Tonsilitis adalah radang amandel yang umum pada anak-anak. Ketahui apa itu tonsilitis, penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan.
Apa Itu Tonsilitis?
Tonsilitis adalah radang amandel, yaitu peradangan pada dua kelenjar yang kecil di belakang tenggorokan. Amandel berfungsi sebagai filter yang mencegah kuman masuk melalui udara.
Amandel bisa terinfeksi oleh virus dan bakteri yang menyebabkan bengkak, sakit tenggorokan, dan demam. Tonsilitis dapat membuat kondisi tubuh tidak stabil karena amandel adalah pertahanan pertama tubuh.
Tonsilitis bisa menular dari bakteri seperti Streptococcal atau bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Tonsilitis yang berasal dari radang tenggorokan dapat menjadi serius jika tidak diobati dengan baik.
Tipe Tonsilitis
Terdapat dua tipe tonsilitis, yaitu:
- Tonsilitis Akut: Radang amandel akut berlangsung kurang dari 3 minggu.
- Tonsilitis Kronis: Radang amandel kronis berulang sebanyak 7 kali dalam satu tahun, atau 5 kali dalam dua tahun, atau 3 kali dalam satu tahun selama tiga tahun.
Itulah dua tipe tonsilitis yang perlu diwaspadai. Radang amandel adalah kondisi umum yang sering disepelekan tetapi bisa menjadi kronis.
Penyebab Penyakit Tonsilitis
Penyebab tonsilitis adalah virus dan bakteri. Umumnya, disebabkan oleh bakteri streptococcus (strep) dan virus Epstein-Barr yang juga menyebabkan penyakit mononukleosis.
Sekitar 15-30% kasus radang amandel disebabkan oleh bakteri, terutama strep. Penyebab lainnya meliputi adenovirus, virus influenza, virus parainfluenza, enterovirus, dan herpes simpleks.
Amandel berperan dalam membasmi infeksi dari mulut, tetapi juga rentan terhadap infeksi tersebut. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi yang menyebabkan radang amandel.
Gejala Tonsilitis
Tonsilitis umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda. Gejalanya meliputi:
- Amandel bengkak dan merah
- Bercak pada amandel
- Sakit tenggorokan
- Suara serak
- Bau mulut
- Sakit kepala
- Lapisan kuning atau putih tebal di amandel
Gejala tonsilitis pada anak-anak meliputi kurang nafsu makan, sakit perut, air liur berlebih, sakit tenggorokan saat menelan, dan rewel.
Buka mulut lebar untuk melihat apakah amandel bengkak atau tidak. Jika mengalami gejala, segera hubungi dokter.
Cara Mengobati Tonsilitis
Pengobatan tonsilitis tergantung pada tingkat keparahan radang tersebut. Mungkin perlu melakukan tes atau tes laboratorium untuk mengetahui penyebab radang amandel.
Cara mengobati radang amandel meliputi:
1. Perawatan di Rumah
Jika gejala belum parah, lakukan perawatan di rumah dengan:
- Istirahat cukup
- Minum air putih yang cukup
- Makan makanan yang menenangkan seperti sup, teh hangat, atau kaldu
- Mengonsumsi camilan dingin untuk meredakan sakit tenggorokan
- Kumur dengan air garam
- Berada di ruangan lembap
- Gunakan pelega tenggorokan
- Hindari iritasi dari makanan dan minuman
- Jauhi asap rokok
- Konsultasikan penggunaan ibuprofen bagi anak-anak
2. Antibiotik untuk Tonsilitis
Jika tonsilitis berasal dari bakteri, pengobatannya dilakukan dengan antibiotik. Pengobatan antibiotik umumnya berlangsung selama 10 hari meskipun gejalanya sudah hilang dalam 3 hari.
Antibiotik yang umum digunakan untuk tonsilitis antara lain amoksisilin atau penisilin, cefadroxil, eritromisin, dan azithromycin.
Obat radang amandel yang dapat diperoleh di apotek meliputi parasetamol, ibuprofen, dan aspirin.
Minum antibiotik sesuai resep dokter. Jangan menghentikan penggunaan antibiotik karena akan membuat infeksi tonsilitis semakin buruk.
3. Operasi Amandel
Operasi amandel (tonsilektomi) dilakukan untuk mengobati tonsilitis yang kambuh terus-menerus, radang amandel kronis, atau tonsilitis akibat bakteri yang tidak sembuh dengan antibiotik.
Operasi amandel dilakukan jika:
- Radang amandel kambuh tujuh kali dalam setahun
- Radang amandel kambuh lima kali setiap tahun selama dua tahun terakhir
- Radang amandel kambuh tiga kali setiap tahun selama tiga tahun terakhir
- Radang amandel menyebabkan komplikasi seperti apnea, kesulitan bernafas, sulit menelan, dan tidak responsif terhadap antibiotik
Operasi amandel biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan dan membutuhkan waktu penyembuhan hingga 14 hari. Anak-anak biasanya dapat pulang beberapa jam setelah operasi.
Setelah operasi, anak mungkin akan merasakan sakit di rahang, kuping, dan leher. Makanan harus dikonsumsi meskipun tenggorokan masih sakit untuk mempercepat penyembuhan. Anak harus istirahat total selama masa penyembuhan.
Komplikasi Tonsilitis
Komplikasi tonsilitis meliputi gangguan tidur atau sleep apnea, pembengkakan saluran napas, dan infeksi nanah di belakang amandel.
Komplikasi tonsilitis umumnya terjadi karena tidak menyelesaikan pengobatan dengan antibiotik. Komplikasi lainnya meliputi demam rematik dan poststreptococcal glomerulonephritis.
Cara Mencegah Tonsilitis
Kurangi risiko penularan tonsilitis dengan tidak kontak dengan orang yang menderita tonsilitis aktif. Jaga kebersihan diri seperti mencuci tangan dan tutup mulut saat batuk atau bersin.
Itulah penjelasan tentang tonsilitis, penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahannya. Tetap konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan lebih lanjut.
Referensi
- Mayo Clinic. 2018. Tonsillitis. mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479. (Diakses pada 16 September 2019).
- Pietrangelo, Ann and Rachel Nall, RN, BSN, CCRN. 2016. Tonsillitis. https://www.healthline.com/health/tonsillitis. (Diakses pada 16 September 2019).
- WebMD. 2019. Tonsillitis: Symptoms, Causes, and Treatments. https://www.webmd.com/oral-health/tonsillitis-symptoms-causes-and-treatments#1. (Diakses pada 16 September 2019).