Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tekanan Darah Rendah saat Hamil: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

Tekanan darah rendah selama hamil adalah hal yang normal. Namun, tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan beberapa gejala. Berikut adalah penyebab dan penanganan tekanan darah rendah saat hamil.

Gejala Tekanan Darah Rendah pada Wanita Hamil

Tekanan darah rendah selama hamil umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan. Pada kebanyakan kasus, ini bisa ditangani di rumah. Namun, beberapa wanita mengalami gejala yang mengganggu.

Beberapa gejala tekanan darah rendah pada ibu hamil meliputi:

  • Pusing tanpa penyebab yang jelas
  • Mual
  • Pandangan gelap atau ingin pingsan, terutama saat berdiri terlalu cepat
  • Merasa sangat lelah sepanjang hari
  • Merasa haus bahkan setelah minum
  • Kulit terasa dingin, pucat, atau berkeringat
  • Pandangan kabur atau ganda
  • Sulit konsentrasi
  • Pingsan
  • Napas pendek
  • Depresi

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab tekanan darah rendah yang Anda alami.

Berapa Tekanan Darah Normal pada Wanita Hamil

Selama hamil, tekanan darah memiliki peran penting dalam kesehatan ibu dan bayi. Dokter akan menggunakan data tekanan darah untuk membantu menetapkan diagnosis masalah kesehatan.

Menurut American Heart Association, tekanan darah normal adalah 120/80 milimeter raksa (mmHg). Angka 120 mmHg menunjukkan tekanan sistolik, yang menandakan tekanan saat jantung berkontraksi. Sementara itu, angka 80 mmHg menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat jantung istirahat di antara detaknya.

Dokter akan menyatakan bahwa seorang wanita hamil mengalami tekanan darah rendah jika pembacaan tekanan darahnya sekitar 90/60 mmHg.

Umumnya, tekanan darah ibu hamil akan menurun selama 12 minggu pertama kehamilan dan tetap rendah selama trimester pertama dan kedua. Namun, seiring memasuki trimester ketiga kehamilan, tekanan darah umumnya akan naik kembali.

Dokter akan terus memantau tekanan darah ibu hamil hingga beberapa hari setelah persalinan untuk melihat ada tidaknya komplikasi setelah melahirkan.

Penyebab Tekanan Darah Rendah pada Wanita Hamil

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita karena tubuh berusaha untuk mendukung pertumbuhan janin. Perubahan ini juga dapat mempengaruhi tekanan darah.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah pada wanita hamil antara lain:

1. Anemia

Saat hamil, tubuh wanita membutuhkan pasokan darah yang lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan janin. Jika jumlah darah tidak mencukupi kebutuhan tubuh, tekanan darah dapat menurun.

Anemia saat hamil dapat memengaruhi pertumbuhan janin terutama pada trimester pertama kehamilan. Selain itu, anemia saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.

2. Kekurangan Gizi

Kekurangan gizi saat hamil dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Ibu hamil memerlukan asupan nutrisi dan kalori yang lebih banyak dari sebelumnya untuk mendukung pertumbuhan janin.

Maka dari itu, penting untuk memperhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti buah, sayur, protein hewani, dan protein nabati.

3. Dehidrasi

Kekurangan cairan saat hamil juga dapat mempengaruhi tekanan darah ibu hamil. Tubuh dan janin membutuhkan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh dan perkembangan janin.

Jika mengalami dehidrasi, kadar garam, mineral, dan perkembangan janin dapat terganggu.

4. Masalah pada Jantung

Pada beberapa kasus, tekanan darah rendah pada wanita hamil dapat disebabkan oleh masalah pada jantung seperti masalah pada katup jantung, detak jantung lemah, dan gagal jantung.

Jika ada masalah pada jantung, aliran darah pada ibu dan janin dapat terganggu. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Selain faktor-faktor di atas, tekanan darah rendah pada ibu hamil juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk seperti berendam dalam air panas terlalu lama, mengonsumsi obat-obatan tertentu, berdiri terlalu cepat dari posisi tidur atau duduk, dan berbaring terlalu lama di tempat tidur.

Diagnosis Tekanan Darah Rendah pada Wanita Hamil

Diagnosis tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat dilakukan melalui pemeriksaan sederhana. Dokter atau perawat akan memasang manset pada lengan dan menggunakan alat pengukur khusus untuk mengukur tekanan darah.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan di ruang dokter atau menggunakan alat pengukur tekanan darah yang tersedia di pasaran untuk melakukan pengukuran mandiri di rumah.

Jika tekanan darah Anda 90/60 mmHg atau lebih rendah, Anda dikatakan mengalami tekanan darah rendah. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari tahu penyebab dari kondisi ini.

Cara Menangani Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah pada ibu hamil umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Kondisi ini dapat diatasi dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan obat atau suplemen tertentu untuk meningkatkan tekanan darah pada ibu hamil. Beberapa suplemen yang dapat meningkatkan tekanan darah meliputi zat besi, asam folat, dan vitamin B.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tekanan darah rendah pada ibu hamil:

1. Minum Air Putih Lebih Banyak

Pada saat hamil, Anda perlu mengonsumsi lebih banyak air putih dari biasanya. Usahakan untuk minum sekitar 3 liter per hari.

Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi karena dapat meningkatkan risiko tekanan darah rendah.

2. Olahraga Teratur

Olahraga rutin dapat membantu meningkatkan stamina dan menjaga tekanan darah tetap normal. Jika Anda tidak pernah berolahraga sebelum hamil, mulailah dengan intensitas yang ringan.

Beberapa jenis olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah jalan kaki, berenang, dan yoga hamil. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman dan durasinya.

3. Jangan Berbaring Terlalu Lama

Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh tidur terlalu lama. Namun, Anda tetap perlu istirahat yang cukup.

Berbaring terlalu lama dapat menyebabkan Anda merasa tidak nyaman dan pusing. Usahakan untuk tidak terlalu lama berbaring. Anda bisa mengubah posisi tubuh dari berbaring menjadi duduk setelah tidur beberapa lama. Selain itu, tidur dalam durasi yang cukup dan dengan kualitas tidur yang baik juga penting untuk dipertahankan.

4. Mengatur Gerakan Tubuh

Ibu hamil yang diam dalam posisi yang lama mungkin akan merasa tidak nyaman dan mudah pusing. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan meningkatkan risiko jatuh.

Untuk mencegah pusing atau pingsan akibat tekanan darah rendah, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Hindari perubahan posisi secara mendadak, terutama dari duduk ke berdiri. Lakukan perubahan posisi secara perlahan.
  • Jangan berdiri terlalu lama
  • Jika merasa pusing, segera duduk agar tidak jatuh
  • Berbaring ke sisi kiri tubuh untuk meningkatkan aliran darah ke jantung

Risiko Tekanan Darah Rendah bagi Ibu dan Janin

Risiko komplikasi akibat tekanan darah rendah cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) selama kehamilan. Meski demikian, ibu hamil perlu waspada terhadap risiko kekurangan nutrisi, jatuh, serta gangguan pada tumbuh kembang janin.

Tekanan darah rendah yang parah selama kehamilan dapat menyebabkan syok atau kerusakan organ. Kondisi ini dapat mempengaruhi sirkulasi darah pada janin dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada janin.

Sebuah studi menunjukkan bahwa tekanan darah rendah yang tidak ditangani selama kehamilan dapat memberikan dampak buruk pada janin, termasuk risiko kelahiran prematur. Namun, perlu diingat bahwa komplikasi kehamilan dapat disebabkan oleh faktor lain juga.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Tekanan darah rendah pada ibu hamil umumnya dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat selama kehamilan.

Jika Anda mengalami gejala tekanan darah rendah yang parah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Beberapa gejala tersebut antara lain:

  • Sakit kepala parah
  • Penglihatan kabur
  • Kulit memucat atau kebiruan
  • Berkeringat berlebihan
  • Sulit bernapas
  • Mati rasa atau lemah pada salah satu sisi tubuh
  • Pingsan
  • Terjadi pendarahan

Tekanan darah rendah pada ibu hamil adalah hal yang wajar. Namun, jika mengalami gejala yang parah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Referensi

  1. Cleveland Clinic. 2022. Anemia During Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23112-anemia-during-pregnancy. (Diakses pada 11 Juli 2023).
  2. Johnson, Jon. 2017. Causes And Remedies For Low Blood Pressure During Pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320303. (Diakses pada 11 Juli 2023).
  3. Marks, Julie. 2019. Is It Dangerous to Have Low Blood Pressure During Pregnancy? https://www.healthline.com/health/pregnancy/low-blood-pressure-during-pregnancy. (Diakses pada 11 Juli 2023).

About The Author

Makanan Afrodisiak untuk Tingkatkan Gairah Seks

Obat Diltiazem – Dosis dan Indikasi