Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sifilis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan infeksi bakteri. Jika tidak diobati dengan cepat, penyakit ini dapat merusak otak dan mengancam nyawa. Berikut ini adalah ulasan tentang gejala, penyebab, dan cara mencegah sifilis.

Apa itu Penyakit Sifilis?

Sifilis atau raja singa adalah penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi bakteri melalui hubungan seksual. Penyakit ini dapat menular melalui kulit atau selaput lendir dengan luka.

Penyakit ini ditandai dengan luka tidak sakit pada alat kelamin, dubur, dan mulut. Kondisi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin dalam kandungannya.

Sifilis dini masih bisa diobati dengan suntikan penisilin. Namun jika tidak diobati, penyakit ini dapat merusak jantung, otak, atau organ tubuh lainnya dan menyebabkan kematian.

Gejala Penyakit Sifilis

Tanda dan gejalanya tergantung pada jenis sifilis, termasuk primer, sekunder, laten, dan tersier.

Pada sifilis jenis primer, tanda dan gejalanya berupa luka kecil di alat kelamin, dubur, dan mulut. Banyak orang yang tidak menyadari luka ini karena biasanya tidak menyakitkan.

Sifilis sekunder ditandai ruam kulit, sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, nyeri sendi, rambut rontok, dan penurunan berat badan.

Sifilis laten tidak menunjukkan gejala, tetapi bakteri tetap ada dalam tubuh dan dapat berkembang menjadi sifilis tersier.

Sifilis tersier dapat merusak organ tubuh seperti otak, jantung, dan hati, dan mengancam jiwa.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika Anda atau anak mengalami gejala seperti keputihan (pria dan wanita), ruam atau sakit yang tidak biasa, terutama pada area kelamin.

Penyebab Penyakit Sifilis

Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang masuk ke tubuh melalui luka pada kulit atau selaput lendir. Sifilis ditularkan melalui hubungan seksual dan kontak langsung dengan luka sifilis.

Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam kandungannya.

Sifilis tidak dapat menular melalui penggunaan toilet, bak mandi, kolam renang, pakaian, atau peralatan makan yang sama, atau dari gagang pintu.

Faktor Risiko Penyakit Sifilis

Faktor risiko sifilis meliputi berhubungan seks tanpa kondom, memiliki banyak pasangan seks, memiliki HIV, atau berhubungan seks dengan sesama pria.

Diagnosis Penyakit Sifilis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mendiagnosis penyakit sifilis. Jika diperlukan, tes cairan serebrospinal atau tes cairan tubuh juga dapat dilakukan.

Pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi bakteri Treponema pallidum adalah dengan menggunakan Syphilis Rapid Test.

Pengobatan Penyakit Sifilis

Sifilis tahap awal dapat diobati dengan suntikan penisilin. Orang yang alergi penisilin mungkin dapat diobati dengan antibiotik lainnya.

Jika memiliki neurosifilis, pengobatan dilakukan dengan suntikan penisilin setiap hari.

Selama perawatan, hindari hubungan seksual sampai luka sembuh.

Komplikasi Penyakit Sifilis

Komplikasi sifilis termasuk benjolan kecil, masalah sistem saraf, masalah kardiovaskular, infeksi HIV, dan komplikasi kehamilan dan persalinan.

Cara Mencegah Sifilis

Sifilis dapat dicegah dengan tidak bergonta-ganti pasangan, menggunakan kondom, dan menghindari penggunaan narkoba.

Langkah-langkah pencegahan ini harus dilakukan secara konsisten dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

About The Author

Hipertensi dan Susah Tidur: Apa Hubungannya?

10 Jenis Ikan Laut dan Manfaatnya untuk Kesehatan