Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Ciri Kepribadian Ambivert: Antara Ekstrovert dan Introvert

Myles Bannister

Apa Itu Ambivert?

Ambivert adalah jenis kepribadian berdasarkan teori kepribadian Carl G. Jung yang dibagikan dalam bukunya “Psychological Types.” Jung membagi jenis kepribadian menjadi 3 (tiga), yaitu ekstrovert, introvert, dan ambivert.

Ambivert adalah kombinasi dari kepribadian ekstrovert dan introvert. Seorang ambivert bisa bersikap seperti ekstrovert yang ceria dan senang dengan keramaian, namun juga bisa nyaman saat sendiri jauh dari hiruk-pikuk.

Ciri-Ciri Ambivert

Seorang psikolog dari Wharton School of the University of Pennsylvania, AS, Adam Grant, mengungkapkan bahwa sekitar dua per tiga manusia memiliki kepribadian ambivert, yaitu kombinasi sifat ekstrovert dan introvert.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri ambivert:

1. Senang Bersosialisasi, Namun Kadang Ingin Sendiri

Orang dengan kepribadian ambivert senang bersosialisasi dan bersifat ramah dengan orang lain. Namun, ada kalanya mereka butuh waktu untuk menyendiri dan tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.

2. Suka Keramaian, Tapi Cenderung Pasif

Ambivert menikmati keramaian seperti ekstrovert, namun cenderung lebih pasif seperti introvert. Mereka lebih suka mengamati daripada aktif berinteraksi dengan orang lain.

3. Pembicara sekaligus Pendengar yang Baik

Ambivert bisa beradaptasi saat berkomunikasi dengan ekstrovert maupun introvert. Mereka bisa menjadi pendengar yang baik saat berbicara dengan ekstrovert, dan sebaliknya menjadi lebih aktif saat berbicara dengan introvert.

4. Bisa Bekerja Dengan Baik, Sendiri Maupun Berkelompok

Ambivert memiliki kepribadian yang fleksibel, sehingga bisa berperan baik saat bekerja sendiri maupun dalam tim. Saat bekerja sendiri, sifat introvert mereka muncul dalam kehati-hatian dan perfeksionisme. Saat bekerja dalam tim, sifat ekstrovert mereka muncul dalam komunikasi dan berbagi pendapat.

5. Mudah Beradaptasi

Ambivert mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial apapun. Mereka bisa nyaman di tengah keramaian ekstrovert maupun di tengah-tengah orang introvert yang cenderung pendiam dan pemalu.

6. Sulit Diprediksi

Kepribadian ambivert bisa membuat mereka terkadang berubah-ubah suasana hati. Mereka bisa tiba-tiba menjadi pendiam dan meminta untuk tidak diganggu, meskipun sebelumnya mereka ceria dan banyak bicara.

7. Plin-Plan

Ambivert memiliki kecenderungan untuk menjadi bingung saat membuat keputusan. Mereka bisa tergoda dengan tawaran yang menarik, namun juga ingin melakukan kegiatan sendiri seperti menonton film atau membaca buku.

8. Bisa Diajak Berbicara Ringan Maupun Berat

Ambivert bisa menjadi rekan bicara yang menyenangkan dalam obrolan ringan seperti film atau musik, namun juga bisa menjadi obrolan yang mengasyikkan dalam obrolan yang lebih serius seperti politik atau filosofi.

9. Mudah Percaya, Mudah Tidak

Ambivert bisa langsung memercayai seseorang atau butuh waktu lebih lama untuk mempercayai orang lain sepenuhnya. Mereka memiliki naluri yang membantu dalam memberikan rasa kepercayaan.

10. Tidak Ingin Berkenalan dengan Orang Baru di Tempat Baru

Walaupun mudah bersosialisasi, ambivert lebih nyaman berkenalan dengan orang baru di tempat yang sudah dikenal.

Keuntungan Menjadi Seorang Ambivert

Menjadi seorang ambivert memiliki sejumlah keuntungan dalam perjalanan hidup dan interaksi dengan masyarakat. Beberapa keuntungan menjadi ambivert antara lain:

1. Mudah Beradaptasi

Ambivert bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan ekstrovert maupun introvert.

2. Emosi Stabil

Ambivert memiliki stabilitas emosional yang lebih baik daripada ekstrovert yang tidak terpengaruh oleh rangsangan eksternal dan introvert yang sensitif.

3. Intuitif

Ambivert memiliki kecenderungan intuitif yang membantu mereka memahami situasi lebih baik.

About The Author

Mengenal Apa Itu BDSM, Seks yang Sering Dikaitkan dengan Kekerasan