Kulit yang sehat sangat penting karena ada masalah kesehatan yang dapat mempengaruhinya, seperti xerosis. Simak penjelasan mengenai xerosis mulai dari ciri dan gejala hingga pengobatannya berikut ini!
Apa Itu Xerosis?
Xerosis adalah kondisi kulit kering. Nama xerosis berasal dari kata Yunani yang berarti ‘kering’. Xerosis dapat dialami oleh siapa saja, tidak peduli usia atau jenis kelamin (terutama pada orang lanjut usia).
Xerosis tidak sama dengan kulit kering biasa (xeroderma). Seseorang dikatakan mengalami xerosis jika kekeringan kulit terjadi secara berlebihan dan disertai dengan gejala khusus.
Gejala xerosis meliputi:
- Kulit kering dan bersisik (terutama di lengan dan kaki)
- Pruritus (kulit gatal)
- Kulit terasa kencang
- Kulit rapuh dan mudah terkelupas
- Iritasi pada kulit (kulit berwarna kemerahan)
- Kulit pecah-pecah
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Xerosis umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani sendiri di rumah. Namun, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter jika:
- Gejala berlangsung lama
- Gejala semakin parah setiap hari
- Gejala tidak membaik meskipun menggunakan krim pelembap
- Timbul nanah pada kulit
Jika ini terjadi, mungkin ada infeksi pada kulit dan Anda perlu perawatan dokter yang lebih lanjut.
Penyebab Xerosis
Penyebab xerosis antara lain kurangnya minyak di permukaan kulit dan dehidrasi. Faktor lain yang dapat menyebabkan xerosis adalah:
- Menggunakan sabun dengan kandungan alkohol, sodium lauryl, dan sulfat
- Mandi dengan air panas
- Mandi terlalu sering
- Mengeringkan tubuh dengan handuk kasar
- Terpapar penghangat ruangan secara berlebihan
- Paparan sinar matahari
Faktor Risiko Xerosis
Faktor risiko xerosis antara lain usia lanjut (di atas 65 tahun), tinggal di tempat dengan tingkat kelembapan rendah, tinggal di tempat dengan suhu terlalu dingin atau terlalu kering, dan diabetes.
Diagnosis Xerosis
Pemeriksaan untuk mendiagnosis xerosis meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
1. Anamnesis
Dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai keluhan yang Anda rasakan, lama kondisi ini berlangsung, riwayat kondisi serupa sebelumnya, aktivitas sehari-hari Anda, dan cara perawatan tubuh harian Anda.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa kulit dan bagian tubuh lainnya untuk mencari tanda-tanda xerosis.
3. Pemeriksaan Penunjang
Jika kondisi kulit sudah parah, dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk memeriksa apakah ada infeksi kulit.
Pengobatan Xerosis
Pengobatan xerosis umumnya hanya membutuhkan penggunaan pelembap kulit secara teratur. Pastikan untuk memilih pelembap dengan kandungan minyak dan bahan kimia seperti urea dan asam laktat. Jika kulit terasa gatal, gunakan krim pelembap dengan hidrokortison.
Gunakan pelembap kulit secara rutin dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda memiliki kebingungan dalam memilih dan menggunakan pelembap yang tepat.
Pencegahan Xerosis
Anda dapat mencegah xerosis dengan tips berikut:
- Hindari penggunaan sabun yang mengandung alkohol, sodium lauryl, dan sulfat secara berlebihan
- Hindari mandi dengan air panas
- Hindari mandi terlalu lama
- Jangan terlalu lama berada di tempat yang terlalu panas
- Gunakan pelembap kulit secara rutin
- Gunakan pelembap ruangan
- Minum cukup air putih setiap hari
Referensi
- Anonim. “Xerosis: Causes, Symptoms, and Treatment Tips.” https://www.curel.com/en-us/dry-skin/xerosis/ (Diakses pada 7 April 2020)
- Cafasso, J, dan Watson, K. 2017. “Xerosis Cutis.” https://www.healthline.com/health/xerosis#when-to-see-a-doctor (Diakses pada 7 April 2020)
- Palmer, A. 2019. “An Overview of Xerosis.” https://www.verywellhealth.com/xerosis-4707735 (Diakses pada 7 April 2020)