Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Skizoid: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, dll

Myles Bannister

Skizoid (schizoid personality disorder) adalah gangguan kepribadian yang membuat pengidapnya enggan untuk menjalani interaksi sosial. Ketahui lebih lanjut mengenai kondisi ini mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatannya!

Apa Itu Skizoid?

Skizoid adalah salah satu jenis gangguan kepribadian, khususnya gangguan kepribadian klaster A (eksentrik). Orang dengan kelainan perilaku ini cenderung jauh, terlepas, dan acuh terhadap hubungan sosial.

Mereka umumnya penyendiri, lebih menyukai aktivitas menyendiri, dan jarang mengekspresikan emosi dengan kuat.

Meskipun namanya mirip dan mungkin memiliki beberapa gejala yang serupa, penting untuk dicatat bahwa gangguan kepribadian skizoid tidak sama dengan skizofrenia.

Banyak penderita gangguan kepribadian skizoid mampu beraktivitas dengan baik, meskipun mereka cenderung memilih pekerjaan yang memungkinkan mereka bekerja sendiri alih-alih dalam tim.

Ciri dan Gejala Skizoid

Pengidap gangguan kepribadian skizoid cenderung tertutup dan berusaha menghindari kontak dengan orang lain. Banyak dari mereka tidak ingin atau menikmati hubungan dekat, bahkan dengan anggota keluarga sendiri.

Ciri-ciri umum lainnya dari orang dengan gangguan ini termasuk:

  • Tidak ingin atau menikmati hubungan dekat, termasuk dengan anggota keluarga.
  • Memilih pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan sendiri.
  • Mengambil kesenangan dari beberapa hal, termasuk seks.
  • Tidak memiliki teman dekat, kecuali saudara kandung.
  • Mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.
  • Acuh terhadap pujian atau kritik.
  • Lebih suka menyendiri dan menunjukkan sedikit emosi.
  • Sering melamun atau berfantasi tentang kehidupan batin yang kompleks.
  • Kurang motivasi.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Skizoid dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari aspek sosial, karir, hingga hubungan keluarga dan asmara.

Jika hal ini terjadi, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kejiwaan atau psikiater guna mencari solusi atas permasalahan yang dialami.

Penyebab Skizoid

Hingga saat ini, belum ada penjelasan pasti tentang penyebab terjadinya gangguan kepribadian skizoid.

Ada beberapa teori yang mengaitkannya dengan gangguan mental lain seperti skizofrenia dan skizotipal. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga diyakini memiliki peran dalam perkembangan skizoid.

Hal ini dikarenakan kepribadian merupakan kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat seseorang unik. Kepribadian terbentuk sejak masa kanak-kanak melalui interaksi dengan lingkungan sekitar, terutama keluarga.

Faktor Risiko Skizoid

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap gangguan kepribadian skizoid.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Memiliki orang tua atau kerabat dengan gangguan kepribadian skizoid, skizotipal, atau skizofrenia.
  • Memiliki orang tua yang dingin, lalai, atau tidak responsif terhadap kebutuhan emosional.

Walaupun demikian, faktor-faktor ini tidak dapat menjamin apakah seseorang akan menderita schizoid personality disorder di masa depan. Faktor lingkungan juga berperan dalam mengembangkan potensi seseorang untuk mengidap skizoid.

Diagnosis Skizoid

Jika gejala gangguan kepribadian ini muncul, dokter akan mengevaluasi riwayat medis secara lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik.

Meskipun tidak ada tes laboratorium yang secara khusus digunakan untuk mendiagnosis gangguan kepribadian ini, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk menyingkirkan penyakit fisik yang mungkin menyertai.

Jika tidak ada penyebab fisik yang ditemukan, dokter dapat merujuk pasien ke psikiater, psikolog, atau profesional medis lain yang khusus dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit mental.

Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara dan alat penilaian khusus untuk mengevaluasi seseorang dengan gangguan kepribadian.

Pengobatan Skizoid

Metode pengobatan umum untuk mengatasi skizoid terdiri dari:

  • Terapi psikologis (psikoterapi).
  • Terapi perilaku kognitif.
  • Terapi kelompok.
  • Terapi obat-obatan.

Orang dengan gangguan kepribadian ini jarang melakukan pengobatan karena pikiran dan perilaku mereka tidak menyebabkan tekanan mental yang signifikan. Namun, terapi pengobatan mungkin diperlukan, terutama terapi psikologis dalam bentuk konseling.

Orang dengan gangguan kepribadian skizoid mungkin juga menjalani terapi peningkatan keterampilan umum, interaksi sosial, komunikasi, dan harga diri.

Karena orang dengan gangguan kepribadian skizoid mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, pelatihan keterampilan sosial merupakan bagian penting dalam pengobatan.

Terapi obat jarang digunakan untuk mengobati gangguan kepribadian ini. Tidak ada obat yang disetujui oleh United States Food and Drugs Administration (USFDA) untuk mengobati masalah kepribadian ini. Namun, obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati kondisi tambahan, seperti depresi atau gangguan kecemasan, yang dapat terjadi bersamaan dengan skizoid. Obat-obatan yang mungkin diresepkan antara lain:

  • Obat bupropion, untuk memperbaiki suasana hati (mood).
  • Obat antipsikotik, untuk mengatasi perasaan acuh.

Komplikasi Skizoid

Kurangnya interaksi sosial merupakan komplikasi utama dari gangguan kepribadian skizoid. Orang dengan gangguan ini jarang menjadi agresif karena mereka tidak berinteraksi dengan orang lain. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian lainnya.

Walaupun beberapa perilaku mereka mungkin terlihat aneh, orang dengan gangguan kepribadian skizoid umumnya dapat berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, mereka mungkin sulit membentuk hubungan yang bermakna, bahkan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan skizoid memiliki risiko mengalami masalah sosial, masalah keuangan, dan masalah pekerjaan.

Pencegahan Skizoid

Tidak ada langkah pencegahan yang pasti untuk kondisi mental ini. Namun, terapi psikologis dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita.

Dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat membantu menstabilkan suasana hati pengidap gangguan ini.

Referensi

  1. Anonim. Schizoid Personality Disorder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizoid-personality-disorder/symptoms-causes/syc-20354414. diakses pada 26 Oktober 2020
  2. Martel, J. 2018. Schizoid Personality Disorder.https://www.healthline.com/health/schizoid-personality-disorder#treatment. diakses pada 26 Oktober 2020

About The Author

Manfaat Daun Sukun untuk Kesehatan yang Luar Biasa

Neogen Dermalogy Real Fresh Facial Foam Green Tea 160 Gr