Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Waspada, Ini Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan

Myles Bannister

Letusan gunung berapi bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan oleh abu vulkanik yang dikeluarkan. Apa saja bahaya abu vulkanik yang harus diwaspadai? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan

Saat gunung api meletus, debu, abu, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan gas berbahaya lainnya akan terpapar ke udara. Sulfur dioksida ini merupakan gas yang paling berbahaya bagi kesehatan.

Kabut asap vulkanik terbentuk jika gas bereaksi dengan oksigen, kelembapan, dan sinar matahari. Perlu Anda ketahui, asap vulkanik adalah polusi udara yang sangat beracun.

Berikut ini adalah bahaya abu vulkanik yang sebaiknya Anda waspadai:

1. Gangguan Pernapasan Akut

Partikel abu yang dikeluarkan sangat halus sehingga bisa terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Bila terus-menerus terjadi, seseorang bisa terpapar dalam jumlah yang sangat banyak.

Paparan abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. Gejala pernapasan akut muncul setelah seseorang terkena paparan abu vulkanik.

Studi dalam The Clinical Respiratory Journal mengungkapkan bahwa efek dari abu vulkanik bagi tubuh bergantung pada ukuran partikel, kandungan silika kristal pada abu vulkanik, dan sifat fisiko-kimia dari permukaan partikel abu.

Gejala pernapasan akut yang umumnya terjadi sebagai dampak dari bahaya abu vulkanik, antara lain:

  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan, terkadang dibarengi dengan batuk kering.
  • Bila sebelumnya sudah memiliki masalah pada dada, seseorang bisa mengembangkan gejala bronkitis yang parah. Gejala bahkan bisa bertahan selama beberapa hari setelah paparan.
  • Bila sudah menderita asma atau bronkitis, iritasi saluran pernapasan bisa terjadi. Gejalanya berupa mengi, sesak napas, dan batuk-batuk.
  • Bernapas tidak nyaman.

2. Gangguan Pernapasan Kronis

Bahaya abu vulkanik bisa berdampak pada masalah gangguan pernapasan jangka panjang atau kronis.

Seseorang yang sudah memiliki penyakit paru-paru atau asma, bisa mengalami perburukan gejala ketika terpapar abu vulkanik dari letusan gunung.

Penyakit paru-paru jangka panjang akibat terlalu banyak debu silika bisa terjadi akibat paparan abu vulkanik dalam jangka panjang.

Bahaya abu vulkanik juga bisa memengaruhi indra penglihatan. Abu bisa mengiritasi mata, menyebabkan abrasi kornea, dan konjungtivitis.

Berbagai efek abu vulkanik pada mata, di antaranya:

  • Terasa ada partikel asing di dalam mata.
  • Mata merah, terasa gatal atau sakit.
  • Goresan pada kornea.
  • Konjungtivitis.

4. Iritasi pada Kulit

Bahaya abu vulkanik juga berdampak pada kulit. Partikel halus tersebut dapat mengiritasi kulit yang sensitif.

Dampaknya terhadap kulit ini jarang ditemukan, namun sebaiknya tetap diwaspadai, seperti kulit kemerahan dan infeksi sekunder akibat garukan.

5. Masalah Pernapasan Anak

Paparan abu vulkanik juga bisa mengakibatkan masalah pernapasan pada anak-anak.

Anak-anak lebih rentan terhadap bahaya abu vulkanik karena sistem pernapasannya masih berkembang.

Partikel abu yang berdiameter 10 mikrometer tidak akan mencapai paru-paru, tetapi bisa mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan anak.

Abu vulkanik juga bisa memperparah gejala penyakit pernapasan yang sudah ada pada anak, seperti tuberkulosis, asma, dan cystic fibrosis.

Sekian berbagai bahaya abu vulkanik yang sebaiknya Anda waspadai. Hindari paparan abu yang berlebihan dan gunakan masker saat berada di lokasi.

Referensi

About The Author

Mengenal Kontrasepsi Darurat: Efektivitas dan Cara Kerjanya

Kesemutan: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan