Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Susah Sendawa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Sendawa adalah proses tubuh untuk mengeluarkan gas dari saluran pencernaan secara alami. Terkadang, proses ini menjadi sulit dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kembung. Di sini, Anda akan mengetahui penyebab dan cara mengatasi susah sendawa.

Apa Itu Sendawa?

Sendawa terjadi saat tubuh melepaskan gas dari saluran pencernaan ke mulut secara alami. Ketika Anda makan atau minum, udara ikut tertelan dan keluar melalui sendawa.

Namun, ada kondisi saat udara terjebak di saluran pencernaan karena otot sfingter esofagus bagian atas tidak dapat melepaskan gas ke atas. Kondisi ini disebut susah sendawa dan dapat menyebabkan kembung, sakit perut, dan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala Susah Sendawa

Beberapa gejala susah sendawa yang mungkin Anda rasakan antara lain:

  • Perut terasa tidak nyaman
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Perut begah
  • Sensasi terbakar di kerongkongan
  • Suara gemericik dan perasaan berudara di perut

Gejala ini umumnya terjadi setelah seseorang makan dalam porsi besar dan cepat atau mengonsumsi minuman berkarbonasi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung.

Tidak ada istilah medis untuk ketidakmampuan bersendawa, namun susah sendawa dikaitkan dengan disfungsi otot cricopharyngeus (R-CPD), yaitu kondisi di mana otot ini tidak dapat melepaskan gas atau udara ke mulut. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah distensi dada, suara perut yang berisik, dan perut kembung yang berlebihan.

Penyebab Susah Sendawa

Penyebab susah sendawa adalah ketidakmampuan otot sfingter esofagus atau otot cricopharyngeus untuk melepaskan gelembung udara. Otot sfingter esofagus terletak di ujung bawah tenggorokan atau di bawah jakun di belakang tulang rawan krikoid.

Semua orang umumnya bersendawa hingga 21 kali sehari. Meskipun susah sendawa jarang terjadi, beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan ketidakmampuan bersendawa antara lain:

1. Intoleransi Laktosa

Orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat mencerna laktosa dalam produk susu, yang dapat menyebabkan kembung dan kesulitan bersendawa setelah mengonsumsi susu.

2. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan gas, kembung setelah makan, dan ketidakmampuan untuk bersendawa.

3. Disfungsi Upper Esophageal Sphincter (UES)

Disfungsi UES dapat menimbulkan gejala dada berdegup kencang dan ketidakmampuan untuk bersendawa, namun belum ada penelitian khusus tentang penyebab susah sendawa dengan kondisi ini.

4. Dispepsia

Dispepsia adalah ketidaknyamanan pada perut bagian atas yang ditandai dengan perut keroncongan, sering bersendawa atau kesulitan bersendawa, dan peningkatan produksi gas di perut.

Beberapa kondisi ini dapat menyebabkan susah sendawa atau meningkatkan risiko ketidakmampuan bersendawa dalam situasi tertentu.

Pengobatan Susah Sendawa

Jika Anda mengalami susah sendawa, berikut adalah beberapa cara mengatasinya:

1. Minuman Berkarbonasi

Minuman berkarbonasi seperti soda dapat memicu sendawa dengan mempercepat penumpukan gas di perut. Anda bisa mencoba teknik minum air berikut ini untuk mempercepat sendawa:

  • Minum air berkarbonasi dalam jumlah banyak dan cepat untuk memaksa tubuh menelan lebih banyak udara dan meningkatkan kemungkinan sendawa.
  • Gunakan sedotan saat minum air berkarbonasi untuk meningkatkan tekanan udara.
  • Jika tidak bisa minum minuman berkarbonasi, minum air putih pelan-pelan sambil berdiri tegak.
  • Atau, minum segelas air sambil menahan napas dan menutup hidung.

Semakin banyak udara yang ditelan, semakin besar kemungkinan sendawa terpicu.

2. Makanan Mengandung Gas

Makanan yang mengandung gas bisa mendorong terjadinya sendawa. Beberapa makanan yang bisa membantu memicu sendawa lebih cepat antara lain:

  • Apel
  • Persik
  • Pir
  • Wortel
  • Roti gandum
  • Permen
  • Permen karet

Namun, hindari makanan ini jika Anda memiliki masalah dengan penumpukan gas dan kembung perut dalam jangka panjang.

3. Bergerak atau Olahraga

Gerakan tubuh secara intensif dapat membantu mengarahkan udara ke atas dan keluar melalui sendawa. Anda bisa mencoba berbaring, menekuk lutut ke dada, merentangkan tangan ke depan, dan melengkungkan punggung sambil menjaga kepala sejajar dengan tenggorokan.

Anda juga dapat melakukan olahraga seperti berjalan, jogging, atau aerobik ringan untuk membantu mengatasi susah sendawa. Buat gerakan apa pun yang membuat otot perut terasa kencang saat Anda merasa ingin sendawa untuk mengeluarkan gas.

4. Mengatur Napas

Anda bisa mengatur napas untuk membantu sendawa dengan cara berikut:

  • Duduk tegak dan ambil napas dalam-dalam.
  • Hirup udara melalui mulut ke tenggorokan, tutup bagian depan mulut dengan lidah, dan hembuskan napas perlahan.
  • Blow napas melalui hidung dengan menutup tenggorokan.

Dengan mengatur napas secara tepat, tekanan ekstra pada perut akan memicu gas dan udara berlebih di saluran pencernaan keluar melalui mulut.

5. Menggunakan Antasida

Antasida dapat digunakan untuk menetralisir keasaman lambung dan mengurangi gejala asam lambung, mulas, gangguan pencernaan asam, dan sakit perut. Mereka mengandung kalsium karbonat yang dapat memicu sendawa karena menghasilkan gas berlebihan.

Tips Mencegah Gas dan Perut Kembung

Sendawa adalah cara paling mudah untuk mengatasi perut kembung dalam jangka pendek. Namun, yang lebih penting adalah mencegah terjadinya perut kembung. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah perut kembung dan memastikan sendawa berjalan lancar:

  • Makanlah secara perlahan dan tidak terburu-buru. Makan terlalu cepat dalam porsi besar dapat menyebabkan penumpukan gas dalam sistem pencernaan.
  • Olahraga secara teratur juga baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
  • Hindari makanan yang mengandung banyak gas seperti kacang polong, kubis, brokoli, dan kol jika Anda rentan terhadap perut kembung.

Perlu diingat, perut kembung yang tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti diare, nyeri dada, mual dan muntah, perubahan warna tinja, dan gangguan pencernaan lainnya perlu segera diperiksa oleh dokter.

Referensi:

About The Author

Perbedaan Keputihan Tanda Hamil atau Mau Haid

Tokophobia: Rasa Takut Hamil dan Melahirkan pada Wanita