Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Ulkus Duodenum: Gejala, Penyebab, Mengobati, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Ulkus duodenum atau ulkus duodenum adalah luka yang terbentuk di saluran pencernaan. Definisinya, gejalanya, penyebabnya, pengobatannya, dan lainnya dapat ditemukan di bawah ini!

Apa Itu Ulkus Duodenum?

Ulkus duodenum adalah luka yang terjadi di lapisan usus halus atau usus kecil (mukosa muskularis) antara lambung dan usus besar. Usus halus juga disebut duodenum.

Luka pada usus ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Helicobacter pylori (H.pylori) atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Gejala biasanya muncul saat perut kosong atau di malam hari, dan membaik setelah makan.

Tanda dan Gejala Ulkus Duodenum

Gejala pada setiap orang mungkin berbeda. Dalam beberapa kasus, ulkus tidak menimbulkan gejala.

Gejala umumnya adalah nyeri di ulu hati. Nyeri sering terjadi saat perut kosong dan berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.

Gejala lainnya termasuk:

  • Merasa kenyang setelah makan dengan porsi sedikit.
  • Bersendawa.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Feses berdarah atau hitam.
  • Muntah darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu tanda atau gejala berikut:

  • Muntah darah atau tampak gelap seperti bubuk kopi.
  • Tubuh lemah atau pusing yang ekstrem.
  • BAB berdarah (feses mungkin tampak hitam).
  • Mual atau muntah yang tidak kunjung membaik atau semakin parah.
  • Nyeri ulu hati parah yang tiba-tiba yang dapat menyebar ke punggung.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab.

Juga hubungi dokter jika menggunakan obat antasida dan penghambat asam untuk meredakan rasa sakit, tetapi rasa sakitnya kembali.

Penyebab Ulkus Duodenum

Penyebab ulkus duodenum adalah perubahan keseimbangan antara asam yang dihasilkan dan faktor pelindung mukosa. Ulkus duodenum dapat terjadi jika ada perubahan pada keseimbangan ini, yang menyebabkan kerusakan pada lapisan perut atau duodenum.

Berikut adalah beberapa penyebab ulkus duodenum:

  • Infeksi Bakteri Helicobacter Pylori. Bakteri ini melukai lapisan perut dan duodenum.
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS). OAINS seperti aspirin dan ibuprofen dapat merusak lapisan pelindung duodenum.
  • Penyebab lainnya. Penyebab lain yang jarang adalah sindrom Zollinger Ellison yang menyebabkan tumor di pankreas atau duodenum.

Faktor Risiko Ulkus Duodenum

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena ulkus, antara lain:

  • Lansia berusia di atas 70 tahun.
  • Minum alkohol.
  • Memiliki riwayat tukak lambung atau ulkus duodenum.
  • Makan makanan pedas.
  • Merokok.
  • Mengalami stres.
  • Cedera parah atau trauma fisik.

Diagnosis Ulkus Duodenum

Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.

Jika dokter menduga bakteri H. pylori mungkin menjadi penyebabnya, beberapa tes dapat dilakukan:

  • Tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap H. pylori.
  • Tes napas urea dengan menelan pil yang mengandung urea. Kadar karbon dioksida diukur untuk mendeteksi H. pylori.
  • Tes feses untuk mendeteksi protein terkait dengan H. pylori.

Pengobatan Ulkus Duodenum

Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan operasi merupakan opsi pengobatan.

Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan:

  • Menghindari makanan tertentu yang memperparah gejala.
  • Berhenti merokok karena dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko kanker.
  • Membatasi alkohol dan kafein karena bisa memperparah gejala ulkus.
  • Tidak menggunakan OAINS karena bisa menyebabkan ulkus.

Obat-obatan yang dapat digunakan:

  • Antibiotik untuk membunuh bakteri H. pylori.
  • H2-blocker untuk mengurangi produksi asam lambung.
  • Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor) untuk menurunkan asam lambung.
  • Agen pelindung mukosa untuk melindungi lapisan mukosa perut.
  • Antasida untuk meredakan gejala.

Jika perubahan gaya hidup dan obat-obatan tidak membantu, tindakan operasi mungkin diperlukan.

Komplikasi Ulkus Duodenum

Ulkus dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati, termasuk:

  • Perdarahan yang memerlukan perawatan atau transfusi darah.
  • Lubang (perforasi) di dinding saluran pencernaan yang menyebabkan infeksi.
  • Penyempitan dan penyumbatan (obstruksi) yang menyebabkan kenyang, muntah, dan penurunan berat badan.
  • Kanker lambung yang lebih tinggi risikonya pada orang yang terinfeksi H. pylori.

Pencegahan Ulkus Duodenum

Beberapa langkah pencegahan ulkus duodenum adalah:

  • Mengurangi penggunaan OAINS atau menggunakan obat lain sebagai alternatif.
  • Mengikuti instruksi dokter jika menggunakan OAINS.
  • Berhenti merokok untuk meningkatkan penyembuhan dan mengurangi risiko kanker.
  • Mengonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter jika terinfeksi H. pylori.
  • Aktif secara fisik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Referensi

  1. Anonim. 2020. Duodenal ulcer. https://www.healthdirect.gov.au/duodenal-ulcer. (Diakses pada 10 September 2020)
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Stomach and Duodenal Ulcers (Peptic Ulcers). https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/stomach-and-duodenal-ulcers-peptic-ulcers. (Diakses pada 10 September 2020)
  3. Knott, Laurence. 2020. Duodenal Ulcer. https://patient.info/digestive-health/dyspepsia-indigestion/duodenal-ulcer. (Diakses pada 10 September 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Peptic ulcer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peptic-ulcer/symptoms-causes/syc-20354223. (Diakses pada 10 September 2020)
  5. Nall, Rachel. 2018. What’s the Difference Between Gastric and Duodenal Ulcers?. https://www.healthline.com/health/gastric-and-duodenal-ulcers. (Diakses pada 10 September 2020)

About The Author

14 Makanan yang Mengandung Zat Besi (Mudah Didapatkan)

Mixagrip – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping