Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Syok: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dan Lainnya

Myles Bannister

Syok adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius! Berikut ini informasi lengkap mengenai definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya.

Apa Itu Syok?

Syok adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Kurangnya aliran darah berarti sel-sel dan organ-organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, berbagai organ dapat mengalami gangguan.

Syok ini merupakan kondisi medis yang membutuhkan perawatan segera karena dapat memburuk dengan cepat. Tanpa penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian. Sekitar 1 dari 5 orang yang menderita syok akan meninggal karena kondisi ini.

Tanda dan Gejala Syok

Seseorang yang mengalami syok akan menyatakan tekanan darah yang sangat rendah. Tanda dan gejala syok dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan jenisnya.

Berikut ini gejala umum syok:

  • Kecemasan atau agitasi (gelisah)
  • Sesak napas
  • Tekanan darah rendah
  • Bibir dan kuku berwarna kebiruan
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar atau denyut nadi cepat tapi lemah
  • Kebingungan atau linglung
  • Pusing atau hilang kesadaran (pingsan)
  • Kulit pucat, dingin, dan lembap
  • Keringat berlebih dan kulit lembap
  • Urine keluar sedikit atau tidak ada

Gejala syok juga bervariasi tergantung pada jenis syok dan penyebabnya. Beberapa jenis syok dan gejalanya antara lain:

1. Syok Septik

Tanda-tanda syok septik meliputi:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Hipotermia
  • Detak jantung cepat
  • Napas cepat

2. Syok Anafilaksis

Gejala syok anafilaksis meliputi:

  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kebingungan atau linglung
  • Tubuh lemas secara tiba-tiba
  • Hilang kesadaran

3. Syok Kardiogenik

Tanda-tanda syok kardiogenik meliputi:

  • Napas cepat
  • Sesak napas yang parah
  • Detak jantung tiba-tiba dan cepat (takikardia)
  • Hilang kesadaran
  • Denyut nadi lemah
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Berkeringat
  • Kulit pucat
  • Tangan atau kaki dingin
  • Buang air kecil sedikit atau tidak ada

4. Syok Hipovolemik

Tanda-tanda syok hipovolemik meliputi:

  • Perdarahan
  • Mual
  • Detak jantung cepat
  • Pernapasan cepat dan sesak napas
  • Lelah
  • Kebingungan atau pusing
  • Sedikit atau tidak ada kencing
  • Tekanan darah rendah
  • Kulit dingin dan lembap

5. Syok Neurogenik

Gejala syok neurogenik meliputi:

  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Tatapan kosong
  • Pingsan
  • Berkeringat banyak
  • Gelisah
  • Kulit pucat

Perawatan Syok

Syok adalah kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan ketidaksadaran, masalah pernapasan, dan bahkan serangan jantung.

Cara mengobati syok tergantung pada jenisnya. Secara umum, pemberian cairan cukup dalam jumlah yang banyak untuk meningkatkan tekanan darah dengan cepat (resusitasi cairan), dapat dilakukan melalui infus di ambulans atau unit gawat darurat (UGD) sebagai langkah pertama untuk semua jenis syok.

Dalam pengobatan syok, dokter juga dapat memberikan obat-obatan seperti epinefrin, norepinefrin, atau dopamin ke dalam cairan untuk meningkatkan tekanan darah dan memastikan aliran darah ke organ vital tetap lancar.

Setelah mencari tahu penyebabnya, berikut ini beberapa cara mengobati syok berdasarkan jenisnya:

1. Syok Septik

Jenis syok ini dapat diobati dengan pemberian antibiotik yang tepat berdasarkan sumber dan jenis infeksi yang mendasari. Pasien seringkali mengalami dehidrasi dan membutuhkan cairan dalam jumlah banyak untuk meningkatkan dan menjaga tekanan darah tetap stabil.

2. Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis dapat diobati dengan diphenhydramine, epinefrin, steroid seperti methylprednisolone, dan kadang-kadang obat H2-Blocker seperti famotidine dan cimetidine.

3. Syok Kardiogenik

Jika pasien mengalami serangan jantung, pengobatannya mungkin melibatkan prosedur operasi atau kateterisasi jantung untuk membuka penyumbatan arteri. Untuk pasien yang mengalami gagal jantung kongestif, pengobatannya seringkali melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mendukung dan meningkatkan kekuatan detak jantung. Dalam kasus yang parah atau berkepanjangan, transplantasi jantung mungkin menjadi satu-satunya cara pengobatan yang efektif.

4. Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik dapat diobati dengan pemberian cairan garam pada kasus-kasus ringan, tetapi mungkin memerlukan transfusi darah dalam jumlah banyak pada kasus yang parah. Selain itu, penyebab perdarahan juga harus diidentifikasi dan diobati.

5. Syok Neurogenik

Penyakit syok neurogenik lebih sulit untuk diobati karena kerusakan pada sumsum tulang belakang yang seringkali tidak dapat diperbaiki dan dapat menyebabkan masalah dalam fungsi pengaturan alami tubuh. Selain pemberian cairan dan pemantauan, imobilisasi (pencegahan gerakan sumsum tulang belakang), pemberian obat antiinflamasi seperti steroid, dan kadang-kadang pembedahan dapat menjadi cara pengobatan utama.

Kapan Harus ke Dokter?

Syok adalah kondisi medis darurat. Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami gejala syok setelah cedera atau trauma, segera hubungi nomor darurat medis atau pergi ke unit gawat darurat (UGD). Penanganan yang tepat dan cepat dapat menyelamatkan nyawa.

Semakin cepat kondisi syok ini ditangani, semakin baik prognosisnya. Dengan penanganan yang cepat, risiko kerusakan organ vital akan lebih kecil.

Penyebab Syok

Terdapat banyak jenis syok yang memiliki penyebab yang beragam. Berikut ini penjelasan beberapa penyebab syok berdasarkan jenisnya:

1. Syok Septik

Syok septik terjadi ketika bakteri berkembang di dalam darah dan melepaskan racun. Penyebab syok septik dapat bervariasi, antara lain pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit (selulitis), infeksi intra-abdominal, dan meningitis.

2. Syok Anafilaksis

Syok anafilaksis terjadi akibat reaksi alergi yang parah. Penyebab syok anafilaksis dapat bervariasi, seperti alergi terhadap sengatan serangga, obat-obatan, makanan seperti kacang-kacangan, beri, atau makanan laut.

3. Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup ke tubuh. Penyebab syok kardiogenik dapat berupa serangan jantung atau gagal jantung kongestif.

4. Syok Hipovolemik

Syok hipovolemik terjadi akibat kekurangan darah dan cairan yang parah, seperti akibat cedera traumatik yang menghambat sirkulasi darah, atau anemia berat di mana tubuh tidak memiliki cukup darah untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh.

5. Syok Neurogenik

Syok neurogenik terjadi akibat cedera sumsum tulang belakang, biasanya akibat trauma atau cedera pada sumsum tulang belakang. Hal ini mengakibatkan gangguan pada fungsi dan regulasi sistem saraf simpatis yang bertanggung jawab untuk menjaga fungsi tubuh selama aktivitas fisik.

Faktor Risiko Syok

Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami syok:

  • Bertambahnya usia
  • Infark miokard
  • Kardiomiopati
  • Penyakit katup jantung
  • Aritmia
  • Trauma
  • Perdarahan gastrointestinal
  • Pecahnya aneurisma aorta perut
  • Luka bakar atau sengatan panas
  • Diare dan muntah
  • Pankreatitis
  • Sepsis
  • Anafilaksis atau keracunan
  • Cedera tulang belakang atau batang otak
  • Penyakit endokrin
  • Emboli paru
  • Tamponade jantung

Diagnosis Syok

Langkah pertama dalam mendiagnosis syok biasanya melibatkan pengamatan gejala dan tanda-tandanya. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan berikut:

  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Denyut nadi lemah
  • Detak jantung cepat

Setelah diagnosis syok ditegakkan, prioritas utama adalah memberikan perawatan yang dapat menyelamatkan nyawa dengan memastikan aliran darah yang memadai ke seluruh tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian cairan, obat-obatan, transfusi darah, dan perawatan suportif. Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan penyebab syok.

Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan mencoba mencari penyebab syoknya. Untuk itu, dokter dapat melakukan berbagai tes seperti tes darah atau tes pencitraan.

1. Tes Darah

Tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda seperti kehilangan darah yang signifikan, infeksi dalam darah, atau overdosis obat.

2. Tes Pencitraan

Tes pencitraan seperti CT scan, ultrasonografi (USG), sinar-X, atau magnetic resonance imaging (MRI) mungkin diperlukan untuk memeriksa cedera atau kerusakan pada jaringan dan organ internal, seperti patah tulang, kerusakan organ, robekan otot atau tendon, atau pertumbuhan abnormal.

Komplikasi Syok

Jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, syok dapat menyebabkan komplikasi serius berikut:

  • Kerusakan otak
  • Hentikan pernapasan
  • Hentikan detak jantung
  • Kerusakan hati
  • Aritmia (detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat/terlalu lambat)
  • Gagal ginjal
  • About The Author

Mata Malas: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

10 Manfaat Kacang Hitam untuk Kesehatan dan Nutrisi