Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sudah Menyikat Gigi tapi Mulut Masih Bau, Apa Penyebabnya?

Myles Bannister

Photo Credit: Flickr.com/cure plus

Bau mulut atau halitosis adalah aroma tak sedap saat udara terhembus dari mulut. Penyebabnya bervariasi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa 80-90% penyebab bau mulut berasal dari bakteri di dalam mulut.

Akibat suatu kondisi tertentu, bakteri di dalam mulut mengeluarkan zat Volatile Sulfur Compounds (VSC) yang disinyalir sebagai asal-muasal timbulnya bau mulut. Bakteri penyebab bau mulut tersebut bersembunyi dan menempel dengan kuat pada lapisan biofilm di permukaan lidah dan di balik gusi, sehingga tidak bisa dihilangkan dengan produk kesehatan mulut biasa.

Di samping itu, ada juga bau mulut yang disebabkan oleh faktor di luar rongga mulut. Beberapa di antaranya adalah infeksi saluran penapasan (sinusitis), infeksi saluran pencernaan (GERD), karsinoma, dan diabetes melitus.

Selain beberapa faktor yang sudah dijelaskan di atas, ada juga hal lain yang menyebabkan bau mulut tak kunjung hilang meski sudah menyikat gigi, diantaranya:

Karang gigi terbentuk dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Selain mengganggu penampilan, karang gigi juga bisa menjadi penyebab bau mulut. Hal ini dikarenakan karang gigi adalah tempat yang baik bagi perkembangbiakan bakteri. Jika tindakan pembersihan gigi tidak segera dilakukan, maka risiko bau mulut akan Anda hadapi meski sudah menyikat gigi.

Gigi berlubang bisa menjadi penyebab bau mulut yang tak kunjung hilang. Gigi berlubang akan meningkatkan bau mulut karena ada bakteri yang bersarang di sana. Selain itu, gigi yang patah atau jika ada akar gigi yang tertinggal juga bisa menjadi ruang bagi perkembangan bakteri sehingga menyebabkan bau mulut yang berkepanjangan.

Mulut kering atau xerostomia merupakan permasalahan umum yang sering menyebabkan berbagai gangguan di mulut. Salah satunya adalah menyebabkan bau mulut. Penyebab mulut kering adalah kurangnya air liur di dalam mulut sehingga bisa menjadi tempat untuk berkembangnya bakteri dan meningkatkan risiko kerusakan pada gigi.

Bukan hanya saluran pencernaan yang bisa meningkatkan risiko bau mulut, saluran pernapasan pun memiliki efek yang sama. Saat seseorang menderita sinus yang berkepanjangan, lendir akan terperangkap di sekitar tenggorokan. Dan lendir merupakan ruang pertumbuhan bakteri yang cukup ideal. Pada akhirnya, napas pun akan menjadi bau karena adanya lendir di tenggorokan.

  1. Menyikat gigi dengan cara yang salah

Meski terlihat sepele, ternyata jika Anda tidak menyikat gigi dengan cara yang benar hal itu bisa menimbulkan bau mulut. Sisa-sisa makanan yang masih terdapat di sela gigi dapat menyebabkan bau mulut. Cara menyikat yang baik adalah menggosok gusi dan gigi dengan gerakan melingkar.

Jika Anda memulainya dari bagian geraham atas, maka Anda akan menyelesaikan sikatan Anda pada gigi geraham bawah. Anda akan menghabiskan waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi Anda.

Satu hal yang sering terlewatkan dari menyikat gigi adalah membersihkan lidah. Untuk mengikis kotoran di lidah, Anda bisa menggunakan sikat gigi atau alat pembersih lidah. Pembersihan harus dilakukan terutama di bagian belakang, di mana bakteri kemungkinan besar menumpuk karena permukaan yang lebih kasar dan kurangnya kontak dengan bagian mulut lainnya. Satu studi menemukan bahwa pembersihan lidah dapat mengurangi senyawa sulfur penyebab bau mulut.

Jika beberapa penyebab bau mulut di atas sudah Anda atasi tapi bau mulut tidak kunjung berkurang, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mencari tahu penyebabnya dengan tepat.

Jika beberapa penyebab bau mulut di atas sudah Anda atasi tapi bau mulut tidak kunjung berkurang, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mencari tahu penyebabnya dengan tepat.

About The Author

Manfaat Santan Kelapa untuk Kesehatan

Wanita Wajib Baca: Meningkatkan Libido Pria Saat Bercinta