Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Telur Ayam dan Telur Puyuh, Mana yang Lebih Sehat?

Myles Bannister

Membandingan Kandungan Gizi Telur Puyuh dan Telur Ayam

Masyarakat sering mengonsumsi telur puyuh karena lebih praktis dan dipercaya tidak memicu kolesterol seperti telur ayam. Namun, apakah hal ini benar?

Telur merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan tubuh. Telur puyuh lebih kecil dari telur ayam, sehingga seseorang dapat mengonsumsinya lebih dari satu butir.

Satu porsi telur puyuh (5 butir) mengandung 5 gram lemak dan 6 gram protein. Jumlah kalori dalam telur puyuh relatif sedikit, yaitu sekitar 71 kalori.

Pada 5 butir telur puyuh terkandung 1,6 gram lemak jenuh, yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam (1,5 gram lemak jenuh dalam satu butir). Telur ayam memiliki rata-rata 72 kalori per butir dan kuning telurnya mengandung sekitar 6 mg lemak dan 180-200 mg kolesterol.

Kandungan kolesterol telur puyuh (48,15 mg per butir) lebih rendah dibandingkan telur ayam (114,74 mg per butir). Telur ayam sudah mencapai 62% dari anjuran asupan harian kolesterol.

Makanan tinggi kolesterol belum tentu menyebabkan tekanan darah tinggi. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membuat vitamin D, membangun sel, dan memproduksi hormon tertentu.

Kandungan dalam telur puyuh antara lain zat besi, potasium, protein, dan vitamin A, B1, dan B2. Sedangkan telur ayam mengandung asam folat, kolin, biotin, serta vitamin A dan E.

Meski demikian, beberapa orang rentan terhadap kolesterol meski hanya mengonsumsi sedikit kolesterol. Sedangkan beberapa orang lainnya tidak menunjukkan kenaikan kolesterol meski mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol. Bagi yang mudah mengalami kolesterol tinggi, sebaiknya membatasi asupan telur.

Batasan Mengonsumsi Telur

Pakar kesehatan menyarankan batasan konsumsi telur adalah 6 butir per minggu. Bagi yang memiliki penyakit kolesterol tinggi dan jantung, tidak boleh mengonsumsi lebih dari 3 butir per minggu.

Orang dengan diabetes juga sebaiknya mengurangi konsumsi kolesterol dari makanan lain. Risiko penyakit jantung lebih tinggi pada penderita diabetes yang mengonsumsi satu butir telur atau lebih setiap hari.

Membatasi konsumsi telur bertujuan untuk mengurangi risiko pembentukan plak di dalam arteri, yang dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung.

Sebaiknya telur dimasak hingga matang untuk mencegah keracunan makanan. Telur yang setengah matang dapat menyebabkan keracunan bakteri Salmonella, terutama pada bayi, ibu hamil, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, dan manula. Telur yang sudah melalui proses pasteurisasi juga bisa dikonsumsi setengah matang.

Hindari menggunakan telur yang cangkangnya rusak karena berisiko kontaminasi kuman. Simpan telur di tempat sejuk seperti kulkas dan cuci tangan sebelum dan sesudah memasak telur. Telur terbaik dikonsumsi dalam waktu 28 hari setelah bertelur.

Telur adalah makanan yang sehat, tetapi beberapa orang perlu membatasi asupan telurnya. Jika ingin tetap mengonsumsi telur, bisa mengonsumsi putih telur atau makanan yang terbuat dari putih telur saja.

Vitamin dan mineral terkandung di dalam kuning telur, sedangkan putih telur mengandung lebih banyak protein. Namun, Mineral dan vitamin yang bermanfaat hanya terdapat pada kuning telur.

Tips Mengolah Telur Sehat

Telur yang setengah matang bisa menyebabkan keracunan makanan, terutama pada bayi, ibu hamil, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, dan manula. Telur yang ingin dikonsumsi setengah matang harus melalui proses pasteurisasi terlebih dahulu.

Hindari menggunakan telur yang cangkangnya rusak karena berisiko kontaminasi kuman. Simpan telur di tempat sejuk seperti kulkas dan cuci tangan sebelum dan sesudah memasak telur. Telur terbaik dikonsumsi dalam waktu 28 hari setelah bertelur.

About The Author

11 Efek Samping Pasang Gigi Palsu (Disertai Manfaatnya)

Uveitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan