Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Terapi Okupasi: Definisi, Manfaat, Siapa Saja yang Membutuhkan

Myles Bannister

Terapi okupasi adalah perawatan kesehatan yang membantu orang yang mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari akibat rasa sakit, cedera, kelumpuhan, atau cacat. Mari kita lihat definisi dan manfaat dari terapi ini!

Apa Itu Terapi Okupasi?

Terapi okupasi adalah jenis perawatan yang membantu orang mengatasi hambatan dalam melakukan aktivitas penting seperti merawat diri, makan, melakukan pekerjaan rumah tangga, bekerja, sekolah, atau berpartisipasi dalam kegiatan lainnya.

Terapi okupasi mengajarkan cara beradaptasi untuk melakukan berbagai tugas di sekolah, tempat kerja, atau di rumah. Terapi ini juga mengajarkan cara menggunakan alat bantu jika diperlukan, agar menjadi mandiri.

Tahapan Layanan Terapi Okupasi

Terapi okupasi dapat diberikan kepada siapa saja, namun harus dipertimbangkan berdasarkan usia, kebutuhan, dan lingkungan. Berikut tahapan dalam terapi okupasi:

  • Evaluasi individual. Pasien, keluarga pasien, dan terapis bekerja sama untuk menentukan tujuan terapi okupasi.
  • Perencanaan intervensi. Terapis menentukan jenis terapi yang diperlukan untuk memulihkan kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari dan mencapai tujuan.
  • Evaluasi. Evaluasi digunakan untuk memastikan tujuan tercapai dan mengevaluasi kebutuhan perubahan dalam terapi.

Manfaat Terapi Okupasi

Terapi okupasi adalah perawatan yang terbukti menjadi salah satu pilihan terbaik untuk memulihkan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.

Berikut beberapa manfaat terapi okupasi:

1. Membantu Kondisi Medis di Rumah

Pasien yang lama berada di rumah sakit mungkin mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kegiatan sehari-hari.

Selama periode istirahat yang lama, pasien mungkin mengalami masalah dengan keseimbangan dan postur tubuh akibat penurunan otot. Terapis okupasi akan bekerja dengan pasien untuk melatih kekuatan otot, koordinasi, dan keseimbangan dengan latihan dan penyesuaian tertentu.

2. Memulihkan Kemampuan

Cedera atau penyakit tertentu dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan kegiatan normal seperti berjalan, duduk, berpakaian, atau makan secara mandiri. Terapi okupasi telah terbukti membantu mereka yang baru pulih dari stroke dan mengurangi risiko komplikasi.

3. Meningkatkan Ingatan

Terapi okupasi dapat membantu meningkatkan ingatan yang hilang akibat penuaan, cedera, penyakit, atau kurang gizi. Terapi ini mencakup latihan otak dan teknik untuk meningkatkan ingatan dan konsentrasi.

Beberapa alat bantu memori umum meliputi:

  • Menempatkan barang sehari-hari dengan jelas.
  • Menggunakan buku audio untuk membaca buku.
  • Menandai tanggal penting di kalender.
  • Menggunakan alat bantu untuk kehidupan sehari-hari.

4. Membantu Menemukan Pekerjaan Kembali

Salah satu penyebab depresi pada orang dengan keterbatasan fisik adalah ketidakmampuan untuk kembali bekerja atau menemukan pekerjaan yang bermakna. Orang dalam kondisi ini mungkin memerlukan terapi okupasi untuk membantu mereka aktif kembali.

5. Meningkatkan Pola Tidur

Sindrom kelelahan kronis membuat seseorang merasa lelah sepanjang hari dan sulit bangun dari tidur. Kondisi ini sering terjadi akibat penyakit seperti multiple sclerosis, lupus, dan kanker, atau akibat istirahat total atau efek samping obat. Terapi okupasi dapat digunakan bersama dengan terapi perilaku kognitif untuk membantu memperbaiki pola tidur dan bangun.

Siapa Saja yang Membutuhkan Terapi Okupasi?

Terapi okupasi dibutuhkan oleh mereka yang memiliki keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk:

  • Penderita autisme. Anak-anak dengan autisme memerlukan bantuan untuk mengatasi perubahan rutinitas. Terapi okupasi dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus, kemampuan untuk mengatur diri sendiri, pemrosesan sensorik, dan keterampilan komunikasi.
  • Penderita ADHD. Terapi okupasi dapat membantu remaja dengan ADHD meningkatkan perhatian, memori, kontrol impuls, perencanaan, manajemen waktu, dan keterampilan sosial.
  • Penderita kecemasan dan depresi. Orang dewasa dengan kondisi ini dapat mendapatkan manfaat dari terapi okupasi untuk mengembangkan keterampilan pengaturan diri, kebiasaan hidup yang lebih sehat, dan mengelola gejala kecemasan.
  • Penderita stroke. Terapi okupasi dapat membantu orang yang mengalami stroke meningkatkan kekuatan, daya tahan, rentang gerak, dan kemampuan menggunakan bantuan.
  • Penderita arthritis. Orang dari segala usia yang mengalami peradangan, kekakuan, dan nyeri di bagian tubuh tertentu dapat mendapatkan manfaat dari terapi okupasi.
  • Penderita Dyspraxia. Gangguan motorik yang ditandai dengan kesulitan koordinasi gerakan tubuh memerlukan terapi okupasi yang rutin.
  • Penderita Down Syndrome. Gangguan genetik yang menyebabkan kesulitan belajar memerlukan terapi okupasi untuk meningkatkan keterampilan.
  • Penderita Cerebral palsy. Terapi okupasi diperlukan untuk mengatasi gangguan gerakan atau koordinasi tubuh akibat penyakit ini.

Di Mana Bisa Melakukan Terapi Okupasi?

Jika Anda tertarik untuk menjalani terapi okupasi, Anda dapat mencarinya di berbagai tempat, termasuk:

  • Rumah sakit
  • Pusat rehabilitasi
  • Klinik rawat jalan
  • Rumah pasien (home visit)

Untuk menemukan terapis okupasi, Anda dapat melakukan hal berikut:

  • Minta rujukan dari dokter.
  • Consultasi dengan perawat sekolah atau penasihat bimbingan yang bisa merekomendasikan terapis sesuai kebutuhan anak.
  • Menghubungi rumah sakit atau pusat rehabilitasi terdekat untuk informasi lebih lanjut.

Referensi:

  1. Anonim. 2020. Occupational Therapy. https://kidshealth.org/en/parents/occupational-therapy.html. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  2. Anonim. 2019. What Is Occupational Therapy? https://www.webmd.com/pain-management/occupational-rehab#2-5. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  3. Anonim. Tanpa Tahun. What is Occupational Therapy? https://www.aota.org/Conference-Events/OTMonth/what-is-OT.aspx. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Occupational Therapy. http://www.sundogtherapy.com/occupational-therapy/. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  5. Lyon, Sarah. 2020. What to Expect During an OT Evaluation. https://www.verywellhealth.com/what-to-expect-during-an-ot-evaluation-2509998. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  6. Stephenson, Bobby. 2014. 5 Benefits of Occupational Therapy. https://blog.rehabselect.net/5-benefits-of-occupational-therapy. (Diakses pada 3 Juni 2020)

About The Author

Apa Itu Histerektomi? 9 Fakta yang Perlu Wanita Ketahui

Mengenal Queef, Keluarnya Udara Seperti Kentut dari Vagina