Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Uric Acid: Definisi, Nilai Normal, dan Nilai Tidak Normal

Myles Bannister

Pemeriksaan ini dapat diukur melalui indikator dalam darah atau urine. Dalam artikel ini Anda juga diajak untuk mengenal lebih lanjut apa itu uric acid, seperti apa prosedur pemeriksaan uric acid, berapa nilai normal uric acid, dan apa artinya jika uric acid tinggi dan rendah.

Apa Itu Uric Acid?

Uric acid adalah pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui kadar uric acid pada tubuh seseorang. Ada 2 macam pemeriksaan asam urat, yaitu melalui darah dan urine.

Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat pada sendi sehingga menyebabkan peradangan pada persendian. Selain melalui darah, pemeriksaan asam urat juga dapat dilakukan melalui urine.

Asam urat diproduksi oleh tubuh kita akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urine. Sehingga kadar asam urat yang rendah dalam urine dapat mencerminkan kesehatan ginjal yang kurang baik. Selain itu, asam urat yang tinggi dalam urine juga berbahaya karena asam urat dapat membentuk kristal sehingga menyebabkan batu ginjal.

Hasil pemeriksaan uric acid test dinyatakan dengan satuan mg/dL atau mikromol/L. Hasil uric acid menggambarkan keseimbangan antara produksi dan ekskresi uric acid di dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa fungsi uric acid test pada darah dan urine:

  1. Mengukur nilai uric acid (asam urat)
  2. Mendiagnosis penyakit asam urat (gout)
  3. Mendiagnosis keberadaan batu ginjal
  4. Memantau nilai asam urat pada penderita asam urat
  5. Memantau pasien pasca tindakan kemoterapi
  6. Mengukur kemampuan ginjal dalam menyeimbangkan produksi dan ekskresi uric acid

Prosedur Pemeriksaan Uric Acid

Berikut ini adalah prosedur pemeriksaan kadar uric acid:

1. Proses pengambilan sampel darah

Pasien yang akan menjalani uric acid test perlu melewati prosedur pengambilan sampel darah. Sampel darah diambil lewat pembuluh darah vena di lengan. Sebenarnya, pemeriksaan uric acid tidak membutuhkan persiapan tertentu.

Efek samping prosedur pengambilan darah adalah memar atau hematoma pada tempat suntikan, yang dapat menghilang dalam waktu kurang lebih 3-5 hari.

2. Proses pengambilan sampel urine

Pemeriksaan asam urat urine dilakukan dengan menampung sampel urine selama 24 jam menggunakan kantong steril yang sudah disediakan dari laboratorium.

3. Pemeriksaan uric acid darah dan urine di laboratorium

Sampel darah dan urine yang sudah tersedia akan diberikan label keterangan. Prosedur selanjutnya di dalam pemeriksaan uric acid adalah pengukuran kadar asam urat pada darah dan urine di laboratorium.

Pengukuran nilai uric acid bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu metode stik dan metode enzimatik. Metode stik memerlukan strip dan alat Nesco Multicheck. Prinsip metode stik ini adalah penggunaan katalis bersama teknologi biosensor untuk mengukur konsentrasi uric acid.

Kelebihan metode stik pada tes uric acid adalah membutuhkan sampel darah yang lebih sedikit. Selain itu, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan nilai uric acid relatif lebih cepat. Pada metode enzimatik, uric acid akan dipecah menjadi allantoin dan hidrogen peroksida.

Selanjutnya, hasil pecahan tersebut diberikan enzim perosidase dan zat lainnya sehingga membentuk zat berwarna merah. Intensitas warna merah pada zat yang baru terbentuk sebanding dengan konsentrasi asam urat.

Faktor yang Memengaruhi Akurasi Hasil Tes Asam Urat

Hasil pemeriksaan kadar uric acid pada darah dan urine tidak selalu akurat karena beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut:

  • Tahap pra analitik
  • Identitas pasien
  • Persiapan pasien
  • Cara pengambilan sampel
  • Jenis sampel
  • Alat dan bahan pemeriksaan
  • Tahap analitik
  • Tingkat keterampilan analis laboratorium yang memeriksa uric acid
  • Proses penanganan sampel
  • Metode yang digunakan
  • Tahap pasca analitik
  • Pembacaan hasil
  • Pencatatan hasil
  • Pelaporan hasil
  • Interpretasi hasil dengan identitas pasien

Nilai Normal Uric Acid

Nilai normal uric acid memiliki kisaran yang berbeda tergantung usia dan jenis kelamin pasien. Berikut adalah nilai normal uric acid pada beberapa kategori usia:

  1. Anak-anak 1-10 tahun : 1,9-5,4 mg/dL
  2. Anak usia 10-18 tahun : 3,5-7,3 mg/dL
  3. Wanita dewasa : 2,9-7,5 mg/dL
  4. Pria dewasa : 3,6-8,4 mg/dL

Kisaran nilai normal uric acid tidak sama pada semua laboratorium, tetapi perbedaannya hanya sedikit.

Apabila Uric Acid Tinggi

Kadar asam urat darah yang lebih tinggi dari nilai normal disebut juga dengan hiperurisemia. Hiperurisemia disebabkan oleh produksi asam urat yang berlebihan, penurunan ekskresi/pembuangan asam urat, atau gabungan keduanya. Nilai uric acid tinggi dapat menjadi indikasi beberapa masalah medis, seperti:

1. Konsumsi makanan tinggi purin

Konsumsi makanan yang tinggi purin seperti jeroan, hati, otak, daging sapi, ikan teri, ikan sarden, kacang-kacangan, teh, dan kopi dapat meningkatkan produksi asam urat sehingga kadar asam urat darah dapat meningkat.

2. Penyakit gout

Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan penyakit gout. Gout ditandai dengan peradangan sendi, terutama pada ibu jari kaki. Gejala gout yang paling sering adalah nyeri hebat pada persendian, dengan intensitas nyeri yang lebih hebat pada pagi hari atau setelah beraktivitas.

3. Penyakit ginjal

Beberapa penyakit ginjal seperti batu ginjal dan renal insufficiency mengakibatkan kemampuan ginjal untuk menyaring dan membuang asam urat menurun, sehingga kadar asam urat darah menjadi tinggi. Peningkatan asam urat tersebut dapat membentuk kristal yang dapat menyebabkan peradangan pada persendian.

4. Kemoterapi

Pasien yang memiliki penyakit kanker dan menjalani kemoterapi akan mengalami peningkatan produksi uric acid sehingga nilai uric acid menjadi tinggi.

Apabila Uric Acid Rendah

Tes uric acid pada serum darah dan urine juga bisa menunjukkan nilai yang lebih rendah dari nilai normal uric acid. Nilai uric acid yang rendah menunjukkan adanya masalah medis, seperti:

1. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung purine

Asam urat terbentuk dengan cara memecah purine. Oleh karena itu, kurangnya konsumsi makanan yang mengandung purine dapat menyebabkan kadar asam urat rendah.

2. Wilson’s disease

Wilson’s disease adalah penyakit genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat membuang zat logam tembaga, sehingga terjadi penumpukan zat tersebut dan kerusakan sel hati. Salah satu tanda penyakit ini adalah kadar asam urat yang rendah pada pemeriksaan darah.

3. Efek samping obat-obatan

Beberapa obat-obatan seperti probenecid, salisilat, estrogen, dan phenylbutazone pernah dilaporkan dapat menyebabkan kadar asam urat rendah.

  1. LabTestsOnline: Uric Acid. https://labtestsonline.org/tests/uric-acid [diakses pada 2 April 2019]
  2. CDC: Uric Acid (Laboratory Procedure Manual). https://wwwn.cdc.gov/nchs/data/nhanes/2011-2012/labmethods/biopro_g_met_uric-acid.pdf [diakses pada 2 April 2019]
  3. Unimus: Tinjauan Pustaka (Asam Urat). http://repository.unimus.ac.id/409/3/BAB%20II.pdf [diakses pada 2 April 2019]
  4. Unila: Tinjauan Pustaka (Hiperurisemia). http://digilib.unila.ac.id/6605/11/BAB%20II.pdf [diakses pada 14 Mei2019]

About The Author

Rosacea: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Pengobatan

Epexol – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping