Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tinea Fasialis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lain-lain

Myles Bannister

Tinea fasialis adalah infeksi jamur pada kulit wajah. Mari kita lihat informasi lebih lanjut mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan!

Apa Itu Tinea Fasialis?

Tinea faciei atau tinea fasialis adalah infeksi kulit wajah akibat jamur golongan dermatofita. Infeksi jamur ini dapat terjadi di pipi, dahi, hidung, bibir, dagu, dan area sekitar mata, kecuali pada jenggot pria. Jika terjadi infeksi jamur pada jenggot, disebut tinea barbae.

Tanda dan Gejala Tinea Fasialis

Infeksi jamur dermatofita pada wajah paling sering muncul di pipi, hidung, area sekitar mata, dagu, dan dahi.

Berikut adalah gejala tinea faciei yang dapat dikenali:

  • Bercak kemerahan bulat atau oval dengan ukuran 1-5 cm yang terasa gatal.
  • Bersisik dan kering pada kulit yang terinfeksi.
  • Mengelupas, berkerak, bisul, atau bentol di sekitar bercak tersebut.
  • Bercak pada wajah dapat terasa gatal dan semakin parah saat terpapar sinar matahari.

Gejala tinea faciei mirip dengan tinea corporis (kurap), yang bisa bersifat akut atau kronis. Infeksi jamur ini juga seringkali salah didiagnosis sebagai kondisi nonjamur lainnya, seperti dermatitis atopik, dermatitis seboroik, psoriasis, rosacea, atau infeksi nonjamur lainnya. Oleh karena itu, perlu hati-hati dan tidak salah dalam pengobatan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala tinea faciei tidak membaik setelah 1-2 minggu penggunaan krim antijamur yang dapat Anda beli bebas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Gejala lain yang memerlukan perawatan dokter meliputi bercak bernanah, demam, ruam yang membesar atau menyebar, infeksi yang berlangsung terus-menerus, atau parah dan berulang.

Penyebab Tinea Fasialis

Tinea fasialis adalah infeksi menular akibat jamur golongan dermatofita, yaitu jamur spesies epidermophyton, microsporum, dan trichophyton. Jamur ini hidup di lapisan luar kulit.

Jamur golongan dermatofita dapat menyebar melalui beberapa cara, antara lain:

  • Manusia ke manusia. Tinea faciei biasanya menyebar melalui kontak langsung antara kulit dengan orang yang sudah terinfeksi.
  • Benda yang terkontaminasi ke manusia. Jamur dapat menyebar melalui kontak dengan benda atau permukaan yang telah terkena orang atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, seprai, handuk, pisau cukur, sisir, atau sikat.
  • Hewan ke manusia. Siapa pun dapat terinfeksi jika menyentuh hewan yang terinfeksi. Tinea faciei dapat menyebar saat membelai atau merawat hewan peliharaan seperti anjing atau kucing. Jamur ini juga umum pada sapi.
  • Tanah ke manusia. Meskipun jarang terjadi, tinea faciei dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi jamur. Infeksi jamur ini umumnya terjadi setelah terpapar tanah dalam jangka waktu yang lama.

Faktor Risiko Tinea Fasialis

Tinea fasialis dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena tinea faciei:

  • Tinggal di daerah dengan iklim yang lebih hangat dan lembap.
  • Orang dewasa berusia 20-40 tahun.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit tertentu, seperti diabetes, leukemia, atau HIV/AIDS.

Diagnosis Tinea Faciei

Untuk memastikan diagnosis tinea faciei, dokter biasanya akan mengambil sedikit sampel permukaan kulit yang bersisik dan memeriksa sampel tersebut di bawah mikroskop. Prosedur ini disebut sebagai preparasi KOH (potasium hidroksida), yang memungkinkan dokter mencari tanda-tanda infeksi jamur.

Pengobatan Tinea Faciei

Tinea faciei dapat diobati sendiri menggunakan obat bebas. Namun, jika belum efektif bagi Anda, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berikut adalah cara mengobati tinea faciei:

Pengobatan Mandiri

Jika Anda mencurigai telah mengalami tinea faciei pada wajah, Anda bisa menggunakan salah satu krim atau lotion antijamur yang dijual bebas di apotek atau toko obat.

Berikut adalah beberapa obat yang bisa Anda gunakan:

Caranya adalah:

Oleskan krim obat pada setiap bercak kulit wajah yang tampak normal sejauh 2 cm di luar batas kulit yang terinfeksi, minimal selama 2 minggu sampai bercak benar-benar hilang. Karena infeksi ini sangat mudah menular, hindari kontak langsung dengan orang lain atau olahraga kontak selama setidaknya 48 jam setelah pengobatan dimulai.

Ketika seseorang mengalami infeksi jenis ini di lebih dari satu bagian tubuh, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksa adanya infeksi kurap lainnya, seperti pada selangkangan (tinea cruris), kaki (tinea pedis atau kaki atlet), atau bagian tubuh lainnya (tinea corporis).

Jika Anda memiliki hewan peliharaan, periksakan ke dokter hewan untuk memastikan bahwa hewan tersebut tidak terkena infeksi jamur. Jika dokter hewan menemukan infeksi, pastikan hewan tersebut mendapatkan perawatan yang sesuai.

Pengobatan Dokter

Setelah diagnosis tinea faciei pada wajah terkonfirmasi, dokter mungkin akan memberikan pengobatan menggunakan obat antijamur yang diresepkan. Sebagian besar infeksi dapat diobati dengan menggunakan krim dan lotion resep.

Berikut adalah beberapa obat-obatan yang mungkin akan diresepkan oleh dokter:

Meskipun jarang terjadi, infeksi jamur yang lebih luas atau berlangsung lama mungkin memerlukan pengobatan dengan menggunakan pil antijamur, termasuk:

Secara umum, tinea faciei akan sembuh dalam waktu 4-6 minggu setelah pengobatan yang efektif dimulai.

Komplikasi

Tinea faciei adalah infeksi yang jarang terjadi dan tidak serius. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV atau AIDS, mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi infeksi ini.

Seperti jenis infeksi kulit dan penyakit lainnya, kulit yang gatal, iritasi, atau rusak dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder yang mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

Pencegahan Tinea Faciei

Anda dapat mencegah tinea faciei pada wajah dengan menghindari kontak dengan sumber infeksi, antara lain:

  • Orang yang terinfeksi. Hindari kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti jangan berbagi handuk, topi, sikat rambut, atau pakaian.
  • Hewan peliharaan. Hindari kontak dengan hewan peliharaan atau liar yang terinfeksi. Jika Anda curiga hewan peliharaan terinfeksi jamur, periksakan ke dokter hewan.
  • Benda yang terkontaminasi. Hindari kontak dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi orang atau hewan yang terinfeksi.
  • Tanah yang terkontaminasi. Hindari kontak yang lama dengan tanah yang sangat terkontaminasi untuk mencegah infeksi.
  • Jaga kebersihan diri. Jika terinfeksi, jaga kebersihan diri di sekitar orang lain dan hindari menggaruk kulit wajah yang terinfeksi.

Referensi

  1. Anonim. 2003. Ringworm, Facial (Tinea Faciei). [online] skinsight.com. Tersedia di: https://www.skinsight.com/skin-conditions/adult/tinea-faciei-ringworm-of-face. [Diakses pada 8 Maret 2021]
  2. Anonim. 2003. Tinea faciei. [online] dermnetnz.org. Tersedia di: https://dermnetnz.org/topics/tinea-faciei/#:~:text=Clinical%20features%20of%20tinea%20faciei&text=It%20may%20be%20acute%20(sudden,frequently%20aggravated%20by%20sun%20exposure. [Diakses pada 8 Maret 2021]
  3. Cafasso, Jacquelyn. 2019. Ringworm of the Body (Tinea Corporis). [online] healthline.com. Tersedia di: https://www.healthline.com/health/tinea-corporis. [Diakses pada 8 Maret 2021]
  4. Mayo Clinic Staff. 2019. Ringworm (body). [online] mayoclinic.org. Tersedia di: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-body/symptoms-causes/syc-20353780. [Diakses pada 8 Maret 2021]

About The Author

Tes Alergi: Jenis, Prosedur, Biaya, dll

Warna Bibir dan Kaitannya dengan Kondisi Kesehatan Anda