Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Torsio Testis: Penyebab, Tanda, Diagnosis, dan Komplikasi

Myles Bannister

Pada gangguan testis, pria bisa mengalami penurunan kemampuan seksual dan reproduksi. Torsio adalah salah satu gangguan pada testis yang signifikan.

Penyebab torsio testis

Testis biasanya berada di posisi yang aman. Gangguan pada testis merupakan kondisi yang menyebabkan torsio atau putaran saluran pembuluh darah di dalam testis.

Torsio testis dapat terjadi jika pria mengalami kondisi yang disebut bell clapper. Pria dengan kondisi ini akan mengalami pergerakan testis yang bebas di dalam skrotum, sehingga meningkatkan risiko saluran spermanya terlilit. Peluang mengalami torsio testis akibat bell clapper adalah 90 persen.

Torsio testis juga dapat diturunkan dari orang tua ke anak laki-lakinya. Meskipun tidak semua anak akan mengalami torsio testis, kemungkinan mengalami bell clapper akan tinggi. Torsio dapat terjadi jika seorang pria tidak berhati-hati saat bergerak.

Torsio testis yang diturunkan dari orang tua bahkan dapat terjadi sebelum bayi lahir. Testis dapat berputar dan menyumbat saluran sperma dan darah yang masuk ke testis saat tidur atau beraktivitas.

Penyebab lain yang dapat menyebabkan torsio testis adalah kecelakaan atau luka di sekitar testis. Testis yang terkena tendangan atau benturan dapat berputar dan tidak dapat kembali ke posisinya. Pertumbuhan testis yang berlebihan saat pubertas juga dapat menyebabkan saluran sperma terkilir.

Tanda-tanda torsio testis

Torsio testis memiliki beberapa tanda atau gejala yang dapat dirasakan oleh pria. Tanda-tanda yang sering muncul meliputi:

  • Nyeri dan pembengkakan di skrotum. Rasa sakit ini bertambah intens saat berjalan dan duduk lama.
  • Pembengkakan yang terjadi tiba-tiba dan tidak terduga di salah satu atau kedua sisi skrotum.
  • Sakit saat melakukan hubungan seksual dan ejakulasi.
  • Pembuahan terganggu karena keluarnya darah dalam air mani.
  • Pusing berlebihan, mual, dan muntah-muntah.

Diagnosis torsio testis

Ada beberapa cara untuk mendiagnosis torsio testis. Pemeriksaan urine digunakan untuk mendeteksi infeksi dalam tubuh. Pemeriksaan fisik dan pemindaian digunakan untuk mengetahui kondisi di dalam skrotum.

Pemeriksaan fisik melibatkan pemeriksaan tekanan pada testis untuk mengetahui adanya pembengkakan yang tidak normal. Jika testis yang ditekan tidak berkontraksi, maka torsio testis tidak terjadi.

Pemindaian di area testis digunakan untuk memeriksa aliran darah. Jika aliran darah tidak lancar dan terdapat tanda-tanda saluran sperma terkilir, kemungkinan besar merupakan torsio testis.

Komplikasi akibat torsio testis

Jika torsio testis tidak segera ditangani dengan operasi, dapat terjadi komplikasi sebagai berikut:

  • Kematian testis.
  • Infeksi berbahaya seperti gangrene.
  • Kemandulan karena pemblokiran saluran sperma.
  • Pengkerutan testis.
  • Penurunan rasa percaya diri.

Torsio testis dapat berdampak negatif pada kemampuan reproduksi pria. Jika Anda mengalami tanda-tanda torsio testis, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika Anda mengikuti program kehamilan yang belum berhasil.

About The Author

Apakah Masturbasi Saat Haid Berbahaya? Ini Manfaat dan Risikonya!

6 Kreasi Resep Cemilan Praktis yang Sehat dan Enak