Toxic relationship adalah kondisi ketika hubungan pacaran sudah tidak lagi sehat dan ‘beracun’ untuk kedua belah pihak. Ketahui ciri-ciri toxic relationship dan cara mengatasinya dalam pembahasan ini.
Apa Itu Toxic Relationship?
Toxic relationship adalah istilah modern untuk hubungan emosional yang tidak sehat dengan pasangan hingga dikatakan “toxic” atau beracun. Toxic relationship terjadi ketika seseorang terus-menerus merasa lelah dan tidak bahagia dalam hubungan dan sepertinya tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Setiap hubungan pasti memiliki rintangan, perbedaan, atau konflik yang umum terjadi namun hubungan tersebut akan tetap berjalan baik bila pasangan mau bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
Berbeda dengan hubungan beracun, di mana salah satu orang atau keduanya secara konsisten saling menyalahkan, tidak bisa berkomunikasi dengan baik, dan tidak terbuka dalam mendiskusikan masalah apa pun. Akibatnya, semua orang yang terlibat dalam hubungan tersebut akan merasa energinya terkuras hingga mungkin memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan fisik.
Label toxic relationship lebih sering digunakan untung pasangan kekasih atau pacaran, namun sebenarnya juga berlaku untuk semua jenis hubungan termasuk dengan anggota keluarga, teman, partner di kantor, dan sebagainya. Pada level yang sudah sangat beracun, hubungan toxic bisa memicu stres, depresi, perilaku gaslighting, kejahatan fisik, hingga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri.
Ciri-Ciri Toxic Relationship yang Harus Anda Kenali
Setiap orang pasti ingin memiliki hubungan yang baik dengan pasangan yang dicintai, namun seringkali rencana tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Bila Anda merasa memiliki hubungan tidak sehat dengan pasangan, coba kenali beberapa ciri-ciri toxic relationship yang mungkin ada pada diri sendiri, pasangan, atau cara yang keliru dalam membina hubungan itu sendiri.
1. Tidak Bisa Komunikasi dengan Baik
Anda, pasangan, atau keduanya hampir tidak bisa bicara dengan baik saat mencoba membahas suatu masalah atau bahkan dalam percakapan sederhana sehari-sehari. Seseorang mungkin tidak lagi mau mendengarkan hingga terjadi komunikasi satu arah saja.
Atau, Anda mungkin memulai komunikasi dengan cara yang buruk, misalnya bicara dengan amarah, intonasi keras, menuduh, kata-kata yang kasar, menyudutkan, dan suasana negatif lainnya. Coba pelajari lagi bagaimana cara mengenali pasangan dan menyampaikan pendapat dengan baik. Bila dia tetap tidak mau mendengarkan, mungkin itu tanda hubungan toxic.
2. Penuh Kecemburuan Tidak Rasional
Cemburu adalah emosi alami manusia dan normal terjadi pada pasangan, namun kecemburuan berlebihan bisa menjadi bendera merah dalam hubungan. Misalnya, pasangan Anda terus-menerus menuduh Anda memiliki hubungan dengan laki-laki lain hanya karena Anda bicara dengannya satu kali.
Jenis kecemburuan lain dalam hubungan toxic adalah ketika pasangan malah tidak suka dengan pencapaian yang Anda raih, padahal seharusnya ia merasa bangga dan tetap mendukung Anda. Bila kedua belah pihak tidak menemui titik tengah dan merasa dicurangi, maka hubungan tersebut bisa menjadi tidak sehat.
3. Tidak Saling Mendukung
Ketika berbicara tentang pasangan, Anda tentu ingin memiliki seseorang yang bisa selalu mendukung Anda dalam suka dan duka. Begitu juga sebaliknya, Anda akan menemami pasangan untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan.
Berbeda pada hubungan toxic yang malah tidak saling mendukung dalam berbagai hal. Pasangan Anda dan pasangan mungkin malah berkompetisi atau saling menjatuhkan secara konstan.
4. Pasangan Posesif
Pasangan posesif adalah seseorang yang terus mengontrol perilaku Anda. Anda hanya boleh melakukan sesuatu atas persetujuannya, bahkan untuk hal-hal kecil.
Misalnya, Anda dilarang bicara dengan teman laki-laki Anda karena pasangan akan cemburu. Tanda pasangan posesif lainnya adalah pasangan akan marah bila Anda tidak menjawab pesannya dengan cepat. Akibatnya, Anda mungkin tidak memiliki kehidupan lain selain tentang dirinya.
5. Tidak Jujur
Contoh toxic relationship adalah pasangan sering membohongi Anda dan Anda menyadarinya, namun Anda tidak bisa membela diri sendiri dengan alasan takut membuatnya marah atau takut kehilangan pasangan. Atau, Anda jadi sering berbohong pada pasangan untuk menghindari konflik tertentu.
6. Tidak Saling Menghargai
Saling menghargai adalah kunci penting agar hubungan berjalan sehat dan lancar. Salah satu contoh pasangan yang tidak menghargai adalah ketika pasangan sering melupakan momen spesial, sering datang terlambat saat janji untuk bertemu, memberi kritik tidak membangun atas suatu hal yang sudah sangat Anda usahakan, dan sebagainya. Anda akan menyadari saat pasangan tidak menghargai keberadaan Anda di sisinya.
7. Mengacuhkan Pasangan
Ciri-ciri toxic relationship selanjutnya adalah pasangan mengacuhkan Anda secara konstan. Bukan hanya secara fisik, namun juga tidak memenuhi kebutuhan Anda secara emosional.
Menurut psikolog, salah satu tanda pasangan mengabaikan Anda adalah saat Anda rela melakukan apa yang pasangan inginkan walaupun itu bertentangan dengan Anda. Di sisi lain, pasangan tidak pernah memenuhi keinginan Anda, bahkan harapan kecil Anda padanya.
8. Tidak Saling Mengerti
Salah satu atau kedua pihak mungkin tidak saling pengertian. Keduanya hanya mementingkan ego masing-masing, tidak menemukan solusi, dan tidak mau bekerja sama.
Misalnya, Anda sedang sangat lelah dan ingin tidur, namun pasangan ingin bicara dengan Anda malam itu. Tanpa komunikasi dan pengertian, masalah kecil seperti itu yang terjadi terus-menerus bisa menjadi hubungan tidak sehat.
9. Selalu Bertengkar
Perdebatan dalam hubungan adalah hal yang umum. Bagaimanapun, kalian adalah dua orang berbeda yang pasti memiliki berbagai opini, pemikiran, dan perspektif berbeda.
Bila pasangan atau Anda sendiri memiliki bakat toxic dan tidak mau mencari solusi bersama, perbedaan malah akan berubah menjadi pertengkaran yang tak ada habisnya. Bila begitu, tidak akan ada yang bahagia dalam hubungan tersebut.
10. Perilaku Finansial Negatif
Contoh toxic relationship selanjutnya adalah ketika pasangan sudah mencampuri ranah finansial Anda tanpa persetujuan Anda. Misalnya, pasangan terus-menerus membuat keputusan finansial Anda seperti menuntut Anda untuk memberikannya hadiah mahal atau menarik uang Anda dalam jumlah besar tanpa izin Anda.
11. Memutus Hubungan dengan Pihak Lain
Saat Anda bersamanya, Anda merasa seperti terkurung dalam sangkar karena pasangan memaksa Anda untuk memutus hubungan dengan teman-teman lain atau bahkan keluarga. Misalnya, pasangan sama sekali tidak membiarkan Anda untuk menjalin hubungan dengan teman dan hanya boleh menghabiskan waktu dengan dirinya saja sepanjang waktu.
12. Merasa Stres Berkepanjangan
Anda merasa hubungan Anda membuat Anda dan pasangan sedih, gelisah, stres, dan mungkin depresi secara konstan. Orang yang Anda cintai malah menjadi penyebab hari-hari Anda menjadi buruk karena berbagai hal. Bila terjadi demikian, sadari tanda-tanda toxic relationship!
13. Membuat Anda Kehilangan Diri Sendiri
Terdapat kutipan yang menyampaikan, “perasaan terburuk bukan tentang kehilanganmu, namun tentang kehilangan diriku sendiri”. Anda tahu itu adalah hubungan toxic yang harus segera Anda tinggalkan bila pasangan terus-menerus membuat Anda lelah, menguras energi dan waktu, dan membuat Anda kehilangan diri sendiri.
14. Pasangan Tidak Berusaha
Hanya Anda yang berinisiatif untuk membuat janji, bertemu, mengobrol, mencari solusi untuk sebuah masalah, dan sebagainya. Sementara pasangan Anda hanya duduk di pojok tanpa mempedulikan apa yang sedang Anda usahakan. Contoh toxic relationship adalah saat hanya Anda yang menunjukan cinta, pasangan tidak.
15. Anda Berjuang Sendirian
Anda merasa seperti sedang berada di sebuah perahu namun pasangan tidak membantu Anda mendayung padahal ombaknya sedang cukup kuat. Atau lebih buruk lagi, Anda merasa tidak berada di perahu yang sama dengan pasangan dan harus berjuang sendirian.
Hubungan yang sehat terjadi ketika dua orang mau saling berusaha, kerja sama, dan saling bergandengan untuk melewati semua konflik. Bila tidak, semua itu hanya ilusi dan hubungan toxic.
16. Tidak Membahagiakan
Anda tidak bahagia dalam hubungan tersebut. Apa pun yang Anda lakukan, Anda sudah tidak merasakan cintanya lagi atau tidak merasa dicintai lagi.
Cara Mengatasi Toxic Relationship
Bila Anda menyadari sedang berada dalam hubungan tidak sehat dan di satu sisi Anda tetap ingin bertahan dengan dia, berikut ini beberapa cara mengatasi toxic relationship:
1. Keinginan untuk Berubah
Kedua belah pihak harus berubah menjadi individu yang lebih baik bila ingin mempertahankan hubungan. Hubungan yang sehat lahir dari dua individu yang mau bekerja sama.
Pelajari masalah-masalah apa yang pernah terjadi dan masa lalu dan cari solusinya.
2. Kesadaran untuk Bertanggung Jawab
Hubungan harus dipelihara oleh keduanya. Setiap pasangan harus memiliki kesadaran untuk mengerti, membahagiakan, mendukung, memaafkan, dan bekerja keras untuk selalu bertahan walaupun pasti akan ada banyak konflik.
3. Belajar untuk Mengerti Bukan Menyalahkan
Lain kali Anda memiliki pasangan, belajar untuk tidak menyalahkannya. Bila kedua belah pihak saling mengerti dan mempelajari karakter satu sama lain, maka hubungan bisa tetap berjalan baik.
4. Sama-Sama Berinvestasi
Baik wanita dan pria harus berinvestasi yang sama untuk hubungan. Keduanya harus sama-sama berkorban, berjuang, kerja sama, mencari solusi, dan mengisi waktu berkualitas bersama.
5. Beri Jarak Sementara
Anda mungkin butuh waktu untuk diri sendiri agar bisa berpikir lebih jernih. Kembalikan semua cinta tersebut untuk mencintai diri sendiri. Bila sudah tenang, beri tahu pasangan Anda bahwa Anda tidak nyaman dengan perlakuan buruknya. Pasangan Anda juga harus memahami apa yang dia lakukan dan mencari cara memperbaiki hubungan.
6. Cari Pertolongan dari Profesional
Apabila sebuah hubungan sudah sangat toxic hingga memengaruhi kondisi emosional dan mental, maka Anda bisa konsultasi ke psikolog. Anda dan pasangan bisa bersama-sama konsultasi ke psikolog khusus pasangan.
Psikolog akan memberikan beberapa pemahaman dan treatment untuk hubungan yang lebih sehat. Pelajarannya seputar cara mengendalikan emosi, cara komunikasi, cara memperlakukan pasangan, dll.
Apakah Harus Bertahan dalam Toxic Relationship?
Sebagian besar hubungan menjadi semakin beracun adalah saat tidak ada yang tahu kapan harus pergi. Situasi tersebut mungkin sangat membingungkan karena di satu sisi Anda sangat mencintainya, tapi di sisi lain hubungan tersebut membuat Anda stres.
Tergantung pada situasi Anda, bila pasangan ingin berubah menjadi lebih baik dan mungkin mediasi dengan psikolog bisa membantu, maka Anda bisa mempertahankannya. Bila hubungan tidak lagi membahagiakan dan pasangan tidak mau berusaha untuk Anda, maka Anda tahu bagaimana caranya untuk pergi dan move on.