Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Stillbirth (Lahir Mati): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan

Myles Bannister

Stillbirth atau intrauterine fetal death (IUFD) adalah kondisi ketika bayi meninggal dalam kandungan setelah usia kehamilan 20 minggu. Pada usia kandungan ini, janin akan dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal.

WHO menetapkan bahwa bayi yang masuk ke dalam kategori stillbirth adalah bayi yang lahir dalam kondisi meninggal pada usia kandungan 28 minggu atau lebih. Klasifikasi stillbirth meliputi stillbirth awal, stillbirth akhir, dan stillbirth.

Pernah mengalami stillbirth tidak menutup kemungkinan untuk memiliki bayi yang sehat. Namun, jika stillbirth terjadi akibat kondisi kesehatan ibu, maka risiko untuk mengalami stillbirth kembali akan lebih tinggi. Sementara itu, jika stillbirth sebelumnya disebabkan oleh masalah pada tali pusat, maka kemungkinan terulangnya kejadian tersebut lebih rendah.

Gejala Stillbirth

Gejala paling umum dari stillbirth adalah janin berhenti bergerak dan menendang. Jika Anda menyadari bahwa janin berhenti bergerak dalam kandungan, segera konsultasikan ke dokter kandungan. Beberapa ibu hamil juga dapat mengalami gejala lain seperti kram, sakit, atau pendarahan vagina.

Jika Anda merasakan ada keanehan pada kehamilan, baik kondisi ibu maupun janin, segera konsultasikan ke dokter kandungan.

Penyebab Stillbirth

Penyebab bayi meninggal dalam kandungan sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa kasus stillbirth memiliki kaitan dengan kondisi kehamilan atau kesehatan ibu. Beberapa penyebab bayi lahir mati meliputi kondisi kesehatan ibu, gangguan plasenta, cacat lahir, infeksi, dan janin terlilit tali pusat.

Faktor Risiko Stillbirth

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami stillbirth antara lain memiliki anak kembar, memiliki masalah kesehatan khusus, hamil pada usia 35 tahun ke atas, merokok, minum alkohol, konsumsi obat-obatan terlarang, malnutrisi, dan obesitas.

Diagnosis Stillbirth

Sebelum menetapkan diagnosis stillbirth, dokter akan melakukan pemeriksaan detak jantung janin dengan menggunakan doppler atau ultrasound (USG). Setelah diketahui bahwa bayi meninggal dalam kandungan, dokter akan memberikan pilihan tentang tindakan selanjutnya. Jika tidak ada risiko kesehatan yang mengancam nyawa, dokter akan memberi waktu untuk berpikir tentang langkah yang ingin diambil.

Penanganan Stillbirth

Apabila ibu hamil mendapatkan diagnosis stillbirth, yang paling penting adalah segera melahirkan bayi. Proses persalinan bisa dilakukan secara alami dengan bantuan induksi atau melalui operasi caesar jika ada indikasi yang membutuhkannya.

Respon Tubuh Setelah Melahirkan Bayi Kondisi Meninggal

Setelah menjalani persalinan, tubuh perlu waktu untuk pemulihan. Selama waktu ini, ibu perlu istirahat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Selain pemulihan fisik, pemulihan emosional juga penting. Dukungan dari keluarga dan pasangan sangat membantu dalam mengatasi masa duka.

Ketika ingin merencanakan kehamilan kembali, konsultasikan dengan dokter untuk mempersiapkan kehamilan dengan baik.

Cara Mencegah Stillbirth

Cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk mencegah stillbirth antara lain menerapkan gaya hidup sehat dengan menghindari merokok dan alkohol, memantau pergerakan bayi, menjaga berat badan dalam rentang normal, dan tidur menghadap kiri untuk memperlancar aliran darah ke janin.

Referensi

  1. American Pregnancy Association. Stillbirth: Trying To Understand. https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/pregnancy-loss/stillborn-trying-to-understand/
  2. CDC. What are Birth Defects? https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/facts.html
  3. Cleveland Clinic. Stillbirth. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9685-stillbirth
  4. NHS UK. Stillbirth: Overview. https://www.nhs.uk/conditions/stillbirth/
  5. WebMD Editorial Contributors. Understanding Stillbirth — the Basics. https://www.webmd.com/baby/understanding-stillbirth-basics#091e9c5e80008acb-1-3
  6. WHO. Stillbirth. https://www.who.int/health-topics/stillbirth#tab=tab_1

About The Author

Atelektasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Displasia: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll