Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

USG Payudara: Tujuan, Prosedur, dan Hasil

Myles Bannister

USG payudara atau USG mammae adalah pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi benjolan di payudara. Selain digunakan untuk memeriksa kehamilan, USG juga bisa digunakan untuk memeriksa bagian tubuh lain selain rahim. Berikut ini informasi lebih lanjut tentang tujuan, prosedur, dan hasil dari pemeriksaan USG payudara.

Apa Itu USG Payudara?

USG payudara adalah prosedur pemeriksaan non-invasif menggunakan gelombang suara yang digunakan untuk menghasilkan gambaran struktur internal payudara. Prosedur ini menggunakan alat kecil yang disebut transduser dan gel khusus yang diaplikasikan di atas kulit. Gelombang suara akan memantul dari permukaan tubuh dan gambar atau video hasilnya akan direkam.

USG payudara tidak menggunakan radiasi seperti prosedur rontgen. Gambar yang dihasilkan juga merupakan gambar secara real-time yang dapat memperlihatkan struktur dan pergerakan organ-organ internal tubuh. USG juga dapat menunjukkan aliran darah yang melalui pembuluh darah menggunakan teknik yang disebut USG doppler.

Tujuan USG Payudara

Pemeriksaan USG payudara biasanya dilakukan jika dokter menemukan benjolan mencurigakan di payudara. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menentukan apakah benjolan tersebut adalah kista yang berisi cairan atau tumor padat.

USG payudara juga membantu dokter dalam mengidentifikasi lokasi dan ukuran dari benjolan. Namun, pemeriksaan USG tidak bisa menentukan apakah benjolan bersifat kanker. Dalam hal ini, diperlukan pemeriksaan tambahan seperti biopsi yang dilakukan dalam panduan USG.

USG payudara juga dapat digunakan untuk:

  • Mendeteksi keluar cairan yang tidak biasa dari puting.
  • Mengevaluasi mastitis (peradangan pada jaringan susu).
  • Memonitor implan payudara.
  • Memeriksa gejala seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada payudara.
  • Memastikan hasil dari tes pencitraan lain seperti MRI dan mammogram.

Siapa yang Membutuhkan USG Payudara?

Wanita dengan kondisi seperti yang disebutkan di atas mungkin membutuhkan pemeriksaan USG payudara. Pemeriksaan ini lebih direkomendasikan jika seseorang perlu menghindari paparan radiasi, seperti wanita hamil, menyusui, berusia di bawah 25 tahun, atau memiliki implan payudara.

Persiapan USG Payudara

Sebelum melakukan prosedur ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan, yaitu:

  • Jangan menggunakan lotion, bubuk, atau produk perawatan kulit lainnya di area payudara agar hasil USG tidak terpengaruh.
  • Jangan menggunakan perhiasan atau aksesoris saat pemeriksaan. Benda logam dapat mengurangi akurasi tes.
  • Pilih pakaian yang memudahkan pemeriksaan. Gunakan pakaian yang mudah dibuka di depan agar Anda tidak perlu melepas seluruh pakaian saat tes.

Prosedur USG Payudara

Prosedur USG payudara dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu:

  • Ganti pakaian dengan pakaian rumah sakit.
  • Berbaring di meja periksa.
  • Dokter akan mengoleskan gel khusus di area kulit yang akan diperiksa untuk membantu gelombang suara menembus kulit.
  • Pelaksanaan USG menggunakan transduser yang ditempatkan di area kulit yang telah diolesi gel.
  • Anda mungkin diminta untuk menahan napas beberapa kali.
  • Gambar hasil USG akan ditampilkan pada monitor. Jika dokter menemukan sesuatu yang mencurigakan, gambar tersebut akan direkam.
  • Setelah prosedur selesai, gel akan dibersihkan dan Anda bisa berpakaian kembali.

Prosedur ini biasanya berlangsung antara 10-30 menit.

Hasil USG Payudara

Hasil USG payudara bisa langsung tersedia pada hari yang sama atau beberapa hari setelah pemeriksaan, tergantung tempat Anda melakukan pemeriksaan. Hasil USG mammae berupa gambaran hitam putih. Kista, tumor, atau jaringan lain yang tumbuh akan terlihat sebagai area gelap dalam gambar hasil USG.

Namun, keberadaan area gelap tidak selalu menunjukkan adanya kanker. Sebenarnya, sebagian besar benjolan pada payudara bersifat jinak. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan benjolan jinak di payudara antara lain:

  • Adenofibroma: tumor jinak yang tumbuh di jaringan payudara.
  • Fibrokistik payudara: benjolan yang nyeri dan timbul akibat perubahan hormonal.
  • Papilloma intraductal: tumor kecil yang berkembang di saluran susu.
  • Nekrosis lemak: jaringan lemak yang memar, mati, atau terluka sehingga menyebabkan benjolan.

Jika dokter menemukan benjolan yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, mungkin akan direkomendasikan pemeriksaan MRI dan biopsi. Setelah mengetahui hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan langkah selanjutnya yang harus diambil.

Kekurangan USG Payudara

Cara mendeteksi benjolan di payudara dengan USG tidak menimbulkan risiko apa pun. Namun, pemeriksaan ini memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan pemeriksaan lain. USG payudara tidak bisa mendeteksi benjolan kecil atau tumor yang bisa dideteksi dengan mamografi. Pemeriksaan ini juga kurang akurat pada orang yang memiliki kelebihan berat badan atau payudara yang sangat besar.

Biaya USG Payudara

Biaya USG payudara dapat bervariasi tergantung pada rumah sakit tempat Anda melakukan pemeriksaan. Biaya biasanya disesuaikan dengan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit tersebut.

Referensi

  1. Huizen, Jennifer. 2019. What to expect during a breast ultrasound. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319202.php. Diakses pada 6 September 2019.
  2. Johns Hopkins Medicine. Breast Ultrasound. https://www.hopkinsmedicine.org/health/treatment-tests-and-therapies/breast-ultrasound. Diakses pada 6 September 2019.
  3. Krans, Brian. 2016. Breast Ultrasound. https://www.healthline.com/health/breast-ultrasound. Diakses pada 6 September 2019.
  4. RadiologyInfo.org. 2018. Ultrasound – Breast. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=breastus. Diakses pada 6 September 2019.
  5. WebMD. 2017. Breast Cancer and Breast Ultrasound. https://www.webmd.com/breast-cancer/breast-ultrasound. Diakses pada 6 September 2019.

About The Author

Jangan Makan Terasi Mentah, Ini Bahayanya untuk Kesehatan!

Maag saat Puasa: Penyebab, Mencegah, & Mengatasi