Selain masker, ventilator adalah peralatan medis lainnya yang penting selama wabah COVID-19 ini. Ventilator digunakan untuk membantu pasien bernapas yang memiliki masalah pernapasan. Penyakit COVID-19 adalah salah satu penyakit yang membutuhkan bantuan ventilator karena menyerang paru-paru.
Ventilator bekerja dengan memompa udara ke paru-paru pasien untuk menyediakan oksigen. Kemudian, alat ini akan mengeluarkan udara dari paru-paru untuk memungkinkan udara segar masuk.
Ventilator digunakan pada pasien dengan masalah pernapasan yang serius dan membutuhkan perhatian khusus, seperti pasien COVID-19, pneumonia, asma kronis, dan penyakit paru-paru lainnya. Alat ini juga digunakan pada pasien yang menjalani operasi dengan bius total.
Penggunaan ventilator memerlukan prosedur medis yang kompleks, sehingga hanya dokter spesialis yang dapat mengoperasikannya. Pasien yang menggunakan ventilator mungkin tidak dapat berbicara atau makan melalui mulut karena adanya selang di tenggorokan. Mereka menggunakan tulisan atau bahasa isyarat untuk berkomunikasi.
Penggunaan ventilator dapat menyebabkan efek samping seperti infeksi saluran pernapasan, luka di mulut dan tenggorokan, penumpukan dahak di saluran pernapasan, cedera paru-paru, keracunan oksigen, dan gangguan peredaran darah. Pasien dan keluarganya perlu memahami risiko dan efek samping penggunaan alat ini.
Tergantung pada perkembangan kondisi pasien, ventilator dapat digunakan dalam waktu yang singkat atau berbulan-bulan. Keputusan untuk melepas ventilator harus melibatkan penilaian dokter dan hasil tes lainnya seperti tes darah, tes urine, dan rontgen dada.
Jika dokter menyarankan penggunaan ventilator, penting untuk bertanya mengenai urgensi, efektivitas, risiko, dan biaya yang terkait. Jangan ragu untuk mengikuti saran dokter jika ventilator benar-benar diperlukan.
Itulah informasi mengenai ventilator yang perlu diketahui. Tetap jaga kesehatan Anda dan keluarga.
About The Author
