Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Taeniasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Taeniasis merupakan penyakit akibat infeksi cacing pita. Kondisi ini terjadi jika seseorang mengonsumsi daging sapi atau babi yang terkontaminasi. Simak gejala dan cara mengatasi lebih lanjut di bawah ini.

Apa Itu Taeniasis?

Taeniasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh tiga spesies cacing pita, yaitu Taenia saginata (cacing pita daging sapi), Taenia solium (cacing pita babi), dan Taenia asiatica (cacing pita Asia).

Manusia pembawa cacing pita dapat mengeluarkan telur cacing pita di kotoran dan mencemari lingkungan saat buang air besar di tempat terbuka. Sementara itu, seseorang bisa terinfeksi telur T. solium karena kebersihan yang buruk (melalui jalur fecal-oral) atau menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Gejala Taeniasis

Pada banyak kasus, penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika ada gejala, tanda-tandanya termasuk penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, penyumbatan usus, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan. Beberapa penderita juga dapat mengalami iritasi pada area sekitar anus akibat cacing pita atau telur yang dikeluarkan bersama tinja.

Infeksi memerlukan waktu sekitar 8 hingga 14 minggu untuk berkembang. Penderita T. saginata umumnya mengalami lebih banyak gejala daripada penderita T. solium karena ukuran cacing pita yang lebih besar (hingga 10 meter) daripada T. solium (biasanya 3 meter).

Kapan Harus Mencari Dokter?

Segera temui dokter jika Anda melihat bagian tubuh atau telur cacing pita di tinja. Selain itu, jika Anda mengalami salah satu gejala infeksi cacing pita seperti yang disebutkan di atas, segera dapatkan perawatan medis.

Penyebab Taeniasis

Seseorang bisa terkena taeniasis jika makan daging sapi atau babi yang mentah atau setengah matang. Makanan terkontaminasi bisa mengandung telur atau larva cacing pita yang tumbuh di usus.

Cacing pita dapat tumbuh hingga 3 meter dan hidup di usus selama bertahun-tahun tanpa disadari. Cacing pita memiliki segmen di sepanjang tubuhnya, di mana masing-masing segmen dapat menghasilkan telur. Ketika dewasa, telur-telur ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja.

Keburukan kebersihan juga bisa menyebabkan penyebaran taeniasis. Setelah larva cacing pita berada di tinja manusia, larva dapat menyebar melalui kontak dengan tinja.

Faktor Risiko Taeniasis

Penyakit ini lebih umum ditemukan di daerah di mana daging sapi atau babi mentah dikonsumsi dan daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. Beberapa daerah tersebut antara lain:

  • Eropa Timur dan Rusia
  • Afrika Timur
  • Sub-Sahara Afrika
  • Amerika Latin
  • Wilayah Asia, seperti China dan Korea Selatan

Peningkatan risiko juga dapat terjadi jika Anda bepergian ke daerah di mana penyakit ini lebih umum terjadi.

Sementara itu, T. solium merupakan penyebab 30% kasus epilepsi pada daerah endemik, di mana manusia dan babi hidup berdekatan. Kondisi ini dapat diasosiasikan dengan 70% kasus epilepsi pada komunitas berisiko tinggi.

Penyakit ini juga lebih mungkin berkembang pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS, setelah transplantasi organ, pada penderita diabetes, atau saat menjalani kemoterapi.

Diagnosis Taeniasis

Diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan sampel tinja. Spesimen harus dikumpulkan pada tiga hari yang berbeda dan diperiksa di laboratorium untuk mencari telur Taenia menggunakan mikroskop. Telur cacing pita dapat terdeteksi dalam tinja 2 hingga 3 bulan setelah infeksi cacing pita terjadi.

Telur cacing pita T. solium dapat menyebabkan sistiserkosis. Cacing ini umumnya hidup di dalam tubuh babi. Bentuk dewasa cacing ini bisa menyebabkan taeniasis (biasanya terjadi di usus).

Disamping pemeriksaan tinja, dokter mungkin juga menyarankan tes darah lengkap untuk membantu menentukan diagnosis.

Pengobatan Taeniasis

Penyakit ini biasanya dapat diobati dengan obat yang diresepkan oleh dokter. Obat yang digunakan termasuk praziquantel dan albendazole. Kedua obat tersebut memiliki efek antihelmintik yang artinya bisa membunuh cacing parasit dan telurnya.

Obat ini diberikan dalam dosis tunggal. Dibutuhkan beberapa minggu untuk sepenuhnya membersihkan infeksi. Cacing pita akan dikeluarkan melalui feses. Efek samping umum yang terkait dengan obat ini meliputi pusing dan sakit perut.

Perlu diketahui, dosis dan durasi pengobatan dapat bervariasi tergantung pada jumlah, ukuran, lokasi, dan tahap perkembangan infeksi.

Komplikasi Taeniasis

Meski jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Misalnya, cacing pita dapat menghalangi usus. Jika kondisi ini terjadi, tindakan pembedahan diperlukan untuk memperbaiki kondisi.

Pada beberapa kasus, cacing pita babi bisa menyebar ke bagian lain tubuh seperti jantung, mata, atau otak. Kondisi ini disebut dengan sistiserkosis dan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kejang atau infeksi pada sistem saraf.

Pencegahan Taeniasis

Cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memasak makanan hingga matang. Pastikan daging matang dengan suhu di atas 60 derajat Celcius selama lima menit atau lebih. Gunakan thermometer daging untuk memeriksa suhu daging.

Setelah dimasak, biarkan selama tiga menit sebelum dipotong. Hal ini membantu menghancurkan parasit yang mungkin ada di dalam daging. Dalam tiga menit setelah daging dikeluarkan dari panas, suhunya tetap konstan atau terus meningkat, sehingga patogen pada daging dapat dihancurkan.

Selain itu, penting menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Selalu cuci tangan setelah menggunakan toilet atau melakukan aktivitas di luar ruangan.

Di daerah dengan air minum yang berasal dari sumber air yang tidak terkontaminasi, pastikan Anda minum air kemasan saat bepergian.

Referensi

  1. Anonim. Parasites – Taeniasis. https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/. (Diakses pada 7 Oktober 2020).
  2. Anonim. Taeniasis/cysticercosis. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/taeniasis-cysticercosis. (Diakses pada 7 Oktober 2020).
  3. Burke, Darla. 2018. Taeniasis. https://www.healthline.com/health/taeniasis#diagnosis. (Diakses pada 7 Oktober 2020)

About The Author

15 Penyebab Haid Tidak Teratur dan Cara Mengatasinya!

7 Cara Mengobati Angin Duduk (Paling Cepat dan Efektif)