Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Waspadai Penyakit Jantung Terendam Cairan

Myles Bannister

Sampai mengapa ada cairan di jantung? Beberapa penyebabnya adalah infeksi (virus, bakteri, atau tuberkulosis), operasi jantung, gagal ginjal dengan kadar darah yang tinggi nitrogen, gangguan peradangan (seperti lupus eritematosus sistemik), kanker yang telah menyebar ke selaput dan otot pembungkus jantung.

Beberapa penderita penyakit jantung terendam cairan tidak memiliki tanda dan gejala. Kondisi ini seringkali ditemukan tanpa sengaja pada pemeriksaan radiologis dengan foto rontgen atau ekokardiogram untuk tujuan lain.

Awalnya, selaput dan otot pembungkus jantung dapat meregang untuk menampung kelebihan cairan. Tanda dan gejala penyakit jantung terendam cairan tidak muncul sampai jumlah cairan yang banyak terakumulasi.

Namun jika muncul gejala, itu dapat disebabkan karena tekanan pada struktur di sekelilingnya seperti paru-paru, lambung, dan nervus phrenik (saraf yang menghubungkan ke diafragma).

Gejala juga dapat timbul jika terjadi gagal jantung diastolik (gagal jantung karena jantung tidak dapat relaksasi dengan normal antara kontraksi karena ada tekanan tambahan).

Beberapa gejala penyakit jantung terendam cairan yang perlu diwaspadai adalah sensasi mual, napas pendek (terengah-engah, sesak napas), sulit menelan, nyeri dada, dada tertekan, dan perut kembung.

Sementara beberapa gejala penyakit jantung terendam cairan yang dapat menyebabkan tamponade jantung adalah syok, perubahan kondisi mental, perubahan warna kulit dan bibir menjadi sedikit biru.

Tamponade jantung adalah kondisi gawat darurat medis di mana terjadi tekanan berat pada jantung yang merusak kemampuan dan mengganggu fungsi jantung. Tamponade jantung sebagai akibat dari jantung terendam cairan dapat mengancam kehidupan, sehingga memerlukan drainase cairan segera.

Beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis jantung terendam cairan antara lain adalah foto rontgen, CT scan dada, ekokardiogram, dan perikardiosentesis.

Jika cairan di jantung tidak segera ditangani maka fungsi jantung akan berkurang dan menyebabkan penumpukan cairan pada jantung dan paru-paru yang akhirnya seseorang akan mengalami sesak napas.

Cara Mengobati Jantung Terendam Cairan

Jantung terendam cairan adalah kondisi gawat darurat yang membutuhkan perawatan segera. Sebagai langkah awal, penderita jantung terendam cairan akan diberikan oksigen tambahan dan obat-obatan untuk mengurangi beban kerja jantung serta meningkatkan tekanan darah.

Terdapat dua tujuan pengobatan jantung terendam cairan, yaitu mengurangi tekanan pada jantung dan mengobati penyebabnya. Berikut adalah beberapa prosedur yang dilakukan dokter untuk mengurangi tekanan pada jantung:

  • Pericardiodesis, yaitu pemberian obat-obatan langsung ke dalam ruang perikardium untuk menempelkan perikardium dengan otot jantung. Prosedur ini dilakukan jika terjadi penumpukan cairan di ruang perikardium secara berulang.
  • Pericardiocentesis (punksi perikardium), yaitu prosedur untuk mengeluarkan cairan dari ruang perikardium menggunakan jarum.
  • Pericardiectomy, yaitu prosedur operasi dengan memotong dan menghilangkan sebagian perikardium yang melapisi jantung. Prosedur ini dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan pada jantung.
  • Torakotomi, yaitu prosedur invasif yang dilakukan dokter untuk mengeluarkan gumpalan darah akibat cedera dengan membuka dinding dada.

Diagnosis dini dan pengobatan terhadap penyebab utama jantung terendam cairan sangat penting untuk mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.

Diagnosis dini dan pengobatan terhadap penyebab utama jantung terendam cairan sangat penting untuk mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.

About The Author

Hitung Darah Lengkap: Fungsi, Prosedur, dan Cara Membaca Hasilnya

Kista Epidermoid: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lainnya