Gejala-gejala sebelum terjadinya retak tengkorak adalah kelumpuhan wajah dan kehilangan pendengaran berat. Terkadang, bisa terjadi pendarahan dari telinga atau cairan cerebrospinal bocor dari otak melalui retakan. Kebocoran cairan ini menunjukkan infeksi otak.
Diagnosa
Tengkorak retak biasanya didiagnosa dengan CT scanning. CT scanning lebih baik daripada MRI dalam mendiagnosa retakan tengkorak.
Kebanyakan orang dengan retakan tengkorak tanpa luka kepala dirujuk ke rumah sakit untuk diperiksa. Orang yang mengalami serangan memerlukan antikonsulvan. Kebanyakan retakan tengkorak tidak memerlukan pengobatan khusus.
Retakan pada dasar tengkorak: Orang dengan retakan pada dasar tengkorak dirujuk ke rumah sakit dan memerlukan istirahat total sampai cairan cerebrospinal berhenti mengalir. Meniup hidung harus dihindari karena dapat menyebabkan udara menyebar dan komplikasi lainnya. Jika cairan cerebrospinal terus mengalir, dokter bisa melakukan tindakan operasi untuk menghentikannya.
Tahukah Anda?
Sinar X pada tengkorak jarang membantu.
Tengkorak yang retak menekan: Pada retakan jenis ini, tulang bisa menekan ke dalam otak dan merusaknya. Dokter akan melakukan tindakan pembedahan untuk mengangkat benda asing dan jaringan yang mati serta memperbaiki kerusakan sebaik mungkin.
Tengkorak retak pada anak: Pada bayi yang mengalami retakan tengkorak, selaput di sekitar otak dapat terjebak dan membentuk kantung berisi cairan yang disebut kista leptomeningeal. Jika terjadi retakan pada tengkorak, anak harus dirujuk ke rumah sakit jika mengalami gejala-gejala seperti luka otak, pingsan, atau kekerasan.
Pengobatan
Pengobatan pada kista leptomeningeal tergantung pada kasusnya, tetapi jika diperlukan, dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengeringkan kista.
About The Author
