Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tidak Minum Susu dan Vitamin Selama Hamil, Berbahayakah?

Myles Bannister

Memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat selama kehamilan penting bagi ibu dan janin. Namun, bagi beberapa wanita hal ini merupakan tantangan tersendiri. Lantas, bagaimana jika tidak minum susu dan vitamin selama hamil? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Bolehkah Ibu Hamil Tidak Minum Susu dan Vitamin?

Mengonsumsi susu dan vitamin selama hamil sebenarnya tidak wajib dilakukan selama Anda yakin sudah mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Namun, ada kalanya kebutuhan nutrisi saat hamil terganggu oleh gejala khas kehamilan seperti penurunan nafsu makan, mual, dan muntah. Kondisi ini bisa menyebabkan kebutuhan nutrisi Bumil tidak tercukupi dengan baik.

Jika keadaan ini tidak ditangani dengan susu atau vitamin tambahan, perkembangan janin bisa terhambat. Dalam kondisi seperti ini, vitamin dan susu memiliki peran penting.

Sedangkan jika ibu dan janin dalam kondisi sehat, tanpa riwayat gangguan kehamilan dan persalinan, tidak menderita penyakit kronis tertentu, serta yakin bisa mencukupi kebutuhan nutrisi saat hamil lewat makanan dan minuman sehari-hari, tidak perlu mengonsumsi suplemen prenatal.

Akan tetapi, bagi ibu yang memiliki riwayat gangguan kehamilan dan persalinan atau penyakit kronis yang memengaruhi kebutuhan nutrisi, mengandalkan makanan harian mungkin saja tidak cukup.

Meski begitu, kebutuhan nutrisi setiap ibu hamil berbeda-beda. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter kandungan juga penting. Dokter akan memberi arahan mengenai kebutuhan nutrisi ibu dan janin yang sesuai.

Nutrisi Penting yang Mendukung Perkembangan Janin

Mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam mendukung pertumbuhan janin. Meski begitu, pada beberapa kasus diet sehat saja mungkin tidak cukup untuk menjaga kehamilan yang sehat.

Vitamin prenatal mengandung tingkat nutrisi tertentu yang lebih tinggi dan dibutuhkan ibu hamil, seperti:

  • Asam folat.
  • Kalsium.
  • Zat besi.

Beberapa mineral ini dapat membantu perkembangan janin dan mencegah cacat lahir. Dokter dapat membantu menentukan multivitamin atau rangkaian vitamin yang terbaik untuk Anda.

Multivitamin biasanya mengandung DHA dan/atau EPA yang merupakan lemak omega-3 penting untuk perkembangan otak janin.

Namun, jangan mengonsumsi lebih dari satu dosis multivitamin. Beberapa vitamin dalam jumlah yang lebih tinggi dapat membahayakan janin.

Asupan Makanan Bergizi Pengganti Susu Hamil

Guna mencegah dampak jika ibu hamil tidak minum susu, dokter mungkin akan menyarankan konsumsi makanan bergizi. Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang tidak tahan laktosa atau tidak menyukai susu.

Berikut ini makanan bergizi pengganti susu hamil:

1. Susu Kedelai

Susu kedelai adalah sumber kalsium dan protein yang baik untuk ibu hamil. Kalsium penting dalam membantu membangun tulang yang kuat pada bayi yang sedang tumbuh.

Jika Anda tidak bisa mengonsumsi produk susu, cobalah mendapatkan kalsium dari makanan lain seperti sayuran. Namun, mengonsumsi susu kedelai dapat menambah variasi pola makan selama kehamilan.

2. Ikan Berlemak

Ikan salmon dan cod adalah sumber asam lemak omega-3 dan protein yang baik. Asam lemak omega-3 penting untuk jantung dan perkembangan otak janin.

Salmon mengandung asam docosahexaenoic (DHA), asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak manusia. Salmon juga mengandung kalsium dan vitamin B12.

Cod adalah ikan merkuri rendah yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Anda bisa makan hingga 6 ons ikan cod per bulan. Anda juga dapat mengonsumsi asam lemak omega-3 melalui suplemen minyak ikan cod.

3. Biji-bijian Utuh

Beras merah dan quinoa adalah biji-bijian utuh yang kaya protein, mineral, dan serat. Biji-bijian utuh membantu menjaga kadar gula darah stabil, mengurangi risiko diabetes gestasional, dan membuat Anda kenyang lebih lama.

Biji-bijian utuh juga kaya serat, yang baik untuk pencernaan dan mendapatkan nutrisi tanpa makan berlebihan.

4. Sayuran

Sayuran dengan warna yang berbeda mengandung vitamin dan mineral yang berbeda, sehingga variasi sayuran akan memberikan bayi dalam kandungan paparan variasi rasa dan nutrisi. Sayuran hijau gelap seperti bayam dan kale kaya akan vitamin, mineral, dan folat.

Sebaiknya hindari kecambah mentah, karena bisa menjadi media bakteri berbahaya seperti E. coli, salmonella, dan listeria.

5. Buah-buahan

Mengonsumsi lebih banyak buah selama kehamilan sangat bermanfaat karena mengandung vitamin dan nutrisi penting seperti vitamin C dan folat. Asupan vitamin C harian yang direkomendasikan untuk wanita hamil adalah 70 mg.

Buah-buahan juga tinggi serat dan membantu mencegah sembelit yang umum terjadi selama kehamilan. Makanlah berbagai buah seperti jeruk, beri, dan apel selama kehamilan.

6. Telur

Telur adalah sumber protein yang baik dan mengandung asam amino yang dibutuhkan ibu hamil dan janin. Telur juga kaya vitamin dan mineral termasuk kolin yang penting untuk perkembangan otak bayi.

Pastikan telur matang saat dikonsumsi selama kehamilan.

Demikianlah penjelasan tentang boleh atau tidaknya minum susu dan vitamin selama hamil, beserta gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Ingat, periksakan kesehatan ke dokter kandungan secara rutin. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. Eating During Pregnancy. (Diakses pada 1 Desember 2021).
  2. Holland, Kimberly. 2019. 17 Pregnancy Do’s and Don’ts That May Surprise You. (Diakses pada 1 Desember 2021).
  3. Sieng, Ting H. 2021. 10 Superfoods for a Healthy Pregnancy. (Diakses pada 30 Mei 2023)

About The Author

9 Kecerdasan Majemuk yang Harus Dipahami Orang Tua

Vernix Caseosa, Manfaat Kulit Bayi Baru Lahir yang Luar Biasa