga Kebersihan Tubuh

Menjaga kebersihan tubuh juga dapat mencegah kelahiran prematur. Infeksi bakteri, virus, dan patogen lainnya dapat menyebabkan kelahiran prematur. Tingkatkan daya tahan tubuh, rajin mencuci tangan, dan menjaga kebersihan diri.

15. Mengobati Keputihan/Infeksi Vagina

Peradangan pada vagina dan serviks dapat memicu kelahiran prematur. Segera periksa ke dokter spesialis kandungan jika mengalami keputihan berlebih, berbau, atau menyebabkan gatal.

Apakah Kelahiran Prematur Dapat Terulang Lagi?

Jika Bunda pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya, Anda berisiko lebih tinggi melahirkan prematur lagi. Namun, sebagian besar wanita yang bayi pertamanya lahir prematur melanjutkan kehamilan selanjutnya hingga waktu penuh. Risiko keseluruhan kelahiran prematur adalah sekitar 10 persen, dan sebagian besar terjadi setelah persalinan dini atau ketuban pecah dini.

Setelah kelahiran prematur spontan, risiko mengalami kelahiran prematur lagi selama kehamilan kedua adalah sekitar 31 persen. Namun, risiko ini juga tergantung pada usia, etnis, dan kondisi kesehatan. Wanita yang melahirkan prematur pada usia kehamilan yang lebih muda memiliki risiko yang lebih tinggi pada kehamilan berikutnya.

Itulah ulasan mengenai cara mencegah kelahiran bayi prematur yang dapat dilakukan. Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memastikan keamanan dan kesesuaian langkah-langkah tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

Referensi

  1. Anonim. 10 Ways to Lower Your Chances of Having Preemie. https://healthcare.utah.edu/womenshealth/pregnancy-birth/preterm-birth/10-ways-to-reduce-risk-of-another-birth.php. (Diakses pada 28 Juli 2020)
  2. Anonim. Preterm Labor. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/preterm-labor/symptoms-causes/syc-20376842. (Diakses pada 28 Juli 2020)
  3. Anonim. Understanding Preterm Labor and Birth — Prevention. https://www.webmd.com/baby/understanding-preterm-labor-birth-prevention. (Diakses pada 28 Juli 2020)
  4. Anonim. 2018. Preterm Birth. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/preterm-birth. (Diakses pada 28 Juli 2020)
  5. Bellefonds, C. 2018. Preterm labor. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/preterm-labor/ (Diakses pada 28 Juli 2020)
  6. Horsager-Boehrer, Robyn . Pregnancy complications: What are the chances that they’ll happen again?. https://utswmed.org/medblog/recurrent-pregnancy-complications/. (Diakses pada 24 Maret 2023)
  7. Marsh, Lorna . 2022. My first baby was premature, will it happen again?. https://www.babycentre.co.uk/x1965/my-first-baby-was-premature-will-it-happen-again. (Diakses pada 24 Maret 2023)

About The Author

6 Bahaya Simpan Telur di Kulkas! Bagaimana Cara Menyimpan yang Benar?

Menit Standar Ejakulasi Dini pada Pria