Maturbasi atau onani memang memberikan kenikmatan seksual. Namun, ada informasi yang menyebutkan bahwa aktivitas ini bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Bagaimana pandangan dunia medis tentang klaim tersebut? Temukan penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Kaitan antara Masturbasi dan Risiko Kanker Prostat
Kaum pria, terutama remaja, biasanya mulai mengeksplorasi tubuh mereka dan merasakan dorongan seksual. Masturbasi adalah salah satu aktivitas yang bisa membuat seorang remaja menjadi kecanduan.
Onani juga bisa dilakukan dengan frekuensi tinggi oleh pria dewasa, karena dianggap memberikan kenikmatan tanpa melibatkan orang lain.
Sejumlah pakar kesehatan mengungkapkan bahwa masturbasi yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada pria.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di British Journal Urology International menyatakan bahwa pria yang sering masturbasi lebih berisiko terkena kanker prostat.
Walau begitu, penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa kelompok pria usia 40-50 yang sering masturbasi justru memiliki risiko kanker prostat yang cenderung menurun.
Penelitian lain menunjukkan bahwa hormon dan libido adalah pemicu masturbasi yang menyebabkan kanker prostat pada pria muda. Studi ini melibatkan penderita kanker prostat di usia 50-an yang sering masturbasi setidaknya 20 kali per bulan saat berusia 20-an.
Menurut penelitian ini, pria tersebut melakukan masturbasi kurang dari atau sama dengan 12 kali per bulan saat tidak terkena kanker prostat.
Selain itu, beberapa pakar menganjurkan agar pria lebih bijak dalam mengeksplorasi hasrat seksualnya. Masturbasi harus dilakukan dengan benar, tidak berlebihan, dan memperhatikan dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik dan mental.
Terlepas dari adanya penelitian yang mengaitkan masturbasi yang berlebihan dengan peningkatan risiko kanker prostat, penting untuk diingat bahwa hubungan antara keduanya belum terbukti secara pasti.
Penelitian lebih lanjut dengan bukti ilmiah yang kuat diperlukan untuk memahami hubungan antara masturbasi dan kanker prostat.
Penyebab Kanker Prostat Lainnya
Penyebab pasti kanker prostat pada setiap pria belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini terjadi ketika DNA dalam sel prostat mengalami mutasi yang menghentikan kemampuannya untuk mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel.
Pada kebanyakan kasus, sel-sel yang bermutasi akan mati atau diserang oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, beberapa sel bermutasi lolos dari sistem kekebalan dan tumbuh tanpa kendali, membentuk tumor pada prostat.
Meskipun penyebabnya belum pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat, antara lain:
- Usia: Pria di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
- Ras: Kanker prostat lebih umum terjadi pada pria Afrika-Amerika.
- Genetik: Risiko lebih tinggi jika ada riwayat keluarga dengan kanker prostat.
- Berat badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak aktif meningkatkan risiko pada beberapa pria.
- Pola makan buruk: Asupan tinggi lemak hewani dan susu serta rendah serat, buah-buahan, dan sayuran dapat meningkatkan risiko.
- Tinggi badan: Pria yang tinggi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker prostat.
- Paparan bahan kimia: Pria yang sering terpapar bahan kimia dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Selain faktor-faktor di atas, pria yang pernah terkena penyakit menular seksual juga memiliki risiko lebih tinggi. Oleh karena itu, hindari hubungan seks dengan banyak pasangan dan lakukan aktivitas seks yang aman.
Referensi
- Anonim. 2009. Masturbation May Increase Risk of Prostate Cancer. Sumber. (Diakses pada 17 Maret 2023)
- Anonim. 2022. Prostate Cancer. Sumber. (Diakses pada 17 Maret 2023)
- Morris, Susan Y. 2017. Does Frequent Ejaculation Reduce Your Risk for Prostate Cancer?. Sumber. (Diakses pada 17 Maret 2023)
About The Author
