Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Takikardia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Takikardia adalah istilah medis untuk detak jantung lebih dari 100 kali per menit. Pada beberapa kasus, peningkatan detak jantung adalah sesuatu yang normal, akan tetapi seseorang yang memiliki penyakit ini jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya dan tidak terkait dengan stres fisiologis. Simak gejala takikardia, penyebab, diagnosis, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Apa Itu Takikardia?

Takikardia mengacu pada denyut jantung yang tinggi saat istirahat. Jantung orang dewasa beristirahat berdetak antara 60 dan 100 kali per menit. Ketika seseorang mengalami kondisi ini, ruang jantung (atrium dan ventrikel) berdetak lebih cepat secara signifikan.

Saat jantung berdetak terlalu cepat, hal tersebut menyebabkan jantung tidak efisien memompa aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk jantung itu sendiri.

Selain itu, jantung berdetak lebih cepat juga membutuhkan lebih banyak oksigen. Jika kondisi ini terus berlanjut, sel-sel otot jantung bisa mati akibat kekurangan oksigen dan menyebabkan serangan jantung.

Gejala Takikardia

Saat jantung berdetak terlalu cepat (lebih dari 140 kali per menit pada orang dewasa), jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh karena ventrikel tidak mendapatkan cukup waktu untuk relaksasi dan mengisi.

Beberapa gejala takikardia yang bisa terjadi antara lain:

  • Sesak napas
  • Sakit kepala ringan
  • Denyut nadi cepat
  • Jantung berdebar kencang
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Beberapa orang dengan takikardia tidak memiliki gejala. Biasanya kondisi ini hanya terdeteksi selama pemeriksaan fisik atau tes elektrokardiogram.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, nyeri dada berlangsung lebih dari beberapa menit, dan pingsan, segera cari tindakan medis.

Penyebab Takikardia

Takikardia umumnya disebabkan oleh gangguan pada impuls listrik yang mengatur kerja jantung. Beberapa kondisi yang juga bisa menyebabkan takikardia antara lain:

  • Reaksi terhadap obat-obatan tertentu
  • Kelainan jantung bawaan
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol
  • Menggunakan narkoba
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Penyakit jantung dan gangguan irama jantung lainnya
  • Hipertensi
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
  • Penyakit paru-paru
  • Demam tinggi
  • Anemia

Pada beberapa kasus, penyebab takikardia tidak dapat diidentifikasi.

Faktor Risiko

Kondisi yang menyebabkan tekanan pada jantung atau kerusakan jaringan jantung dapat meningkatkan risiko takikardia. Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini atau gangguan irama jantung lainnya juga dapat meningkatkan risiko.

Faktor lain yang bisa menyebabkan takikardia antara lain:

  • Kurang olahraga
  • Anemia
  • Diabetes
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Mengonsumsi minuman berkafein
  • Stres
  • Memiliki sleep apnea
  • Merokok
  • Penggunaan obat stimulan

Perubahan gaya hidup dan pengobatan kondisi terkait dapat menurunkan risiko takikardia.

Diagnosis

Diagnosis takikardia melibatkan pertanyaan tentang gejala, pemeriksaan fisik, dan tes lanjutan. Beberapa tes yang dapat dilakukan antara lain:

Elektrokardiogram (EKG)

Tes ini mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini juga membantu mendeteksi gangguan irama jantung.

Ekokardiografi

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk memeriksa struktur jantung, katup jantung, aliran darah, dan kemampuan otot jantung dalam memompa darah.

Tes Darah

Pemeriksaan darah dapat melihat keseimbangan elektrolit, enzim/marker jantung, hormon tiroid, dan kadar hemoglobin.

Holter Monitoring

Tes ini menggunakan perangkat yang dipasang di dada untuk memantau dan merekam aktivitas listrik jantung selama 1-2 hari.

Event Recorder

Perangkat ini digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung saat pasien mengalami gejala takikardia. Ada dua jenis event recorder yang berbeda.

Electrophysiological Testing (EP Studies)

Tes ini mencatat aktivitas listrik jantung dan membantu mencari perawatan yang tepat.

Tilt Table Test

Tes ini dilakukan untuk melihat pengaruh posisi tubuh terhadap saraf otonom dengan memonitor tekanan darah, irama jantung, dan detak jantung saat pasien dipindahkan dari posisi berbaring ke posisi tegak.

Rontgen Dada

Pemeriksaan ini menggunakan sinar-X untuk memeriksa struktur dan organ di bagian dada.

Jenis Takikardia

Takikardia dikelompokkan berdasarkan bagian jantung yang bertanggung jawab terhadap peningkatan detak jantung yang tidak normal. Beberapa jenis takikardia antara lain:

Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah detak jantung yang cepat karena impuls listrik yang tidak teratur di atrium. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau berlangsung lama.

Atrial Flutter

Atrial flutter membuat atrium berdetak cepat tetapi dengan kecepatan teratur. Kondisi ini dapat hilang sendiri atau memerlukan perawatan.

Takikardia Supraventrikular

Takikardia supraventrikular adalah kondisi detak jantung yang lebih cepat dari kondisi normal yang berasal dari atrium.

Ventrikel Takikardi

Ventrikel takikardi adalah detak jantung yang cepat yang dimulai di ventrikel. Kondisi ini dapat membahayakan jiwa jika berlangsung lama.

Ventricular Fibrillation

Ventricular fibrillation adalah kondisi ketika impuls listrik membuat ventrikel bergetar tanpa berdenyut, dan memerlukan resusitasi jantung paru dan defibrilasi.

Pengobatan Takikardia

Pilihan pengobatan tergantung pada penyebab dasar, usia, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan antara lain:

Vagal Maneuvers

Tindakan ini dilakukan untuk menghentikan detak jantung yang tidak normal dengan mempengaruhi saraf vagus.

Pengobatan

Obat antiaritmia dapat diberikan untuk mengembalikan detak jantung normal. Kadang-kadang perawatan medis lebih lanjut diperlukan.

Kardioversi

Prosedur ini bertujuan memperbaiki irama jantung yang tidak normal, dan dapat dilakukan secara terjadwal atau darurat.

Komplikasi Takikardia

Komplikasi takikardia tergantung pada jenis, kecepatan, durasi, dan kondisi jantung lainnya. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Stroke atau serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Pingsan yang sering
  • Kematian mendadak

Pencegahan Takikardia

Cara terbaik untuk mencegah takikardia adalah menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Olahraga dan pola makan sehat
  • Maintain berat badan ideal
  • Kontrol tekanan darah dan kolesterol
  • Berhenti merokok
  • Menghindari obat stimulan
  • Membatasi konsumsi kafein
  • Mengelola stres

Referensi

  1. Anonim. Tachycardia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tachycardia/symptoms-causes/syc-20355127. (Diakses pada 3 Juni 2020).
  2. Felman, Adam. 2017. Everything you need to know about tachycardia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/175241#treatment. (Diakses pada 3 Juni 2020).

About The Author

7 Dampak Konsumsi Asam Folat Berlebih saat Hamil

Memantine: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll