Tumor otak adalah kondisi akibat pertumbuhan abnormal jaringan di otak. Tumor dapat berubah menjadi ganas atau tetap sebagai tumor jinak. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam tengkorak dan kerusakan otak yang mengancam jiwa.
Tumor otak dapat memiliki ukuran yang beragam, dari kecil hingga besar. Beberapa tumor kecil dapat menimbulkan gejala, sedangkan tumor besar seringkali ditemukan secara tidak sengaja.
Tumor otak terjadi pada semua usia, dan sering ditemukan pada anak-anak usia 3-12 tahun dan orang dewasa usia 40-70 tahun. Tumor otak pada orang dewasa seringkali terdeteksi setelah sel tumor menyebar ke organ tubuh lain.
Gejala tumor otak bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan jenis tumor. Beberapa gejala umum yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, mual dan muntah, kejang, lemas dan mati rasa, kelelahan, perubahan suasana hati, kesulitan konsentrasi dan kebingungan, gangguan penglihatan, depresi, dan masalah pendengaran.
Gejala yang muncul disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Diagnosa tumor otak melibatkan pemeriksaan seperti CT scan, MRI, radiografi dada, pemeriksaan cairan serebrospinal, biopsi stereostatik, dan angiografi.
Tumor otak dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti glioma, meningioma, schwannoma, adenoma hipofisis, medulloblastoma, limfoma sistem saraf pusat, tumor sel germinal, dan craniopharyngioma. Tingkat tumor dapat dikelompokkan menjadi stadium I hingga IV, dengan stadium IV memiliki prognosis yang buruk.
Pengobatan tumor otak meliputi operasi, kemoterapi, radioterapi, terapi target, dan rehabilitasi. Pengobatan juga dapat melibatkan penggunaan kortikosteroid, obat antikejang, dan hormon. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah menghindari faktor risiko seperti penggunaan produk tembakau, paparan radiasi, serta menjaga kesehatan secara umum.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengacu pada rujukan yang tertera di bawah.
About The Author
