Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Yang Perlu Anda Ketahui tentang Prehipertensi

Myles Bannister

Prehipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah meningkat tetapi belum mencapai tingkat hipertensi. Simak penjelasan mengenai gejalanya hingga penanganannya di bawah ini.

Apa itu Prehipertensi?

Secara medis, prehipertensi bukan penyakit dan biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, prehipertensi dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi dan masalah jantung.

Prehipertensi terjadi saat tekanan darah sistolik antara 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik antara 80-89 mmHg. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg.

Gejala Prehipertensi

Pada umumnya, kondisi ini tidak menimbulkan gejala sehingga seringkali tidak disadari.

Namun, jika tekanan darah mencapai 180/120 mm Hg atau lebih tinggi, gejala yang bisa muncul adalah sakit kepala dan mimisan. Ini termasuk keadaan darurat medis yang membutuhkan perhatian medis segera.

Beberapa gejala terkait tekanan darah tinggi meliputi:

  • Bercak darah di mata.
  • Kulit wajah kemerahan.
  • Pusing.

Penyebab Prehipertensi

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan prehipertensi antara lain:

  • Asupan natrium berlebih. Natrium dapat meningkatkan tekanan darah di arteri. Contoh makanan tinggi natrium termasuk daging olahan, sup, saus kemasan, dan makanan kemasan lainnya.
  • Kurangnya aktivitas fisik. Gaya hidup yang kurang aktif dapat meningkatkan tekanan darah di arteri. Olahraga dapat memperkuat jantung, membantunya memompa darah dengan lebih efisien.
  • Kurang tidur. Tekanan darah secara alami akan menurun saat tidur. Jika tidur kurang, tekanan darah bisa tetap tinggi lebih lama.
  • Merokok. Bahan kimia dalam nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang meningkatkan tekanan darah.
  • Alkohol. Konsumsi minuman beralkohol berlebih juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan menyempitkan pembuluh darah.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko terkait prehipertensi dan hipertensi, di antaranya:

  • Lansia berusia lebih dari 65 tahun.
  • Kelebihan berat badan.
  • Berkulit hitam non-Hispanik.
  • Menderita diabetes.
  • Memiliki riwayat keluarga hipertensi.

Diagnosis Prehipertensi

Tingkat tekanan darah tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengukur tekanan darah secara teratur.

Untuk memeriksa tekanan darah, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  • Mengunjungi dokter.
  • Menggunakan mesin pengukur tekanan darah di rumah, apotik, klinik, atau rumah sakit.

Jika sudah lama tidak memeriksa tekanan darah, sebaiknya kunjungi dokter. Dokter dapat memastikan pembacaan tekanan darah dengan akurat.

Dokter juga dapat memberikan saran tentang cara memeriksa tekanan darah di rumah dan tindakan yang harus dilakukan jika tekanan darah di luar batas normal.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan yang lebih sering berdasarkan riwayat medis dan keluarga.

Pengobatan Prehipertensi

Tidak ada pengobatan khusus untuk prehipertensi, namun mendeteksi dan mencegah lebih awal bisa membantu mengurangi risiko hipertensi.

Orang dengan prehipertensi mungkin perlu melakukan perubahan gaya hidup, seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang baik untuk jantung seperti oatmeal, ikan salmon, buah berry, dan kacang-kacangan.
  • Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
  • Menambahkan vitamin seperti potasium, magnesium, dan kalsium.
  • Meningkatkan aktivitas fisik.
  • Mengontrol stres.
  • Mempertahankan berat badan yang sehat.
  • Berhenti merokok.
  • Membatasi konsumsi alkohol.

Perawatan yang tepat tergantung pada kondisi individu dan perubahan gaya hidup yang dilakukan. Dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan jika diperlukan.

Pencegahan Prehipertensi

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  • Kurangi asupan garam (natrium).
  • Jaga berat badan yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Makan lebih banyak buah dan sayuran sebagai bagian dari diet sehat.
  • Kurangi asupan lemak jenuh.
  • Kurangi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.

Prehipertensi dapat berkembang menjadi hipertensi jika tidak ditangani dengan baik. Untuk mencegahnya, penting untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan di atas.

Referensi

  1. Anonim. 7 Prehypertension Prevention Tips. https://www.healthxchange.sg/high-blood-pressure/prevention/pre-hypertension-prevention-tips. (Diakses pada 1 Desember 2022)
  2. Anonim. Prehypertension. https://www.baptisthealth.com/services/heart-care/conditions/prehypertension-and-lowering-your-blood-pressure. (Diakses pada 1 Desember 2022)
  3. Anonim. Prehypertension, what it causes and how to reverse it. https://www.qardio.com/healthy-heart-blog/prehypertension/. (Diakses pada 1 Desember 2022)
  4. Nunez, Kirsten. 2022. Prehypertension: Why It’s a Warning Sign Not to Ignore. https://www.healthline.com/health/high-blood-pressure-hypertension/prehypertension. (Diakses pada 1 Desember 2022)
  5. Sherrell, Zia. 2022. What is prehypertension?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pre-hypertension. (Diakses pada 1 Desember 2022)

About The Author

Olanzapine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Masturbasi saat Hamil? Kenali Dulu Manfaat dan Risikonya