Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tinggi Fundus Uteri: Pengertian dan Cara Mengukurnya

Myles Bannister

Apakah Anda pernah mendengar tentang tinggi fundus uteri (TFU) saat mengikuti pemeriksaan kehamilan? Anda mungkin ingin tahu apa itu tinggi fundus uteri dan bagaimana cara mengukurnya. Simak penjelasan mengenai tinggi fundus uteri dan cara mengukurnya dalam artikel ini!

Apa itu Tinggi Fundus Uteri?

Fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Dalam pemeriksaan kehamilan, tinggi fundus uteri diukur sebagai jarak antara titik simfisis pubis dan fundus uteri oleh dokter atau bidan.

Pengukuran tinggi fundus uteri memberikan gambaran tentang perkembangan janin dalam kandungan. Metode ini juga membantu dokter mengetahui usia kehamilan dan posisi janin di dalam rahim. Tinggi Fundus Uteri yang normal biasanya sesuai dengan usia kehamilan.

Berikut adalah kisaran Tinggi Fundus Uteri berdasarkan usia kehamilan yang perlu Anda ketahui: usia 21 minggu: 19–23 cm, usia 22 minggu: 20–24 cm, usia 23 minggu: 21–25 cm, usia 24 minggu: 22–26 cm, usia 25 minggu: 23–27 cm, usia 26 minggu: 24–28 cm, usia 27 minggu: 25–29 cm, usia 28 minggu: 26–30 cm, dan usia 29 minggu: 27–31 cm.

Toleransi selisih angka TFU normalnya adalah kurang atau lebih 2 cm dari usia kehamilan. Jika perbedaannya terlalu jauh, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah pada janin, seperti kurang perkembangan janin.

Pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk memastikan kondisi janin. Setelah usia kehamilan mencapai 36 minggu, metode ini tidak lagi digunakan karena bayi sudah mulai bergerak ke panggul.

Tujuan Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Mengukur tinggi fundus uteri bertujuan untuk menghitung usia kehamilan dan memantau perkembangan serta pertumbuhan janin, termasuk ukuran janin dan jumlah cairan ketuban di rahim.

Dengan mengukur tinggi fundus uteri, Anda dapat mengetahui usia kehamilan meskipun metode ini tidak sepenuhnya akurat. Namun, setidaknya metode ini dapat mendeteksi perkembangan janin dan mengestimasikan usia kehamilan.

Jika hasil pengukuran TFU tidak normal, dokter dapat melakukan USG untuk pemeriksaan lanjutan. Dengan cara ini, masalah pada janin dapat terdeteksi dan ditangani segera.

Cara Mengukur Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan oleh dokter atau bidan. Anda tidak bisa mengukur tinggi fundus sendiri. Alat ukur TFU yang digunakan dapat berupa jari atau alat ukur panjang yang elastis.

Disarankan menggunakan alat ukur panjang karena lebih akurat. Terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam mengukur tinggi fundus uteri, yaitu teknik McDonald dan palpasi abdominal.

1. Teknik McDonald

Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald adalah dengan menghitung jarak dari simfisis pubis ke fundus uteri dan sebaliknya. Teknik McDonald menggunakan pita ukur, yang merupakan alat ukur panjang yang elastis.

Pengukuran usia kehamilan menggunakan tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald biasanya dilakukan pada usia kehamilan 22 minggu setelah dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen.

Langkah-langkah mengukur tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald:

  • Siapkan pita ukur.
  • Pasien berbaring dengan bantal di bagian punggung bawah.
  • Dokter atau bidan berdiri di sisi kanan.
  • Dokter atau bidan meraba fundus uteri dengan menggunakan kedua tangan.
  • Posisikan fundus uteri tepat di tengah abdomen.
  • Setelah fundus uteri tepat di tengah abdomen, tangan kiri menahan posisi tersebut.
  • Tangan kanan menempelkan pita ukur mulai dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri.
  • Hasil pengukuran ditandai di pita ukur.
  • Hasil pengukuran menjadi tinggi fundus uteri pasien.

Rumus untuk menghitung usia kehamilan dengan metode McDonald:

  1. Usia kehamilan dalam minggu = Tinggi fundus uteri (cm) x 8/7
  2. Usia kehamilan dalam bulan = Tinggi fundus uteri (cm) x 2/7

2. Teknik Palpasi Abdominal

Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik palpasi abdominal adalah dengan meraba atau menekan perut menggunakan jari tangan. Teknik palpasi abdominal juga berguna untuk mendeteksi suhu tubuh, getaran, pergerakan, bentuk, dan ukuran janin.

Pengukuran usia kehamilan menggunakan tinggi fundus uteri dengan teknik palpasi abdominal biasanya dilakukan setelah ibu hamil cukup bulan, ketika bagian-bagian tubuh janin sudah dapat dibedakan di dalam rahim.

Cara mengukur tinggi fundus uteri dengan teknik palpasi abdominal menurut metode Leopold terdiri dari 4 tahap, yaitu Leopold I, Leopold II, Leopold III, dan Leopold IV. Setiap tahap memiliki tujuan yang berbeda.

Leopold I

Tujuannya adalah untuk menentukan usia kehamilan dan bagian tubuh janin yang berada pada fundus uteri.

Langkah-langkah pemeriksaan Leopold I:

  • Pasien berbaring dan kedua tangan pemeriksa diletakkan pada fundus uteri.
  • Periksa tinggi fundus uteri dari fundus uteri ke simfisis pubis menggunakan jari.
  • Raba bagian tubuh janin yang berada pada fundus uteri, apakah bokong, kepala, atau kosong.

Leopold II

Tujuannya adalah untuk menentukan batas samping rahim dan letak punggung janin.

Langkah-langkah pemeriksaan Leopold II:

  • Kedua tangan pemeriksa bergerak turun ke bawah sampai di samping kiri dan kanan pusar.
  • Tentukan bagian punggung janin untuk menemukan lokasi auskultasi denyut jantung janin.
  • Tentukan bagian-bagian kecil dari janin.

Leopold III

Tujuannya adalah untuk menentukan apakah bagian tubuh janin yang berada di bawah rahim sudah masuk panggul atau belum.

Langkah-langkah pemeriksaan Leopold III:

  • Pegang bagian terendah dari janin di antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
  • Tentukan bagian tubuh janin yang berada di bagian terendah.
  • Tentukan apakah bagian tubuh janin telah masuk panggul atau belum.

Leopold IV

Tujuannya adalah untuk menentukan bagian tubuh janin yang berada di bawah dan seberapa banyak bagian kepala janin yang telah masuk panggul ibu.

Langkah-langkah pemeriksaan Leopold IV:

  • Pemeriksa menghadap ke kiri pasien.
  • Kedua tangan pemeriksa diletakkan pada bagian terendah janin di sisi kiri dan kanan.

Penyebab TFU Tidak Sesuai dengan Usia Kehamilan

Jika hasil pengukuran TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, beberapa hal berikut dapat menjadi penyebabnya:

  • Adanya fibroid rahim.
  • Ibu hamil mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kehamilan dengan anak kembar dua atau lebih.
  • Janin dalam posisi sungsang.
  • Kehamilan dengan cairan ketuban yang berlebihan.
  • Janin dengan berat badan di atas rata-rata (makrosomia).

Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia kehamilan dapat menandakan adanya masalah pada janin dalam kandungan. Jika ukuran TFU terlalu pendek atau kecil, hal ini bisa menunjukkan masalah pertumbuhan janin, posisi janin yang turun ke panggul, ukuran janin yang lebih kecil dari normal, atau jumlah cairan ketuban yang kurang.

Demikianlah pembahasan mengenai tinggi fundus uteri dan cara mengukurnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!

Referensi

  1. Ambarwati, Dwi Arum. 2015. Studi Taksiran Berat. http://repository.ump.ac.id/975/3/Dwi%20Arum%20Ambarwati%20BAB%20II.pdf. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  2. Anonim. 2022. Fundal height: An accurate sign of fetal growth?. https://middlesexhealth.org/learning-center/qanda/fundal-height-an-accurate-sign-of-fetal-growth. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  3. Tobah, Yvonne Butler. 2022. What’s the significance of a fundal height measurement?. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/fundal-height/faq-20057962. (Diakses pada 24 Mei 2023).
  4. Anonim. 2022. Fundal Height. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/22294-fundal-height. (Diakses pada 24 Mei 2023).

About The Author

Tips Berhubungan Seks Kilat yang Nyaman dan Nikmat

Terapi Uap: Manfaat, Cara Melakukan, Efek Samping