Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tes Kesuburan Pria: Fungsi, Metode, Pelaksanaan

Myles Bannister

Tes kesuburan pria dilakukan pada pasangan yang sulit untuk mendapatkan momongan. Simak informasi berikut ini.

Apa Itu Tes Kesuburan Pria?

Susah hamil tidak selalu menjadi ‘salah’ wanita. Faktanya, 40-50 persen kasus susah hamil disebabkan oleh infertilitas pihak pria, menurut studi yang dirilis di Journal of Human Reproductive Sciences.

Oleh karena itu, diperlukan tes kesuburan guna memastikan apakah pria memiliki sperma yang baik atau tidak. Selain untuk mengetahui penyebab infertilitas yang menyebabkan pasangan sulit mendapatkan momongan, tes semacam ini juga bisa diterapkan pada pasangan yang hendak menjalankan program kehamilan.

Beberapa pria enggan untuk melakukan cek kesuburan karena mengira pemeriksaan akan meliputi tindakan bedah atau tindakan medis lainnya yang ‘menakutkan’. Padahal, pemeriksaan kesuburan cenderung sederhana.

Macam-Macam Tes Kesuburan Pria

Sebelum takut untuk melakukan tes kesuburan, simak macam-macam metode tes kesuburan pria berikut ini.

1. Analisis Sperma

Tes yang pertama dilakukan adalah analisis sperma. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kualitas dan kuantitas sperma.

Sperma merupakan elemen utama dari proses terjadinya kehamilan. Tingkat keberhasilan sperma dalam membuahi sel telur sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas sperma.

Apabila ditemukan adanya abnormalitas pada sperma, hal ini kemungkinan besar akan berdampak pada tingkat kesuburan pria. Selain melakukan analisis terhadap sperma, dokter juga akan memeriksa elemen lainnya yang terkait yakni cairan mani.

Analisis sperma ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan, atau Anda bisa melakukannya sendiri dengan alat tes kesuburan pria yang banyak dijual di pasaran. Namun, tentu saja pemeriksaan medis oleh dokter akan lebih terukur.

2. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah anamnesis dan pemeriksaan fisik. Di sini, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mencari tahu riwayat medis. Selain itu, dokter juga ingin mendapatkan informasi tentang penggunaan obat-obatan dan gaya hidup yang dapat memengaruhi kesuburan pria.

Setelah itu, dokter akan melanjutkan ke tahap pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengidentifikasi masalah pada organ reproduksi pria.

3. Pemeriksaan Hormon

Infertilitas pada pria juga bisa dipicu oleh adanya masalah pada hormon. Maka dari itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan hormon guna memastikan penyebab ketidaksuburan yang dialami.

Pemeriksaan hormon ini akan mengidentifikasi hormon LH dan FSH yang sangat erat kaitannya dengan reproduksi pria. Jika salah satu di antaranya mengalami gangguan, maka hal ini dapat mengganggu proses spermatogenesis.

Pemeriksaan hormon dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien. Kemudian, sampel darah tersebut akan dibawa ke laboratorium guna diperiksa lebih lanjut.

4. Pemeriksaan Genetik

Pada beberapa kasus, tes kesuburan pria juga mencakup pemeriksaan genetik. Hal ini apabila pasien memiliki kondisi-kondisi seperti sperma berjumlah sangat sedikit atau ukuran testis kecil.

Pemeriksaan genetik bertujuan untuk menganalisis materi genetik pasien seperti jumlah dan jenis kromosom, hingga analisis mutasi genetik. Beberapa contoh pemeriksaan genetik untuk cek kesuburan pria adalah tes mikrodelesi kromosom Y, karyotipe, dan identifikasi cystic fibrosis.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Tes Kesuburan Pria

1. Sebelum Melakukan Pemeriksaan

Sebelum melakukan pemeriksaan sperma agar hasilnya akurat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pria tidak disarankan untuk mengalami ejakulasi selama 1-3 hari. Hal ini dimaksudkan agar sperma yang diperiksa sudah matang.

Selanjutnya, konsumsi alkohol dan minuman berkafein dilarang selama 2-5 hari sebelum pemeriksaan dilakukan. Pasalnya, keduanya bisa memengaruhi produksi sperma. Anda juga diwajibkan untuk tidak merokok.

Hindari penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi sperma. Terakhir, jangan melakukan tes kesuburan apabila kondisi tubuh sedang tidak baik, termasuk ketika sedang stres karena kondisi tersebut membuat produksi sperma menurun sehingga hasilnya tidak akan akurat.

2. Pelaksanaan Pemeriksaan

Pertama-tama, Anda harus melakukan masturbasi agar mendapatkan sampel sperma. Sebelum itu, Anda diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan dan penis. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya bakteri atau virus.

Sperma yang keluar lantas ditampung di wadah khusus yang disediakan oleh rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Jangan lupa bersihkan tangan setelah selesai ejakulasi.

Tes sperma ini biasanya akan berlangsung selama 30-60 menit. Tunggu sampai pihak rumah sakit menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Anda.

3. Hasil Pemeriksaan

Tes kesuburan pria ini akan mengarah kepada dua kemungkinan, yakni normal dan tidak normal.

Kriteria sperma normal antara lain:

  • Jumlahnya sekitar 20-200 juta sel per mililiter cairan mani
  • Jumlah sperma yang sempurna lebih dari setengahnya
  • Pergerakan sperma normal memiliki skala 3 atau 4
  • Sperma akan mencair setelah 30-45 menit

Kriteria sperma abnormal antara lain:

  • Jumlahnya kurang dari 20 juta per mililiter cairan mani
  • Bentuk sperma banyak yang tidak sempurna
  • Pergerakan sperma berada pada skala 0 atau 1
  • Cairan mani mencair dalam waktu 15 menit
  • Tingkat keasaman sperma lebih dari 8 dengan volume tidak sampai 1,5 militer

Referensi

  1. Anonim. Fertility Test for Men. https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/male-fertility-tests#1 (diakses pada 17 September 2020)
  2. Anonim. Male Infertility. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773#:~:text=Complications%20of%20male%20infertility%20can,inability%20to%20have%20a%20child (diakses pada 17 September 2020)
  3. Kumar, N dan Amit, K. 2015. Trends of male factor infertility, an important cause of infertility: A review of literature. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4691969/#:~:text=Of%20all%20infertility%20cases%2C%20approximately,sperm%20motility%2C%20or%20abnormal%20morphology. (diakses pada 17 September 2020)
  4. Pelley, V. 2017. Semen Analysis and Test Results. https://www.healthline.com/health/semen-analysis (diakses pada 17 September 2020)

About The Author

Dettol Body Wash Sensitive Pump 625 Ml

10 Tips Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)