Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tantrum pada Orang Dewasa: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Tidak hanya pada anak-anak, tantrum pada orang dewasa juga bisa terjadi. Namun, gejala dan penyebabnya memiliki sedikit perbedaan. Lebih lanjut simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu Tantrum?

Tantrum adalah ekspresi frustrasi atau kemarahan seseorang ketika tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Ini adalah perilaku yang mengganggu atau ledakan emosi yang melibatkan tindakan fisik atau teriakan.

Biasanya, tantrum terjadi pada anak kecil yang tidak dapat mengungkapkan kebutuhannya dengan kata-kata atau mengendalikan emosinya ketika frustrasi atau kecewa.

Sebagian besar anak tidak pernah mengembangkan keterampilan koping (mengatasi perubahan) yang baik. Inilah yang mungkin membuat trantrum berlanjut hingga dewasa.

Ciri-Ciri Tantrum pada Orang Dewasa

Selama tantrum, orang dewasa mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda dari perilaku berikut:

  • Berteriak
  • Menyumpahi
  • Membanting pintu
  • Menendang atau melempar benda.
  • Meningkatnya agitasi atau lekas marah.
  • Berjalan mondar-mandir dengan cepat.
  • Gerakan tangan dan kepala yang agresif.
  • Wajah, bahu, dan tangan mengepal dengan cepat.
  • Berbicara lebih cepat dari biasanya.

Perbedaan Tantrum pada Anak dan Orang Dewasa

Perilaku tantrum yang terjadi pada orang dewasa, seperti teman, pasangan, atau rekan kerja, memiliki perbedaan dengan tantrum pada anak-anak.

Ledakan emosi dan luapkan amarah orang dewasa dapat menyerupai amukan. Kondisi ini cenderung terjadi ketika seseorang tidak mampu mengatasi ketegangan atau emosi negatif, tetapi bukan karena menginginkan atau membutuhkan sesuatu.

Namun, hal tersebut dapat terkait pergolakan karena frustrasi atau kemarahan. Dalam beberapa kasus, ledakan emosi mungkin berhubungan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan kepribadian. Temperamen orang dewasa dapat berupa verbal, fisik, atau keduanya.

Sedangkan pada anak-anak, ledakan emosi atau kemarahan terjadi karena keinginan yang tidak terpenuhi. Kemarahan anak mungkin karena kesulitan mencari tahu sesuatu atau menyelesaikan tugas, atau mungkin tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Penyebab Tantrum pada Orang Dewasa

Tantrum yang terjadi pada orang dewasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, berikut ini penyebabnya:

1. Kesulitan mengelola emosi

Luapan kemarahan dan sedih adalah hal normal ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tetapi tanpa kemampuan mengontrol emosi yang baik, beberapa orang mengalami kesulitan mengatur emosi tersebut dengan cara yang tepat.

2. Depresi

Sebagian besar orang paling sering menghubungkan depresi dengan kesedihan yang ekstrem, suasana hati yang rendah, dan perasaan putus asa. Tetapi depresi juga dapat melibatkan sifat lekas marah.

3. Gangguan eksplosif intermiten (IED)

Gangguan eksplosif intermiten atau Intermittent Explosive Disorder (IED), mengaitkan ledakan emosi dan kemarahan berulang yang dapat menyerupai amarah. Seseorang dengan IED mungkin kehilangan kesabaran saat mengemudi, berteriak pada orang lain, atau melempar barang.

4. Autisme

Autisme dapat menjadi penyebab tantrum pada orang dewasa, karena autisme juga dapat melibatkan ledakan emosi yang tampak seperti amukan. Ledakan emosi dapat terjadi di hampir semua situasi.

Orang dengan autisme mungkin mengekspresikannya melalui menangis, berteriak, melempar, memecahkan barang, atau ekspresi fisik lainnya dari kesulitan yang dihadapinya.

Tidak seperti tantrum, ledakan emosi tidak terjadi karena berusaha mendapatkan yang diinginkan. Ini terjadi sebagai respons terhadap kewalahan ekstrem yang disebabkan oleh stres, kelebihan sensorik, dan perubahan rutinitas.

5. Sindrom Tourette

Sindrom Tourette adalah gangguan pada sistem saraf yang menyebabkan gerakan berulang tidak terkendali. Namun, dari 20 hingga 67 persen orang dengan sindrom Tourette mungkin juga mengalami ledakan kemarahan, menurut tinjauan penelitian di tahun 2020.

Hasil penelitian mencatat bahwa ledakan emosi mungkin lebih sering terjadi pada orang yang juga memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Kondisi tersebut biasanya terjadi sebagai respons terhadap situasi tertentu, dan biasanya tidak berlangsung lama. Ini cenderung lebih parah daripada yang biasanya disebabkan oleh pemicu.

Tipe Tantrum pada Orang Dewasa

Tantrum pada dewasa bervariasi dari satu situasi ke situasi selanjutnya. Berikut ini beberapa tipe tantrum:

1. Diam

Tantrum tipe ini, seseorang melampiaskan amarah dengan dia,, atau setidaknya tanpa berbicara secara verbal.

Seseorang mungkin menginjak, mempercepat, atau menghalangi jalan. Mungkin juga menolak untuk berbicara atau mendengarkan. Meskipun tidak diucapkan, mereka mungkin masih menjadi sangat agresif.

2. Mengomel

Omelan bisa mencakup menggerutu, berteriak, dan menghina orang lain. Beberapa orang tua mungkin menyebut ini sebagai ledakan emosi.

Orang tantrum dengan tipe ini terkadang mulai melempar barang atau membanting pintu, atau mungkin mengancam kekerasan atau menjadi kekerasan fisik.

3. Merengek dan merintih

Tangisan marah, erangan, dan gertakan mungkin terjadi pada tipe ini. Seseorang mungkin terengah-engah, berteriak, mengumpat, atau mungkin juga menghina orang lain.

Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa

Berikut adalah beberapa tips dan cara untuk membantu menghadapi ledakan emosi atau kemarahan dari orang dewasa:

1. Tetap tenang

Langkah pertama dalam menanggapi amarah orang dewasa adalah harus tetap tenang dan tidak terlibat di dalamnya. Anda tidak dapat bernalar atau berdebat dengan seseorang saat mereka sedang meluapkan amarah.

2. Selidiki potensi bahaya

Jika tantrum pada dewasa yang mengamuk menggunakan obat-obatan, alkohol, dan lainnya, atau mengancam kekerasan fisik, segera cari bantuan pihak yang berwenang dan tinggalkan orang tersebut.

3. Pastikan diri Anda aman

Orang yang sedang marah atau emosi mungkin mengekspresikan kemarahan dan frustrasi secara fisik. Jika ragu apakah seseorang mungkin menjadi agresif secara fisik atau melakukan kekerasan, langkah terbaik adalah meninggalkan ruangan dan biarkan dia mendapatkan kembali ketenangannya.

4. Bersikap empati

Amukan, serangan kemarahan, dan emosi biasanya terkait dengan situasi yang luar biasa atau kesulitan mengontrol emosi. Jika tidak tahu apa yang membuat seseorang kesal, sebaiknya tanyakan. Menunjukkan pengertian dan kasih sayang juga membantu memahami perasaan mereka.

5. Menetapkan batasan

Mungkin akan terasa melelahkan mengatasi ledakan emosi atau amarah seseorang. Untuk itu, sebaiknya menetapkan batasan yang jelas, untuk membantu melindungi ketenangan emosional Anda sambil tetap menawarkan dukungan.

Jika seseorang sedang marah, sebaiknya jangan melakukan hal yang tidak pantas. Misalnya, jangan membanting pintu atau merusak barang ketika sedang marah.

6. Beri dia ruang

Beri tahu bahwa Anda akan pergi dan akan senang untuk berbicara ketika orang tantrum sudah tenang dan merasa dapat berbicara.

Jika meninggalkan ruangan, amukan akan lebih cepat mereda karena orang tersebut belum bisa melibatkan Anda. Jika dia mengikuti Anda keluar dari ruangan, mungkin Anda harus meninggalkan rumah.

Itulah penjelasan tantrum pada dewasa yang mungkin baru Anda sadari telah menghadapi atau bahkan mengalaminya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

About The Author

Obat Metronidazole – Dosis & Indikasi untuk Dewasa

Amankah Ibu Hamil Makan Jengkol? Ini Fakta Medisnya