Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Vitamin B10 (PABA): Manfaat, Efek Samping, Dosis, dll

Myles Bannister

Vitamin B10 atau para-aminobenzoic acid (PABA) adalah senyawa organik yang ditemukan dalam makanan tertentu dan diproduksi oleh industri kimia. Simak penjelasan mengenai manfaat, efek samping, dan dosis B10 vitamin di bawah ini.

Apa Itu Vitamin B10?

Vitamin B10 (vitamin Bx) adalah nama lain untuk senyawa organik PABA. Senyawa ini dianggap sebagai bagian dari vitamin B kompleks dan ditemukan dalam ragi bir, daging organ, jamur, biji-bijian, dan bayam.

PABA juga dapat disintesis oleh bakteri tertentu di usus dan membantu dalam produksi folat (vitamin B9).

PABA dianggap bermanfaat bagi kulit dan rambut saat dikonsumsi sebagai suplemen. Senyawa ini diproduksi dan dijual dalam bentuk pil, bubuk, ekstrak, dan aplikasi topikal.

Manfaat Vitamin B10 bagi Kesehatan

Beberapa manfaat dari suplemen PABA di bawah ini belum didukung oleh penelitian ilmiah yang kuat. Berikut berbagai kemungkinan manfaat yang bisa Anda dapatkan:

1. Memberi Perlindungan dari Sinar Matahari

PABA dapat menyerap sinar ultraviolet (UV), terutama sinar UVB, yang berhubungan dengan kulit terbakar dan kerusakan DNA. Namun, sejak 2019, PABA tidak lagi diakui aman dan efektif untuk digunakan dalam tabir surya oleh Food and Drug Administration (FDA).

PABA kadang-kadang ditemukan dalam losion dan produk lain yang dipasarkan sebagai pelembap, sering dikombinasikan dengan lidah buaya, dan jarang digunakan dalam sampo, kondisioner, serta lipstik.

2. Membantu Mengatasi Masalah Kulit

PABA diklaim dapat membantu mengatasi masalah kulit yang berkaitan dengan pengerasan, penumpukan jaringan, dan perubahan warna. Namun, bagaimana senyawa tersebut dapat memperbaiki kondisi ini masih belum jelas.

Sebuah studi menemukan bahwa penggunaan PABA dalam pengobatan penyakit peyronie, yang ditandai dengan penumpukan plak berserat di dalam penis, dapat membantu menurunkan ukuran plak. Namun, penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk melihat seberapa efektif penggunaan B10 vitamin untuk mengatasi kondisi ini.

PABA juga telah diidentifikasi sebagai pengobatan yang mampu mengatasi skleroderma, penyakit autoimun yang menyebabkan pengerasan dan penebalan jaringan ikat. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa PABA tidak berpengaruh pada pengerasan kulit yang terkait dengan skleroderma sehingga penelitian tambahan diperlukan.

Terakhir, PABA sering disebut-sebut sebagai pengobatan vitiligo, kondisi yang ditandai dengan depigmentasi dan bercak putih pada kulit. Namun, studi ilmiah yang mendukung klaim tersebut masih terbatas.

3. Perawatan Rambut

PABA digunakan untuk membantu repigmentasi uban prematur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa PABA dapat membantu menggelapkan rambut dan mengembalikan warna aslinya. Namun, beberapa penelitian juga menemukan bahwa rambut dapat beruban kembali setelah penghentian penggunaan suplemen PABA. Oleh karena itu, penggunaan PABA untuk tujuan menghitamkan rambut tidak direkomendasikan.

Keamanan dan Tindakan Pencegahan

Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap tabir surya yang mengandung PABA, yang dapat menyebabkan ruam merah dan gatal.

PABA jarang ditemukan dalam kosmetik saat ini. Beberapa individu mungkin sensitif terhadap dosis suplemen oral PABA yang lebih tinggi, sehingga penelitian pada manusia masih harus dilakukan.

Mengonsumsi dosis tinggi suplemen PABA tidak dianggap aman bagi mereka yang memiliki masalah hati dan ginjal. Beberapa kasus cedera hati akut dilaporkan setelah penggunaan suplemen PABA untuk penyakit peyronie. Penting untuk dicatat bahwa PABA tidak dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk penyakit ini.

PABA dapat berinteraksi dengan sulfonamides, termasuk antibiotik tertentu, dan dapat menurunkan efektivitasnya. Oleh karena itu, suplemen ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan.

Jumlah yang aman dari suplemen PABA pada anak-anak, wanita hamil, atau menyusui tidak diketahui. Populasi ini tidak disarankan untuk menggunakan PABA secara oral, tetapi penggunaan topikal kemungkinan aman.

Jika penggunaan produk kosmetik yang mengandung PABA menyebabkan ruam atau iritasi kulit, sebaiknya hentikan penggunaannya.

Dosis Vitamin B10

Tidak ada dosis standar yang direkomendasikan untuk suplemen PABA karena penelitian yang terbatas.

PABA tersedia dalam bentuk 100 mg, 500 mg, dan 1000 mg. Dosis yang umum direkomendasikan adalah 100 sampai 1000 mg per hari. Sebagai tabir surya, tersedia dalam konsentrasi 1 hingga 15%.

Dosis PABA yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut, mual, muntah, anoreksia, demam, dan ruam kulit. Dosis lebih dari 8–10 gram per hari dapat menurunkan kadar gula darah serta menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal.

Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin B10, terutama karena efek jangka panjangnya tidak sepenuhnya dipahami.

Kesimpulan

Vitamin B10 atau PABA adalah senyawa organik yang ditemukan dalam makanan dan suplemen. Keuntungan dan efek samping PABA saat ini masih memiliki bukti yang terbatas. Penggunaan topikal dan sebagian besar suplemen umumnya dianggap aman, namun penting untuk mengikuti pedoman dosis yang aman. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen PABA untuk tujuan tertentu.

Referensi

  1. Anonim. Vitamin B10 (PABA). https://www.caasn.com/vitamin-b10-paba.html. (Diakses pada 1 September 2021).
  2. Streit, Lizzie. 2020. What Is Vitamin B10 (PABA), and Should You Take It?. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-b-10. (Diakses pada 1 September 2021).

About The Author

Posisi Tidur dan Tekanan Darah

Obat Propranolol: Dosis dan Indikasi Dewasa