Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Terlalu Banyak Minum Air (Overhidrasi): Jenis, Tanda, Cara Mengatasi

Myles Bannister

Jenis overhidrasi pada tubuh

Kondisi overhidrasi mungkin jarang menyebabkan kematian, tetapi masih mungkin terjadi. Secara umum, ada dua jenis kondisi yang menyebabkan overhidrasi:

  • Minum air terlalu banyak. Disarankan untuk minum maksimal 8 gelas air putih per hari. Minum terlalu banyak air dapat meningkatkan kadar air dalam pembuluh darah jika ginjal tidak dapat menyaringnya dengan baik.
  • Tubuh menahan air yang seharusnya dikeluarkan. Biasanya terjadi karena kondisi kesehatan tertentu.

Kedua hal di atas berbahaya. Selain merasa kembung, mungkin juga terjadi gangguan yang lebih serius.

Penyebab overhidrasi

Overhidrasi dapat terjadi jika seseorang minum terlalu banyak air. Namun, kondisi sekitar juga memengaruhi keseimbangan air dalam tubuh. Jenis kelamin, suhu udara, dan kondisi kesehatan juga berpengaruh besar.

Beberapa orang menganggap jumlah 6-8 gelas air tidak bisa diubah. Namun, penyesuaian dapat terjadi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebelumnya. Yang penting, kita harus sadar dan memahami apa yang terjadi dengan tubuh sehingga mengetahui batasnya.

Selain minum terlalu banyak, beberapa kondisi di bawah ini juga menyebabkan sulitnya tubuh membuang atau mengurangi cairan di dalamnya.

  • Penyakit hati (liver) kronis.
  • Gangguan pada ginjal yang menghambat penyaringan dan pembuangan air.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Beberapa jenis obat antiinflamasi nonsteroid.
  • Diabetes yang tidak terkontrol dan kadar gula darah tinggi.
  • Obat untuk schizophrenia yang menyebabkan kehausan berlebihan.
  • Obat untuk mencegah diare dan mengeluarkan banyak cairan tubuh.
  • Obat antipsikotik.

Tanda-tanda overhidrasi

Seseorang yang mengalami overhidrasi akan mengalami beberapa tanda dan gejala. Berikut adalah tanda-tandanya:

  • Mual dan perasaan ingin muntah. Perut terasa penuh sehingga sulit untuk bergerak dengan bebas.
  • Sakit kepala. Merupakan tanda adanya keracunan pada tubuh yang sulit diatasi.
  • Gangguan kesehatan mental. Mudah mengalami kebingungan dan disorientasi.
  • Otot lemah dan mudah mengalami kram. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kadar garam dalam tubuh akibat volume air yang tidak terkontrol.
  • Pingsan berkali-kali dan sering kehilangan kesadaran.
  • Lumpuh di beberapa bagian tubuh.
  • Koma akibat kekurangan elektrolit yang penting dalam fungsi organ tubuh.

Jika beberapa gejala ringan di atas muncul dan Anda merasa tidak nyaman, segera periksakan ke dokter. Mintalah mereka mengatasi masalah ini agar kondisi berbahaya seperti koma dapat dihindari.

Orang-orang yang berisiko mengalami overhidrasi

Semua orang bisa mengalami overhidrasi, tetapi beberapa orang lebih berisiko. Jika Anda termasuk dalam golongan ini, sebaiknya waspada.

  • Seseorang yang sering melakukan lari maraton dengan jarak yang cukup jauh. Minum terlalu banyak air sebelum atau selama lari dapat memicu overhidrasi yang berbahaya.
  • Atlet triathlon. Olahraga ini dilakukan di darat dan air dengan jarak yang panjang. Jika tidak dapat mengontrol minuman, risiko overhidrasi sangat tinggi.
  • Pesepeda jarak jauh yang menempuh ratusan kilometer dalam sehari. Sulit mengontrol kebutuhan akan air dan khawatir terjadi dehidrasi.
  • Pendaki gunung yang menghabiskan berjam-jam mendaki dan menembus hutan.
  • Orang yang berlebihan berlatih di gym.
  • Pemain olahraga yang membutuhkan kekuatan fisik tinggi, seperti pemain sepak bola, rugby, bulu tangkis, tenis, dan atletik.
  • Orang yang memiliki gangguan pada hati dan jantung sejak awal.

Cara mengatasi overhidrasi

Jika Anda mengalami gejala overhidrasi, lakukan beberapa langkah berikut untuk menanganinya:

  • Tidak minum air dalam jumlah besar kecuali jika benar-benar dibutuhkan.
  • Mengonsumsi minuman atau obat dengan fungsi diuretik, seperti kopi atau teh. Hal ini akan meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga cairan dalam tubuh dapat berkurang dengan cepat.
  • Hentikan penggunaan obat yang menyebabkan overhidrasi. Jika obat tersebut penting, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penggantian obat guna menghindari kelebihan cairan yang berbahaya.
  • Hentikan aktivitas yang menyebabkan kebutuhan akan banyak air saat cairan dalam tubuh masih tinggi.
  • Mengganti garam jika mulai merasa lemas dan pusing. Minum air hangat dengan garam atau membuat kaldu hangat dapat membantu.

Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang bermanfaat tetapi berlebihan tetap berbahaya. Hal yang sama berlaku untuk air, meskipun bermanfaat tetap ada efek buruknya pada tubuh.

About The Author

11 Penyebab Benjolan di Vagina dan Cara Mengatasinya

Hernia pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan