Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Tampon: Fungsi, Cara Pakai, dan Bahaya yang Mengancam

Myles Bannister

Apa Itu Tampon?

Tampon adalah sesuatu yang belum lazim digunakan ketimbang pembalut di Indonesia. Di luar negeri penggunaan tampon cukup populer karena dianggap lebih praktis ketimbang pembalut biasa.

Seperti pembalut, tampon tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Banyak orang khawatir tentang cara memakai tampon, seperti apakah tampon bisa lenyap dalam tubuh atau dapat merusak selaput dara.

Penggunaan tampon melibatkan vagina. Bagi yang belum pernah melakukan hubungan seks, hal ini bisa melukai selaput dara terutama jika selaput dara rentan atau jika tampon berukuran besar.

Berhubung bisa mencederai selaput dara, penggunaan tampon menjadi perdebatan beberapa wanita. Selaput dara sendiri tidak berhubungan langsung dengan keperawanan karena bisa robek dengan banyak penyebab lain selain berhubungan seksual.

Fungsi Tampon

Fungsi tampon sama dengan pembalut, maka perlu diganti setiap tiga jam untuk mencegah darah tembus ke pakaian dan pertumbuhan bakteri.

Tampon tidak akan masuk ke dalam rahim karena mulut rahim terlalu kecil. Pada ujung tampon terdapat tali yang memudahkan kita menariknya keluar.

Pertama kali menggunakan tampon, Anda harus rileks. Pilihlah tampon yang ada aplikatornya karena itu akan memudahkan pemasangan.

Cara Menggunakan Tampon

Penggunaan tampon lebih susah dibandingkan pembalut biasa, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menggunakannya. Beberapa prosedur harus dilakukan agar tampon terpasang dengan benar.

Cara memakai tampon yang harus Anda perhatikan dengan baik:

  1. Cuci tangan dengan sabun sebelum menggunakan tampon. Bersikaplah santai saat memasukkan tampon.
  2. Tarik benang penahan pada tampon untuk memastikan kuat dan tidak akan lepas.
  3. Memasukkan tampon ke vagina. Jongkok atau angkat sebelah kaki dan tahan pada pijakan yang kuat seperti kursi toilet duduk atau bak. Posisikan tampon sehingga ujungnya berada di atas dan pangkal serta tali berada di bawah.
  4. Buka bibir vagina dengan satu tangan dan dorong tampon ke vagina secara perlahan dengan tangan yang lain. Posisikan ujung benang tampon di bawah. Pastikan tampon berada di posisi yang tepat dengan bantuan jari telunjuk. Pastikan tali tampon tergantung di luar vagina.

Risiko Penggunaan Tampon

Bagi yang ingin tetap bebas bergerak selama haid, tanpa khawatir pembalut bocor atau bergeser, tampon adalah pilihan yang tepat. Namun, ada beberapa bahaya tampon yang bisa mengancam:

1. Infeksi

Pemakaian tampon sehari penuh bisa berbahaya dan membuat Anda berisiko terkena toxic shock syndrome (TSS). TSS adalah infeksi dari bakteri yang tumbuh di dalam tampon dan masuk ke dalam tubuh melalui vagina. Gejala-gejalanya termasuk mual, muntah, pusing, gatal, merasa lemah, dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani segera.

2. Tertinggal di dalam vagina

Pada beberapa kasus, tampon bisa tertinggal di dalam vagina karena benang penariknya terputus dari bagian tampon utama. Jika hal ini terjadi, cari pertolongan pertama di puskesmas, klinik, atau unit gawat darurat terdekat.

3. Selaput dara robek

Selaput dara bisa robek karena penetrasi, termasuk saat berhubungan seksual. Selain itu, selaput dara juga bisa robek akibat aktivitas lain seperti bersepeda, masturbasi dengan alat bantu seks, tindakan medis tertentu, dan penggunaan tampon.

4. Menimbulkan nyeri

Efek samping tampon bervariasi pada setiap orang. Beberapa wanita melaporkan nyeri, sementara yang lain tidak merasakan efek samping apa pun.

Nyeri yang ditimbulkan mungkin disebabkan oleh tubuh yang tegang. Tubuh yang tegang membuat vagina menutup dan sulit dimasuki tampon. Oleh itu, berhati-hatilah dan ikuti petunjuk pemakaian dengan benar.

Penggunaan tampon seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit. Rasa tidak nyaman mungkin karena tubuh tegang. Tubuh yang tegang akan membuat vagina menutup dan sulit dimasuki tampon.

Berhati-hati dan benar-benar mengikuti petunjuk pemakaian, karena pada dasarnya tampon adalah alat yang aman digunakan untuk mengatasi haid.

About The Author

Tumor Phyllodes: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Thalidomide: Fungsi, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll