Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Solusio Plasenta: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Solusio plasenta atau abruptio plasenta adalah komplikasi kehamilan yang bisa berdampak serius pada janin dan ibu. Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum melahirkan.

Apa Itu Solusio Plasenta?

Solusio plasenta adalah kondisi di mana plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi lahir. Plasenta adalah organ yang menjadi penghubung antara janin dan rahim ibu. Organ ini memberi asupan makanan dan nutrisi pada janin melalui tali pusat.

Kondisi ini dapat membahayakan janin dan ibu karena dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kehilangan darah pada ibu. Meskipin kasusnya jarang terjadi, kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin.

Sekitar 1 dari 100 kehamilan mengalami solusio plasenta. Kondisi ini biasanya terlihat pada trimester ketiga, tetapi bisa juga terjadi setelah 20 minggu kehamilan.

Gejala Solusio Plasenta

Solusio plasenta terjadi di trimester terakhir kehamilan, terutama beberapa minggu sebelum kelahiran. Gejala yang bisa terjadi, antara lain:

  • Pendarahan vagina (jarang terjadi)
  • Sakit perut
  • Sakit punggung
  • Kekakuan rahim
  • Kontraksi rahim

Nyeri perut dan nyeri punggung sering dimulai secara tiba-tiba. Jumlah perdarahan vagina bervariasi dan tidak selalu menunjukkan seberapa banyak plasenta terpisah. Pada beberapa kasus, darah mungkin terperangkap di dalam rahim, sehingga perdarahan tidak terlihat.

Dalam beberapa kasus, solusio plasenta berkembang secara perlahan (solusio kronis) menyebabkan perdarahan vagina ringan. Kondisi ini membuat janin tidak tumbuh secepat yang diharapkan dan Anda memiliki cairan ketuban sedikit, sehingga berisiko menimbulkan komplikasi lainnya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda memiliki gejala di atas, segera periksakan ke dokter.

Penyebab Solusio Plasenta

Penyebab kondisi ini tidak diketahui dengan pasti. Kemungkinannya termasuk trauma, cedera pada perut, atau kehilangan cairan ketuban dengan cepat. Mengonsumsi alkohol atau menggunakan kokain saat hamil juga meningkatkan risiko.

Faktor Risiko Solusio Plasenta

Seorang wanita yang mengalami kondisi ini sebelumnya memiliki peluang 10 persen untuk mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya. Meski begitu, memiliki faktor risiko tidak berarti Anda akan mengalami kondisi ini.

Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko solusio plasenta, antara lain:

  • Tekanan darah tinggi kronis (hipertensi)
  • Masalah terkait hipertensi selama kehamilan, termasuk preeklampsia, sindrom HELLP, atau eklampsia
  • Cedera pada perut
  • Menggunakan tembakau
  • Infeksi di dalam rahim selama kehamilan (korioamnionitis)
  • Hamil saat usia lebih dari 40 tahun

Diagnosis Solusio Plasenta

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik berdasarkan gejala, jumlah perdarahan, dan rasa nyeri. Anda juga mungkin disarankan untuk tes darah dan USG, meski tidak selalu menunjukkan kondisi yang sebenarnya.

Pengobatan Solusio Plasenta

Pengobatan tergantung tingkat keparahan dan usia kehamilan. Dokter akan menentukan apakah kondisi masuk kategori ringan, sedang, atau berat.

Hamil Kurang dari 34 Minggu

Anda mungkin dirawat di rumah sakit untuk pemantauan dan diberikan steroid jika diperlukan.

Hamil Lebih dari 34 Minggu

Anda masih dapat melakukan persalinan normal jika kondisi tidak parah. Jika kondisi membahayakan, Anda membutuhkan operasi caesar atau transfusi darah.

Komplikasi Solusio Plasenta

Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius. Komplikasi pada ibu, antara lain:

  • Syok karena kehilangan darah
  • Masalah pembekuan darah
  • Kebutuhan transfusi darah
  • Organ gagal akibat kehilangan darah
  • Kondisi yang parah memerlukan histerektomi

Komplikasi pada janin, antara lain:

  • Lahir prematur
  • Masalah kesehatan
  • Lahir mati

Pencegahan Solusio Plasenta

Tidak ada cara untuk mencegah kondisi ini, tetapi Anda dapat mengurangi risiko dengan tidak merokok atau menggunakan narkoba. Jika memiliki tekanan darah tinggi, konsultasikan dengan dokter.

Kenakan sabuk pengaman saat mengemudi. Jika pernah mengalami trauma perut, cari bantuan medis.

Jika pernah mengalami solusio plasenta dan merencanakan kehamilan lagi, konsultasikan dengan dokter sebelumnya.

Referensi

  1. Anonim. Placental abruption. [Alamat URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/placental-abruption/symptoms-causes/syc-20376458] (Diakses pada 15 April 2020).
  2. Anonim. What Is Placental Abruption? [Alamat URL: https://www.webmd.com/baby/what-is-placental-abruption#1] (Diakses pada 15 April 2020).
  3. Nall, Rachel, RN, MSN, CRNA. 2018. What Is Placental Abruption? [Alamat URL: https://www.healthline.com/health/pregnancy/complications-placental-abruption#prevention] (Diakses pada 15 April 2020).

About The Author

DiGeorge Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

10 Teknik Relaksasi untuk Mengatasi Kecemasan dan Stres