Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sindrom Putri Tidur: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Myles Bannister

Sindrom putri tidur atau sleeping beauty syndrome, juga dikenal sebagai sindrom Kleine-Levin (KLS), adalah kondisi langka yang menyebabkan tidur berlebihan. Ini adalah penjelasan lengkap tentang gejala dan pengobatan sindrom ini.

Apa Itu Sindrom Putri Tidur?

Sindrom putri tidur adalah kelainan langka yang menyebabkan tidur berlebihan. Penderitanya dapat tidur lebih dari 20 jam per hari dan mengalami perubahan perilaku.

Kelainan ini lebih umum terjadi pada remaja pria daripada wanita. Sekitar 70 persen penderitanya adalah pria.

Sindrom Kleine-Levin dapat berlangsung selama beberapa hari hingga bulan bahkan bisa sampai 10 tahun. Selama periode tersebut, penderitanya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti sekolah atau bekerja.

Gejala Sindrom Putri Tidur

Penderita sindrom putri tidur tidak mengalami gejala setiap hari dan gejalanya mungkin tidak muncul selama beberapa periode tertentu. Namun, ketika gejalanya muncul, penderita bisa tidur selama beberapa hari, seminggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Gejala utama sindrom putri tidur meliputi kantuk berlebihan, kesulitan bangun di pagi hari, dan keinginan kuat untuk tidur.

Selama periode tersebut, penderita juga bisa tidur sampai 20 jam atau lebih dalam sehari dan hanya bangun untuk keperluan makan atau ke kamar mandi.

Gejala lainnya meliputi halusinasi, disorientasi, sifat lekas marah, perilaku kekanak-kanakan, peningkatan nafsu makan, dan libido yang berlebihan.

Gejala ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak selama periode sindrom berlangsung. Setelah periode tersebut, penderita dapat melanjutkan aktivitas normal tanpa gangguan.

Kapan Harus ke Dokter?

Periode sindrom putri tidur bisa berlangsung selama 10 tahun atau lebih dan memiliki dampak signifikan pada kehidupan penderitanya. Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan untuk bekerja, pergi ke sekolah, dan berinteraksi dengan orang lain.

Sindrom ini juga dapat memicu kecemasan, depresi, dan peningkatan nafsu makan yang bisa menyebabkan peningkatan berat badan.

Jika Anda mengalami peningkatan nafsu makan atau kantuk yang berlebihan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Kondisi ini dapat berbahaya jika penderitanya melukai diri sendiri atau orang lain selama periode tersebut.

Dengan berkonsultasi ke dokter, Anda dapat mempelajari cara mengidentifikasi periode kekambuhan dan mencegah situasi berpotensi berbahaya.

Penyebab Sindrom Putri Tidur dan Faktor Risiko

Penyebab dari sindrom putri tidur belum diketahui dengan pasti, tetapi beberapa dokter menganggap ada beberapa faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini.

Faktor risiko yang mungkin berperan meliputi cedera pada hipotalamus, sistem kekebalan tubuh yang menyerang diri sendiri setelah infeksi seperti flu, dan faktor genetik.

Diagnosis Sindrom Putri Tidur

Diagnosis sindrom putri tidur dapat sulit dilakukan karena gejalanya mirip dengan gejala kejiwaan. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendiagnosis kondisi ini.

Tidak ada tes tunggal yang dapat memastikan diagnosis sindrom ini. Dokter dapat melakukan serangkaian tes untuk mengesampingkan kemungkinan penyakit lain yang memiliki gejala serupa.

Tes yang mungkin dilakukan meliputi pemeriksaan fisik, tes darah, CT scan, dan MRI kepala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa dan mengesampingkan kondisi seperti diabetes, hipotiroidisme, tumor, peradangan, infeksi, dan gangguan tidur lainnya.

Dokter mungkin juga akan melakukan penilaian kesehatan mental karena kantuk berlebihan juga bisa menjadi gejala depresi atau gangguan suasana hati.

Pengobatan Sindrom Putri Tidur

Terdapat beberapa obat yang dapat membantu mengurangi gejala sindrom putri tidur. Obat-obatan stimulan seperti methylphenidate dan modafinil dapat membantu mengurangi kantuk.

Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan mood seperti lithium dan carbamazepine juga bisa efektif untuk meringankan gejala sindrom putri tidur.

Pencegahan Sindrom Putri Tidur

Tidak ada langkah khusus untuk mencegah sindrom putri tidur, namun dokter dapat merekomendasikan obat-obatan yang sama untuk mencegah periode sindrom. Obat lithium juga dapat digunakan untuk mencegah periode sindrom di masa depan.

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Kleine-Levin Syndrome. https://rarediseases.org/rare-diseases/kleine-levin-syndrome/. (Diakses pada 20 Juli 2020)
  2. Sen, Debarati S. 2017. Sleeping beauty syndrome is for real. https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/sleeping-beauty-syndrome-is-for-real/articleshow/58774358.cms. (Diakses pada 20 Juli 2020)
  3. Higuera, Valencia. 2018. What Is Kleine-Levin Syndrome (KLS)? https://www.healthline.com/health/kleine-levin-syndrome. (Diakses pada 20 Juli 2020)

About The Author

Enoxaparin: Fungsi, Dosis, Efek Samping, Cara Pakai, dll

Protagenta: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll