Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

STEMI: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Serangan jantung adalah masalah kesehatan yang serius. Salah satu jenis yang sering terjadi adalah STEMI. STEMI adalah jenis serangan jantung paling serius. Pelajari lebih lanjut dalam ulasan berikut ini.

Apa itu STEMI?

STEMI (ST-elevation myocardial infarction) adalah jenis serangan jantung yang mempengaruhi bagian bawah jantung. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah jantung tersumbat total tiba-tiba.

Pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan nutrisi yang cukup. Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan berhenti berfungsi. Ini disebut iskemia.

Otot jantung yang mati kemudian menyebabkan infark miokard atau serangan jantung.

Jika pembuluh darah hanya tersumbat sebagian, serangan jantung yang terjadi disebut NSTEMI (Non-ST segment Elevation Myocardial Infarction). NSTEMI dan STEMI umumnya memiliki gejala yang mirip sehingga sulit untuk dibedakan.

STEMI cenderung lebih berbahaya dibandingkan jenis serangan jantung lainnya. Oleh karena itu, orang yang mengalaminya harus segera mendapatkan pertolongan.

NSTEMI juga merupakan kondisi medis serius. Jadi, pasien yang mengalaminya harus segera dibawa ke dokter.

Gejala STEMI

Gejala STEMI bervariasi pada setiap orang.

Gejala STEMI yang umum meliputi:

  • Nyeri dada yang hebat; dada terasa tertekan kuat.
  • Rasa nyeri menjalar ke leher, rahang, bahu, dan lengan kiri.
  • Keringat berlebih.
  • Sesak napas.
  • Gangguan pencernaan, seperti rasa tidak nyaman pada perut dan dada.
  • Mual dan muntah.
  • Kelelahan dan jatuh secara tiba-tiba.
  • Palpitasi (perubahan detak jantung menjadi lebih cepat).
  • Sakit kepala.
  • Rasa cemas atau gelisah.

Jika Anda mengalami gejala STEMI yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Penyebab STEMI

STEMI terjadi karena adanya penyumbatan total di pembuluh darah jantung. Ada faktor risiko yang bisa diubah dan faktor risiko yang tidak bisa diubah. Beberapa faktor risiko yang bisa diubah melalui perubahan gaya hidup meliputi:

  • Merokok.
  • Konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak.
  • Kurang bergerak aktif.
  • Konsumsi alkohol.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang, terutama kokain.

Faktor risiko yang tidak bisa diubah meliputi:

  • Usia: Risiko serangan jantung meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin: Pria lebih berisiko pada usia 45, sedangkan wanita berisiko pada usia 50 tahun atau pasca-menopause.
  • Riwayat keluarga: Risiko STEMI meningkat jika ada riwayat serangan jantung pada keluarga di usia yang sama atau lebih muda.
  • Kondisi medis tertentu: Risiko STEMI meningkat jika memiliki kondisi ini.

Diagnosis STEMI

Dokter akan mendiagnosis STEMI melalui pemeriksaan gejala dan serangkaian tes.

Tes yang biasa digunakan untuk mendiagnosis STEMI meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG): Tes ini menunjukkan aktivitas listrik pada jantung.
  • Tes Pencitraan: Dengan CT scan atau MRI, kondisi jantung dapat terlihat secara mendetail.
  • Tes darah: Tes ini memeriksa kerusakan otot jantung.

Pengobatan STEMI

STEMI merupakan serangan jantung yang parah, sehingga pengobatan harus segera diberikan.

Pengobatan STEMI meliputi:

1. Percutaneous Coronary Intervention (PCI)

PCI adalah prosedur non-bedah yang membuka pembuluh darah yang tersumbat menggunakan kateter. Dokter akan memasukkan kateter dengan balon kecil ke dalam jantung. Balon ini akan diembangkan untuk melebarkan pembuluh darah.

2. Obat-obatan

Obat-obatan diberikan sebagai tindakan awal pengobatan serangan jantung. Jenis obat yang digunakan meliputi: beta-blocker, statin, antikoagulan, aspirin dan antiplatelet, nitrogliserin, dan obat antinyeri.

3. Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)

Jika pembuluh darah jantung tersumbat parah, dilakukan operasi CABG untuk menciptakan rute baru di sekitar pembuluh darah yang tersumbat.

Pencegahan STEMI

Jika faktor risiko masih bisa diubah, risiko STEMI dapat dikurangi dengan beberapa tindakan:

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Rutin berolahraga.
  • Mengurangi konsumsi alkohol.
  • Berhenti merokok.
  • Mengontrol kadar kolesterol, diabetes, dan tekanan darah.
  • Mengelola stres.

Itulah penjelasan tentang STEMI, mulai dari gejala, penyebab, diagnosis, hingga pengobatannya. Jika Anda memiliki riwayat serangan jantung, konsultasikan dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. 2019. Heart Attack Treatment. [sumber](https://www.nhs.uk/conditions/heart-attack/).
  2. Anonim. 2021. STEMI Heart Attack. [sumber](https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22068-stemi-heart-attack).
  3. Fogoros, Richard. 2022. STEMI Heart Attacks and Why They Are So Dangerous. [sumber](https://www.verywellhealth.com/stemi-st-segment-elevation-myocardial-infarction-1746032).
  4. Harsela, Suci Alma & Putri, Ashya Karunia. 2018. Tindakan Percutaneous Coronary Intervention pada Pasien stenosis Arteri Koroner Kanan. [sumber](https://journal.uhamka.ac.id/index.php/arkavi/article/download/3687/1115).

About The Author

Sarapan Oatmeal & Sereal jadi Tak Sehat jika Dilakukan dengan 4 Cara Ini!

Diet Ketofastosis: Manfaat, Cara, Efek Samping